Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII mengadakan diskusi untuk membahas pandemi dari berbagai sektor, pada Kamis (7/1). Diskusi menghadirkan Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, Ph.D, Rektor UNU, Prof. Dr. Purwo Santoso, Dekan FK UII, dr. Linda Rosita, M.Sc., Sp.PK. dan Dosen FBE UII, Mohammad Bekti Hendrie Anto, S.E., M.Sc.. Agenda ini dirangkai dengan perilisan serial Buku Islam Indonesia 2021, yang secara spesifik membahas tentang respon masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi.

Read more

Dengan semangat perangkat desa serta masyarakat setempat, pembangunan Taman Wisata Embung Bembem berhasil terealisasikan di tahun 2020 melalui program Pengabdian Masyarakat Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII. Embung Bembem sementara ini akan menjadi entry point untuk dapat mengembangkan potensi-potensi wisata di Desa Giriasih.

Read more

Memasuki tahun 2021, Cilacs UII segera tancap gas mengatur strategi bisnis yang tepat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini nampak dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kerja Rakorja (Rakorja 2021) yang dilaksanakan secara daring (online) dan diikuti oleh seluruh staf manajemen serta pengajar Cilacs UII pada Kamis (7/1).

Kepala Cilacs UII, Lizda Iswari, M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan perkembangan lembaganya di tahun 2020 dengan berbagai kendala yang dialami selama pandemi Covid-19. Selanjutnya, ia memaparkan strategi utama Cilacs UII dalam menghadapi situasi pandemi yang masih terus berlanjut.

Read more

Menyambut tahun 2021, di malam tahun baru Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia bersama Yayasan Baitul Maal PLN Yogyakarta dan Baitul Maal wa Tamwil Beringharjo mengadakan semarak tabligh akbar dan kajian muhasabah pada Kamis (31/12). Agenda yang diadakan melalui Zoom Meeting dan YouTube Masjid Ulil Albab UII ini dihadiri oleh ratusan jamaah. Kajian muhasabah diisi oleh dua pemateri, yakni Associate for Psychologist dan Trainer Dian Ayu Amalia, S.Psi., M. Psi., Psikolog, serta Pembina Teman Hijrah Ustadz Hilman Fauzi.

Read more

Menyelesaikan program doktor bukanlah hal yang mudah. Tidak semua mahasiswa yang mengambil program ini bisa menyelesaikannya. Doktor adalah kaum terpelajar negeri ini yang sebagian besarnya berafiliasi di perguruan tinggi. Mereka memiliki tanggung jawab besar sebagai bagian dari besarnya gelar yang disandang. Hal inilah yang disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Fathul Wahid, Ph.D kepada 12 doktor baru yang telah menyelesaikan studinya. Mereka menamatkan studinya di berbagai kampus terkemuka di negara Belanda, Jerman, Inggris, Malaysia, dan Indonesia. Penyambutan Doktor Baru UII Tahun 2020 digelar pada hari Selasa (22/12) dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UII.

Fathul Wahid menyebutkan terdapat dua konsep tanggung jawab besar di bidang intelektual sesuai yang tertulis di dalam Al-Qur’an yaitu konsep ulul albab dan konsep arrosikhuna fil ilmi. Konsep ulul albab yaitu bagi orang yang akalnya berlapis-lapis (pemikiran yang tajam) dan memiliki  dua misi yaitu berdzikir dan berfikir.

“Berdzikir dapat diartikan dengan luas tidak hanya transendental kepada Allah tetapi juga horizontal sosial, peduli dengan kondisi bangsa dan negara juga bagian dari dzikir sosial. Karena dzikir artinya ingat dan ingat itu syarat untuk peduli, orang yang tidak ingat tidak mungkin peduli. Peduli pada nasib bangsa dan negara ini, mendorong jika lurus, meluruskan jika belok, ini juga tanggung jawab dzikir sosial,” terangnya.

Fathul Wahid menerangkan misi dari berpikir yang meliputi dua hal yaitu memikirkan fenomena alam dan fenomena sosial. Inilah kajian riset yang Rektor UII harap dilakukan secara istiqomah oleh para doktor. Melakukan riset sama halnya mengungkap pesan terselubung Allah, yang terselip di banyak fenomena alam dan sosial dan ilmu yang dihasilkan bisa dikatakan sebagai hidayah, dan hidayah hanya diberikan kepada yang bersungguh-sungguh.

Fathul Wahid mengungkapkan bertambahnya jumlah doktor di UII perlu disyukuri, karena data di Australia menunjukan sekitar 20 persen mahasiswa program doktoral tidak menyelesaikan studinya. Terlebih di masa pandemi semakin memburuk dan persentasenya bertambah lagi 25 persen yang dikarenakan masalah keuangan yang akut, sehingga saat ini jumlahnya menjadi 45 persen mahasiswa di Australia yang terancam tidak bisa menyelesaikan studinya.

“Data tadi pagi di pangkalan data perguruan tinggi menunjukkan bahwa dari 296.000 dosen yang terdaftar, hanya 42.825 yang bergelar doktor, artinya hanya 14,5 persen. Data di UII ada 212 yang bergelar doktor, ini sekitar 27 persen dari total dosen yang 700 lebih. Angka ini menarik karena hampir dua kali lipat rata-rata nasional, sehingga kita memang harus bersyukur sebagai warga UII dan ini tanpa kerja kolektif ibu bapak tidak mungkin dapat tercapai,” jelasnya.

