,

Peran Harapan Masa Depan Palestina

Di tengah berlangsungnya genosida di Gaza dan menguatnya tekanan Israel terhadap warga Palestina di kawasan Tepi Barat, Universitas Islam Indonesia (UII) kembali berikhtiar menghadirkan ruang diplomasi dan solidaritas internasional dengan menghadirkan Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia, Dr. Zuhair S.M. Al-Shun dalam Ambassadorial Lecture bertajuk Hope for Palestinian Youth: The Role of New Generation for the Future Palestine.

Acara ini merupakan kunjungan kali kelima Dubes Zuhair ke kampus UII, menandai eratnya hubungan antara UII dan Palestina. Dalam sambutannya, Rektor UII, Fathul Wahid, menyampaikan bahwa UII telah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Palestina dalam penyediaan beasiswa pendidikan untuk mahasiswa Palestina. Ia berharap, acara ini dapat meningkatkan empati dan solidaritas publik terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Dubes Zuhair membuka paparannya dengan mengingatkan pentingnya Nakba Day (Dzkira an-Nakbah) yang jatuh pada 15 Mei 2025, sebuah hari duka yang memasuki tahun ke-77 sejak pengusiran paksa rakyat Palestina dari tanah kelahirannya oleh Israel. Ia menekankan bahwa meskipun banyak akademisi dan intelektual Palestina yang terpaksa menjadi diaspora, mereka tidak pernah tercerabut dari identitas dan komitmen terhadap tanah airnya.

Menyoroti agresi militer Israel yang didukung kekuatan global, Dubes Zuhair menyatakan bahwa prospek perdamaian yang sudah diperjuangkan sejak era Yasser Arafat kian redup. Ia menegaskan bahwa kunci utama perdamaian terletak pada pengakuan Yerusalem/Al-Quds sebagai ibukota tunggal Palestina.

We are the leaders in talking about two state solutions in international organizations to show the world that we care for peace, but Israel is the one who takes force in this issue,” tegas Dubes Zuhair.

Lebih lanjut, ia mengajak pemuda, termasuk di Indonesia, untuk mengambil peran aktif dalam menyuarakan keadilan, menyerukan sanksi internasional terhadap Israel, dan terus membangun jejaring solidaritas global.

Momentum kuliah umum ini juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UII dengan Kedutaan Besar Palestina, yang mencakup kerja sama pendidikan, pertukaran pelajar dan dosen, serta penguatan hubungan antarlembaga pendidikan tinggi kedua pihak.

Dengan semangat diplomasi pendidikan, UII dan Palestina membuka jalan baru untuk menguatkan harapan bagi generasi muda, bagi perdamaian, dan bagi Palestina yang merdeka. (KUD/AHR/RS)