Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar sarasehan bertajuk Imaji Satu Abad UII pada Senin (22/7) di Gedung Kuliah Umum Sardjito Kampus Terpadu UII. Acara yang merupakan rangkaian dari kegiatan Milad Ke-79 UII ini menghadirkan narasumber Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum., Prof. Drs. Agus Widarjono, M.A., Ph.D., Dr. Drs. Asmuni, M.A., Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes., dan Ahmad Munasir Raf’ie Pratama, S.T., M.I.T., Ph.D. Kesemuanya merupakan dosen UII dari berbagai disiplin ilmu.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara ziarah ke makam tokoh dan pendiri UII. Agenda ziarah diikuti pimpinan universitas beserta 150 peserta Sekolah Kepemimpinan Tenaga Kependidikan UII, pada Sabtu (06/08). Rombongan berziarah ke Makam UGM Sawit Sari, Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Makam Bahoewinangun, Makam Boharen, dan Makam Raja-Raja Imogiri. Kegiatan ini rutin digelar sebagai rangkaian acara dari Milad UII, yang kali ini telah menginjak usia ke-79 tahun.

Read more

Menjalin kerja sama kemitraan yang baik dengan desa merupakan wujud nyata kontribusi universitas kepada masyarakat. Seperti halnya dilakukan Universitas Islam Indonesia (UII) melalui kegiatan pencanangan wisata di Desa Pagergunung, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang pada Kamis (28/7). Acara yang berpusat di kawasan wisata Embung Sekembang Pagergunung diikuti pimpinan universitas, IKI (Ikatan Keluarga Ibu-Ibu UII), warga lokal serta pemerintah desa setempat. 

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Republika menggelar dialog kebangsaan bertemakan Imaji Satu Abad Indonesia pada Selasa (26/7) di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII. Bekerjasama dengan Republika, dialog kebangsaan menghadirkan narasumber, Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D. (‎Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia RI), K.H. Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), dan Prof. Musa Asy’arie (Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010-2014).

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) yang saat ini mengemban amanah sebagai Ketua Pengurus Harian Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V DIY, menjadi tuan rumah penyelenggaraan Gowes Jogjaversitas. Kegiatan bersepeda bersama ini diikuti oleh pimpinan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY, dan para pimpinan perguruan tinggi anggota APTISI di Wilayah V DIY dan Wilayah VI Jawa Tengah. Kegiatan yang di helat pada Sabtu (23/7) di Kampus Terpadu UII ini, juga dalam rangka menyemarakkan Milad ke-79 UII.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar webinar internasional bertajuk “Making Sense of Societal Issue Through Data and Computational Science” pada Rabu (20/7). Webinar yang diadakan melalui platform Zoom dan kanal YouTube UII itu merupakan salah satu agenda menyemarakkan Milad UII ke-79. Beberapa pembicara yang hadir seperti Steven S. Skiena, Ph.D. dan Firman M. Firmansyah, Ph.D. dari Stony Brook University Amerika Serikat. Serta pembicara dari tanah air; Ahmad R. Pratama, Ph.D. dari UII dan Ismail Fahmi, Ph.D. dari Media Kernels Indonesia.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan kegiatan Jalan Sehat pada Minggu (17/7) pagi. Acara yang diawali dengan senam pagi bersama ini digelar dalam rangka menyemarakkan Milad ke-79 UII. Civitas Akademika, Tenaga Kependidikan, Satuan Keamanan, Purnatugas, serta sejumlah tamu undangan turut meramaikan acara yang di helat di kampus UII Terpadu, Jl. Kaliurang Km. 14,5 ini.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaaan (Kundho Kabudayan) Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon “Aji Narantaka” bersama Ki Dalang Prasetya Banar Wicaksana pada Selasa (28/6), di Gedung kuliah Umum Sardjito UII.

Dalam sambutannya, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. menyatakan bahwa pentas seni wayang kulit memiliki banyak makna filosofis. “Dalam wayang kulit ini banyak sekali makna, misalnya pengetahuan sederhana saya ada sisi kanan dan kiri (pada kelir), dan itu ada yang jahat dan yang baik, yang jahat pasti dikalahkan oleh yang baik,” tuturnya.