Lebih lanjut, konsep yang kedua iaitu al-rasikhuna fi al-ilmi, yaitu orang-orang yang mendalam ilmunya. Doktor adalah orang yang mendalam ilmunya. Kedalaman ilmu seharusnya membimbing kepada Sang Pemilik Ilmu. Fathul Wahid mengutip Tafsir Ibnu Katsir tentang karakteristik orang yang mendalam ilmunya yaitu tawadhu’ kepada Allah, menghinakan diri di hadapan Allah untuk mendapat ridho-Nya, tidak berbesar diri terhadap orang yang berada di atasnya dan tidak merendahkan orang yang berada di bawahnya.

Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Siti Anisah, S.H., M.H. berharap kepada seluruh doktor baru untuk terus menerus hadir mendampingi mahasiswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. “Mohon untuk tetap mengajar, membimbing, menguji di program studi masing-masing, meski nantinya bapak dan ibu akan ada tambahan kesibukan lainnya baik dari program studi yang lebih tinggi maupun kesibukan dari luar,” ucapnya.

Pentingnya Dukungan Internal Kampus

Mewakili doktor baru UII, Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si. menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang mendukung seluruh proses pendidikan doktor. Rasa syukur yang mendalam juga ia ucapkan karena dengan bersyukur maka kenikmatan yang diperoleh juga akan bertambah. “Kita bersyukur, alhamdulillah perjalanan panjang itu sudah sampai pada satu titik dan kita berterimakasih jadi ini moment thanksgiving sekali lagi untuk pimpinan universitas dan badan wakaf,” ucapnya.

Masduki menyebutkan bantuan dan support dari universitas bisa dibagi tiga. Pertama, bantuan moral (ethic) lingkungan yang mendukung bahwa seorang akademis bisa mencapai level tertinggi di UII sangat baik. Kedua, dukungan yang bersifat regulasi seperti pemberian izin bagi dosen untuk tinggal dan stay di luar negeri. Ketiga adalah dukungan yang bersifat pendanaan baik bagi penerima beasiswa dari luar UII ataupun dari dalam UII. (HA/RS/ESP)

imam al ghazali - berita uii

Program Studi Ilmu Komunikasi FPSB UII melalui channel YouTube UNIICOMS TV mengadakan acara Komunikita dengan tema “Komunikasi Profetik : Prinsip Komunikasi dalam Al-Qur’an”. Program yang telah memasuki episode ke-19 ini menghadirkan narasumber salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yaitu Dr. Subhan Afifi, M.Si.

Read more

Masa pandemi bukan berarti mengurangi aktivitas produktif. Banyak aktivitas indoor mengasyikkan yang dapat dilakukan ketika pandemi. Salah satunya kebiasaan membaca buku. Kebiasaan ini sangat baik karena tidak hanya menambah pengetahuan tapi juga memuaskan rasa ingin tahu akan topik yang menjadi minat kita. Sebagaimana dibahas oleh English Department Students Association (EDSA FPSB UII) dalam acara english junkies yang diadakan melalui Zoom. Pembicara yang hadir adalah salah satu mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI UII), Irvan Rusian.

Read more

Menjadi seorang guru adalah profesi mulia. Namun bagaimanakah cara menjadi guru sekaligus membantu orang lain dalam hal perekonomian?. Hal tersebut dibahas oleh English Department Association (EDSA), Prodi Pendidikan Bahasa Inggris PBI FPSB UII dengan mengadakan webinar bertema “Sociopreneur As An Educator”. Kegiatan yang dikemas dengan nama EDSATALK ini berlangsung secara daring dengan narasumber Wakhyu Budi Utami, S.Pd., M.App.Ling. Ia adalah seorang guru sekaligus penggerak komunitas sociopreneur.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) telah mampu menunjukkan kiprahnya melalui berbagai produk inovasi, baik dengan kegiatan penelitian maupun pengabdian masyarakat. Namun, kebermanfaatan produk inovasi bagi pengguna belum dapat dipastikan oleh dosen peneliti. Karenanya, Katsinov Meter hadir sebagai solusi untuk mengukur kesiapan suatu teknologi dari suatu program inovasi teknologi di industri/institusi/ maupun lembaga.

Read more

Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah. Topik ini mengemuka pada kajian kemuslimahan bertemakana Wonderful Muslimah (Beauty Inside, Brightness Outside) yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Fakultas CENTRIS Fakultas Teknologi Industri dan Lembaga Dakwah Kampus Al-Fath UII, Sabtu (19/12). Narasumber talk show kemuslimahan menghadirkan Ustadzah Floweria, SIP. yang merupakan founder @kelas_muslimah. Hal utama yang disampaikan adalah dengan menata niat mengikuti kajian kemuslimahan karena Allah Swt semata. Selain itu juga diniatkan untuk mencari ilmu karena ilmu bukan hanya lembaran tapi juga harus mencari berkah di dalamnya.

Read more