Kriteria Pemuda Milenial Sesuai Tuntunan Al-Qur’an

Eksistensi pemuda atau generasi milenial diyakini akan berkontribusi besar terhadap kemajuan bangsa. Bagaimana potret pemuda muslim milenial ideal menurut Al-Qur’an?. Ustadz Zaky Ahmad Rivai selaku penyaji acara spesial senja menyatakan bahwa salah satu kriteria pemuda yang baik adalah pemuda yang merasa cukup dengan segala sesuatu yang diberikan oleh Allah.

“Pemuda yang baik itu adalah mereka yang mampu mengetahui bahwa segala yang Allah berikan itu cukup. Apapun yang Allah berikan maupun putuskan kepada kita maka kita harus kita syukuri. Karena bisa saja apa yang kita anggap baik ternyata itu buruk bagi kita,” ungkapnya dalam acara yang bertemakan “Pemuda dalam Al-Qur’an” yang diadakan di UII secara daring.

Di samping itu, pemuda yang baik adalah pemuda yang tidak menunda nunda waktu, tangkas dan selalu mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Pemuda yang baik juga selalu bertanggung jawab terhadap amanah yang telah diberikan seseorang kepadanya.

“Terpercaya terus kerjanya bagus, dikasih tugas diselesaikan, dikasih amanah ditunaikan dengan baik, dikasih apapun itu tidak dirusak, kalau meminjam sesuatu dikembalikan dengan posisi yang sempurna, kalau dia merusak dia akan menggantinya. Jangan sampai pemuda itu meminjam sesuatu dan berharap yang meminjamkan lupa,” pesannya.

Selain itu, beliau juga mengungkapkan, seorang pemuda muslim harus memiliki fisik yang kuat dan wawasan yang luas. Hal itu dimaksudkan supaya pemuda itu selalu mampu memahami kejadian realita sosial yang acap kali terjadi di sekitarnya. Sehingga hal tersebut membuat pemuda mudah berbaur dengan masyarakat luas.

“Kita itu harus memiliki kekuatan fisik dan ilmu diatas rata rata, dan ini kita semua bisa melakukannya. Dengan cara kita terus belajar bagaimana caranya kita terus mendapatkan ilmu yang baik ya minimal kalau diajak ngomong itu gak bingung lah ya. Kalau diajak ngomong harus nyambung, setidaknya kita tau, seperti yang lagi viral tentang babi ngepet, ya setidaknya kita tahu,” ucapnya.

Terakhir ia berpesan agar pemuda harus gemar membaca. Selain karena membaca merupakan perintah dari Allah, manfaat membaca juga memberikan ilmu dan wawasan yang luas. Sehingga, hal tersebut seolah olah menjadi kewajiban pokok dalam diri pemuda muslim. Membaca ia ibaratkan sama pentingnya seperti beristirahat yang jika tidak dilakukan akan berdampak buruk. (AGM/ESP)