Di samping itu, pagelaran wayang kulit ini juga memiliki makna nilai persatuan, tidak boleh sombong dan lain-lain,” tandas Prof. Fathul Wahid.

Sementara itu, Edy Winarya, S.Sn., M.Si., selaku Kepala Dinas Kebudayaan Sleman berharap kepada generasi muda untuk turut berpartisipasi dalam melestarikan budaya-budaya lokal,  salah satunya wayang kulit yang telah di tetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Sebelum pagelaran dimulai, Prof. Dr. Drs. Suwarno Pringgodigdo, M.Pd. Dosen Bahasa Sastra Jawa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberikan deskripsi singkat mengenai pagelaran tersebut, mulai dari kekuatan Aji Narantaka, filosofi yang terkandung didalamnya, sampai eksistensi wayang kulit di Indonesia. Menurutnya, tekun dalam belajar merupakan salah satu bentuk implementasi nyata dalam menghadapi perkembangan zaman..

“Dunia ini akan ditentukan oleh orang orang yang pintar, kepintaran semua masyarakat akan menentukan masa depan kita. Begitulah mahasiswa dalam menggeluti ilmu. Kemajuan dan perkembangan ilmu baru, harus maju terus kita, karena ilmu baru akan jadi referensi untuk kita,” ucapnya.

Prof. Suwarno Pringgodigdo melanjutkan, bahwa dalam cerita perwayangan, tokoh perempuan juga turut mengambil peran penting, seperti halnya tokoh Srikandi Maguru Manah yang dideskripsikan sebagai perempuan yang tekun belajar memanah dalam kisahnya bersama Arjuna.

Kisah Aji Narantaka

Dalam lakon pewayangan yang dikisahkan Ki Dalang Prasetya Banar Wicaksana, Aji Narantaka merupakan ilmu maha dahsyat yang menjadikan manusia menjadi yang terkuat bahkan tak terkalahkan. Tentunya dalam hal ini, Gatot Kaca sebagai tokoh utama sekaligus pemilikajian tersebut tidak boleh sembarang menagplikasikannya.

Pagelaran itu menceritakan kisah Gatot Kaca saat mencari Aji Narantaka, hal itu tak lain guna mengalahkan Dursala (sang pemimpin kurawa) yang menjadi tokoh antagonis dalam cerita itu. Akan tetapi perjalanan Gatot kaca (tokoh protagonis) tidaklah mudah, ia harus melewati segala tantangan saat ia berusaha mendapatkan ilmu Aji Narantaka itu. Ketika ia berhasil mendapatkan kekuatan Aji Narantaka, ia pun kembali untuk melawan Dursala dan berhasil mengalahkannya.

Akan tetapi, nyatanya kekuatan Aji Narantaka yang membuatnya menjadi manusia terhebat lambat laun telah mengubahnya menjadi pribadi yang sombong, bahkan ia menantang seluruh orang yang berani melawan kekuatannya termasuk perempuan.

Ia mendeklarasikan kepada perempuan yang berhasil menahan serangan Aji Narantaka maka ia akan diperistri. Pendek kata, Dewi Sampani berhasil menahan kekuatan Aji Narantaka milik Gatot Kaca, sehingga pada akhirnya mereka pun menikah. (AMG/RS)

Sebanyak 225 anak mengikuti Khitanan Massal yang digelar di Masjid Diponegoro, Balaikota Yogyakarta pada Sabtu (25/6). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) ini terbuka bagi masyarakat umum dan tanpa dikenakan biaya.

Read more

Partai semifinal badminton putra dan putri tersaji pada Rabu (22/6) di Gedung Olahraga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo. Untuk tim putra, secara keseluruhan partai akan digelar dengan nomor ganda. Sementara untuk tim putri dengan nomor tunggal dan ganda. Partai pertama mempertemukan perwakilan Tim Putri Rektorat Universitas Islam Indonesia (UII) dan Fakultas Teknik Sipil Perencanaan (FTSP). Pertandingan dilakukan dengan sistem beregu diawali dengan tunggal putri lalu ganda putri.

Read more