Asesmen Reakreditasi Perpustakaan UII Dorong Peningkatan Layanan dan Inovasi

Direktorat Perpustakan Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Asesmen Lapangan Reakreditasi Perpustakaan UII sebagai bagian dari komitmen universitas dalam upaya penjaminan mutu layanan perpustakaan sebagai pendukung kegiatan pembelajaran dan riset. Agenda yang dilaksanakan di Ruang Audiovisual Gedung Moh. Hatta, Perpustakaan Kampus Terpadu UII pada Rabu (10/12) ini menghadirkan dua tim asesor lapangan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) yaitu Dra. Made Ayu Wirayati, M.Ikom dan Renda Khris Ardhi Artha, S.Sos., M.Si.

Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII dalam sambutannya menegaskan bahwa perpustakaan memiliki peran strategis dalam mendukung pembelajaran dan penelitian di UII. “Perpustakaan merupakan unit yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran, penelitian, dan publikasi akademik di Universitas Islam Indonesia. Karena itu, asesmen eksternal ini menjadi sarana evaluasi untuk memastikan layanan perpustakaan telah berjalan sesuai standar mutu,” ujarnya.

Prof. Jaka juga menekankan pentingnya transformasi perpustakaan di tengah perkembangan teknologi digital. Menurutnya, perpustakaan UII perlu terus beradaptasi dengan kebutuhan sivitas akademika yang semakin dinamis. “Kami mendorong perpustakaan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan mahasiswa dan dosen,” tambah Prof. Jaka.

Lebih lanjut, salah satu tim assessor lapangan, Dra. Made Ayu Wirayati, M.Ikom dalam sambutannya mengatakan bahwa akreditasi perpustakaan saat ini tidak lagi menempatkan fasilitas sebagai indikator utama dalam penilaian. Menurutnya, aspek yang tidak kalah penting adalah bagaimana perpustakaan mampu memberikan  performa yang optimal dalam memberikan layanan yang berkualitas kepada para pemustaka.

“Jadi tidak lagi pemilihan gedung, luasan ruangan, banyaknya jumlah komputer. Tapi bagaimana perpustakaan untuk menciptakan program-program yang memang memberi manfaat bagi perpustakaan dan atau bagi masyarakat luas, itu baru dapat dikatakan perpustakaan tersebut berakreditasi dan mendapatkan nilai yang terbaik ke depan,” ungkapnya.

Kegiatan asesmen dilanjutkan dengan peninjauan langsung fasilitas Perpustakaan UII, meliputi koleksi buku, pojok-pojok baca, fasilitas penunjang layanan, hingga koleksi langka. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan diskusi serta peninjauan dokumen penunjang reakreditasi sebagai bagian dari proses penilaian menyeluruh.  Dari asesmen ini, tim asesor memberikan sejumlah rekomendasi kepada Perpustakaan UII sebagai tindak lanjut dalam meningkatkan mutu layanan perpustakaan yang perlu segera dilaksanakan mengingat proses pemantauan dan pengawasan akan terus dilakukan secara berkala.

Diharapkan melalui kegiatan asesmen reakreditasi ini, Perpustakaan UII mampu terus meningkatkan kualitas pengelolaan, memperkuat inovasi layanan, serta memberikan layanan prima yang berkelanjutan kepada para pemustaka dalam mendukung kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta dakwah Islamiyah. (AHR/RS)