UII Raih Juara Umum MTQMN 2025
Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi terbaiknya dengan berhasil menyambet juara umum pertama dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Lambung Mangkurat, Kabupaten Banjarmasin pada 5-9 Oktober 2025. Prestasi tersebut diraih melalui capaian gemilang 31 mahasiswa delegasi UII pada delapan bidang dengan 19 delegasi mencapai prestasi terbaik.
Beberapa diantaranya yaitu M. Rasihul Hilman sebagai Terbaik I bidang Tartil Qur’an, Muhammad Syauqy Fadlullah meraih Terbaik III bidang Qira’at Sab‘ah, serta Syamimi Assahira memperoleh Terbaik I bidang Qira’at Sab‘ah. Pada bidang Hifzhil Qur’an 20 Juz, prestasi Terbaik III diraih oleh Hasna Shofwatul Azizah, sementara Imron Syafii juga menyabet Terbaik III bidang Khaththil Qur’an Dekorasi, dan Rahma Yana mendapatkan Harapan I bidang Khaththil Qur’an Dekorasi.
Selanjutnya, Fatimah Az Zahra meraih Terbaik III bidang Fahmil Qur’an, Asep Rizki Suhada Muharom memperoleh Terbaik III pada bidang yang sama, serta D. Rajbani Gibran Ahmad berhasil mendapatkan Terbaik II bidang Syarhil Qur’an. Pada bidang Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’anBahasa Arab, Ali Mutahari dinobatkan sebagai Terbaik I sekaligus menjadi Pembicara Terbaik. Di sisi lain, M. Fathul Anam juga meraih Terbaik 1 dan Pembicara Terbaik pada bidang yang sama.
Adapun capaian lainnya diraih oleh Ulil Albab Tirmidzi yang memperoleh Terbaik III bidang Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad, sementara peserta lainnya seperti Baiq Qori’atul Hafizah, Ahsana Matsway Benta Khot, Muh Subki, M Sirrul Asror, Mochamad Rizal Khoirushholihi, M. Haikal, dan Muhammad Latif Haqiqi turut berkontribusi dalam memperkuat posisi UII hingga berhasil keluar sebagai Juara Umum MTQMN 2025.
Di balik capaian gemilang ini, banyak kisah menarik dan tantangan yang dihadapi oleh delegasi UII yang berproses dengan giat, mulai dari persiapan intensif hingga pengalaman berharga selama kompetisi berlangsung.
Asep Rizki Suhada Muharom, salah satu delegasi saat diwawancarai menceritakan persiapan yang mereka hadapi menjelang kompetisi ini. Menurut penuturannya, Ia dan tim berupaya menggali informasi dan strategi dari universitas lain yang menjadi lawan dalam ajang bergengsi ini, langkah ini mereka lakukan agar dapat tampil maksimal di setiap bidang yang diikuti.
“Intinya banyak strategi yang dikumpulkan, saya dan temen-temen menginginkan adanya penyetaraan pembinaan yang lebih terstruktur dan sistematis, sehingga dibuatkan TQFI dengan fokus pembinaan di bidang MTQ dalam 7 bidang,” ungkap mahasiswa Program Studi Psikologi Program Sarjana angkatan 2022 ini.
Selain itu, Asep menuturkan untuk meraih capaian gemilang ini, Ia dan tim menjalani latihan rutin bersama pelatih dan ikut serta dalam ajang serupa sebagai program latihan menjelang MTQMN.
Persiapan menuju MTQMN pun tak lepas dari tantangan. Seleksi pra nasional MTQMN yang berdekatan dengan waktu pelaksanaan membuat kesempatan untuk berlatih menjadi terbatas. Situasi semakin menantang karena bersamaan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), sehingga Asep dan tim harus hati-hati dalam mengelola waktu agar bisa berlatih dengan maksimal tanpa harus mengorbankan kegiatan akademik lainnya.
Sementara itu, Fatimah Az-Zahra, salah satu delegasi UII, pengalaman mengikuti MTQMN XVIII di Kalimantan memberikan kesan mendalam. Baginya, budaya daerah yang sangat khas membuatnya terkesan
“Tapi tentu saja, momen paling mengharukan adalah ketika UII diumumkan sebagai juara umum di kota orang pula, bukan sebagai tuan rumah,” ungkapnya.
Perasaan haru semakin terasa karena ia menyaksikan langsung perjuangan teman-temannya dalam mempersiapkan lomba, termasuk dukungan penuh dari pihak universitas.
“Sejak awal menjadi juara bukanlah target utama. Yang paling penting justru sejauh mana kami bisa menikmati prosesnya, meski tidak selalu mudah. Tapi dari proses yang penuh tantangan itu, Allah memberikan akhir yang indah sebagai hadiah.” tutur Mahasiswa Program Studi Psikologi Program Sarjana angkatan 2022 ini.
Lebih lanjut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni UII, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag mengapresiasi capaian prestasi ini. Dr. Rohidin mengungkapkan capaian ini adalah anugerah yang amat membanggakan bagi UII. Menurutnya, prestasi ini bukan hanya sekadar torehan kemenangan, tetapi sebagai manifestasi dari ruh dan identitas UII sebagai universitas Islam yang berkomitmen menegakkan nilai-nilai Al- Qur’an dalam setiap denyut kehidupan akademiknya.
“Keberhasilan ini memperlihatkan bahwa UII tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga senantiasa mengakar kuat pada nilai-nilai spiritual yang menjadi napas perjuangan para pendirinya. Dalam konteks yang lebih luas, capaian ini menjadi refleksi nyata dari keberhasilan UII dalam menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai fondasi moral, etika, dan intelektual bagi seluruh sivitas akademika,” ungkap Dr. Rohidin
Dr. Rohidin mengungkapkan peran pembinaan kampus dalam mengantarkan kafilah UII meraih prestasi gemilang ini sangatlah besar. Melalui sinergi yang kuat antara dosen pembina, unit kegiatan mahasiswa, lembaga dakwah, dan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII, proses pembinaan dilakukan secara berkelanjutan, terarah, dan menyeluruh.
“Pembinaan tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis seperti tilawah, tahfidz, atau tafsir, tetapi juga pada pendalaman makna, pemahaman konteks, serta penanaman nilai-nilai keikhlasan dan adab Qur’ani. Ekosistem kampus yang mendukung tumbuhnya tradisi Qur’ani menjadikan para peserta tidak sekadar tampil sebagai kafilah, tetapi juga sebagai duta nilai dan akhlak Al-Qur’an,” jelasnya.
Capaian juara umum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat Qur’ani di seluruh lini kehidupan kampus. Harapannya, semangat yang lahir dari ajang MTQMN tidak berhenti pada momen kemenangan, tetapi terus mengalir menjadi budaya yang hidup di tengah sivitas akademika UII. (AHR/RS)