FIAI UII Tegaskan Peran Islam dalam Menyikapi Perkembangan Teknologi Global
Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Ulil Albab International Conference on Islam, Environment, and Technologies pada Rabu–Kamis (22-23/10) bertempat di Auditorium Gedung K.H. Wahid Hasyim, Kampus Terpadu UII. Konferensi yang berlangsung selama dua hari ini diawali dengan pembukaan dan diskusi panel pada hari pertama, serta dilanjutkan dengan presentasi makalah dari para peserta pada hari kedua.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor UII, Fathul Wahid, dan turut dihadiri oleh Dekan FIAI, Dr. Drs. Asmuni, M.Ag, School of Humanities, Universiti Sains Malaysia (USM), Dr. Mohd. Nor Adli bin Osman, serta sivitas akademika UII yang terdaftar sebagai peserta konferensi.
Dalam sambutannya, Fathul Wahid menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya konferensi internasional ini yang mengangkat isu penting mengenai pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi modern.
“Harapannya, kegiatan ini dapat menginspirasi kita semua serta melahirkan prinsip dan komitmen baru dalam menjadikan teknologi, termasuk kecerdasan buatan, sebagai sarana menjaga keseimbangan ekologis dan keadilan sosial,” ujarnya.
Sesi diskusi panel pertama dimoderatori oleh Dosen PAI UII, Drs. Supriyanto Abdi. Narasumber pertama, Prof. Ibrahim Ozdemir, Wakil Presiden Bidang Akademik di American Islamic College, menyampaikan materi secara daring melalui Zoom Meeting.
Dalam penyampaiannya, ia menjelaskan bahwa manusia membutuhkan teknologi dan alat bantu dalam kehidupan. Menurutnya, sebagaimana termaktub dalam Surah Al-Isra ayat 44, tidak ada satu makhluk pun yang tidak bertasbih memuji Allah. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh ciptaan, tidak hanya manusia, turut berpartisipasi dalam ibadah dan memiliki makna spiritual.
“Dunia ini tidaklah bisu, melainkan senantiasa mengingat Tuhan, Al-Qur’an berbicara kepada umat manusia, dan realitas dunia modern menuntut kita membaca kembali kerangka klasik Islam dengan semangat baru bukan untuk meninggalkannya, melainkan untuk menghidupkannya dalam konteks alam semesta yang terus berkembang” jelasnya
Narasumber kedua Dr. Mohd. Nor Adli bin Osman dari Universiti Sains Malaysia menyampaikan bahwa teknologi kini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir setiap keluarga memiliki smartphone, namun tanpa disadari, kehadiran teknologi tersebut kerap membuat hubungan antaranggota keluarga menjadi renggang.
“Islam tidak pernah melarang perkembangan teknologi, tetapi menekankan pada tujuan penggunaannya, apakah untuk kebaikan atau justru sebaliknya. Isu inilah yang kemudian dikaitkan dengan konsep maqāṣid al-syarī‘ah dalam ilmu fiqh” terangnya
Pada panel sesi kedua, materi disampaikan oleh Joseph Lumbard, Professor Madya Bidang Studi Al-Qur’an, Hamad Bin Khalifa University (HBKU), Qatar, melalui Zoom Meeting, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dekan FIAI UII, Dr. Drs. Asmuni, M.Ag.
Sebanyak 40-an peserta konferensi mempresentasikan makalah mereka pada hari kedua yang dibagi ke dalam beberapa ruangan yang berbeda. Setelah seluruh sesi presentasi selesai, acara dilanjutkan dengan klinik publikasi dengan para editor jurnal di Auditorium gedung Wahid Hasyim. Rangkaian acara kemudian ditutup dengan pengumuman peserta dengan presentasi dan makalah terbaik selama konferensi berlangsung. (GRR/AHR/RS)




