, ,

UII Adakan Uji Emisi Kendaraan Bermotor

Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Gratis yang dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kampus Terpadu UII pada Senin-Kamis (5-8/05). Uji Emisi ini terbuka untuk seluruh sivitas akademika UII dan masyarakat sekitar sebagai rangkaian kegiatan dari Milad ke-82 UII dengan tema UII Mengerti Bumi.

Kegiatan ini bertujuan sebagai  wujud komitmen nyata UII dalam meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan khususnya usaha menurunkan emisi gas buang kendaraan di kalangan sivitas akademika dan masyarakat luas.

Koordinator Kegiatan Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Prof. Ir. Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D., IPU mengatakan uji emisi merupakan pengujian untuk mengetahui kinerja mesin kendaraan, khususnya terkait kadar emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan. Standar kelulusan uji emisi bergantung pada usia dan jenis bahan bakar kendaraan. Beberapa tahapan pemeriksaan dilakukan sebelum uji emisi, seperti pembersihan filter udara, pengecekan sistem pendingin mesin, serta pemeriksaan kondisi knalpot sebagai saluran pembuangan gas hasil pembakaran.

“Manfaat uji emisi tidak hanya berdampak pada kualitas udara, tetapi juga bermanfaat bagi pengendara dan kendaraan itu sendiri. Melalui uji emisi, pemilik kendaraan dapat mengetahui tingkat emisi yang dihasilkan dan menentukan langkah perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan performa mesin. Kendaraan yang rutin di servis dan dirawat dengan baik umumnya akan lebih mudah memenuhi standar emisi gas buang,” ungkap Guru Besar Teknik Lingkungan UII ini.

Senada, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Prof. Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, M.A., IAI dalam sambutannya mengatakan proses untuk mengerti bumi sendiri berkorelasi langsung dengan bagaimana manusia dan seluruh peradaban yang menyertainya itu berperilaku. Hal ini pasti berdampak langsung terhadap kelangsungan hidup dunia.

“Disini sudah ada aturan yang disepakati untuk kendaraan bermotor yang menggunakan mesin berbahan bakar fosil itu pasti ada emisi. Karbon yang kita lepaskan ke udara sadar atau tidak sadar mampu mempengaruhi perubahan iklim. Ini baru satu sektor saja belum sektor yang lain,” tutur Prof. Ilya

Prof. Ilya berharap kegiatan ini menjadi sebuah evaluasi dan juga kontribusi dalam melestarikan lingkungan, sehingga sebagai manusia bisa berhati-hati dalam setiap tindakan khususnya dalam menjaga lingkungan.

“Karena harapan terbesarnya ada pada perubahan perilaku, alat itu insyallah dengan perkembang teknologi itu membantu tapi kalo tidak ada perubahan perilaku itu sama saja, jadi sasaran utamanya adalah perubahan perilaku karena bumi sekarang bergantung pada perilaku makhluk hidup,” harap Dekan FTSP ini. (AHR/RS)