Founders in The Making : Ajang Uji Nyali Mahasiswa UII Jadi Pendiri Start-Up

Semangat kewirausahaan kembali digelorakan di kalangan mahasiswa melalui acara “FOUNDERS IN THE MAKING: From Campus Idea to Real-World Ventures”, hasil kolaborasi antara Junior Chamber International (JCI) Yogyakarta, Komunitas Start-Up Jogja, dan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia (DPK UII). Bertempat di Auditorium Fakultas Teknik Industri UII, acara ini menjadi wadah strategis bagi mahasiswa yang tertarik membangun bisnis sejak bangku kuliah.

Dihadiri oleh puluhan peserta, acara ini digelar pada Minggu (22/6) kegiatan ini mengusung konsep kolaboratif dan partisipatif, tidak hanya berisi sesi seminar, tetapi juga praktik langsung pembuatan ide bisnis hingga sesi pitching di hadapan para pakar startup.

Tak hanya bertujuan meningkatkan jiwa kewirausahaan, acara ini juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan organisasi JCI (Junior Chamber International) kepada sivitas akademika UII. JCI sendiri merupakan organisasi kepemudaan global yang berfokus pada pengembangan kapasitas dan kepemimpinan anak muda. Melalui acara ini, JCI Yogyakarta juga mengumumkan rencana pembentukan JCI Junior Club (JJC) UII sebagai wadah resmi pengembangan karakter, soft skills, serta jejaring mahasiswa di tingkat internasional.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Alfin Ibnu Hady dan Local President JCI Yogyakarta, Rendy Mahardika, M.Kom. Dalam sambutannya, Rendy menekankan pentingnya kegiatan seperti ini sebagai ajang pembuktian dan pengembangan kemampuan manajerial mahasiswa.

“Jadi, penting sekali kita berkegiatan untuk menambah relasi, membuktikan kita bisa me-manage seperti me-manage event,” ujar Rendy.

Setelah sambutan, peserta diajak mengikuti sesi Team-up and Chill Networking, sebuah pendekatan interaktif yang membagi peserta ke dalam beberapa tim untuk menjalin koneksi dan membangun kerja sama. Sesi ini bertujuan agar peserta tidak hanya menyerap materi secara pasif, tetapi juga saling bertukar gagasan sejak awal acara.

Sesi workshop pertama dibawakan oleh Ade Rahadian, CEO dan Co-Founder KonstruksiPedia. Dalam paparannya, Ade membagikan kiat-kiat membangun bisnis dari nol serta pentingnya mengidentifikasi masalah yang bisa menjadi peluang usaha.

“Semakin besar masalahnya, maka akan semakin besar juga peluangnya, karena banyak juga yang relate,” jelas Ade, menekankan bahwa ide bisnis terbaik justru lahir dari masalah yang paling nyata di masyarakat.

Setelah rehat salat Ashar, peserta kembali disuguhkan dengan workshop kedua bersama Dwi Andi Rohmatika, CEO dan Founder Sanggaiz. Materi yang disampaikan berkisar pada seni pitching, yaitu kemampuan menyampaikan ide bisnis secara ringkas namun menarik. Ia menganalogikan pitching sebagai kesempatan langka yang bisa terjadi dalam waktu sangat singkat.

“Misalnya temen-temen ketemu orang penting nih, misal ketemu Bill Gates di lift, dari lantai bawah ke lantai 5, paling berapa menit sih, 1 menit 2 menit, jadi di waktu ini temen-temen bisa berjualan ke Bill Gates, menjelaskan ide bisnis, jadi kalo pitching itu jangan lama-lama,” terang Dwi Andi dengan gaya khasnya yang komunikatif.

Memasuki sesi praktik, peserta diminta menyusun ide bisnis bersama tim masing-masing. Tantangannya sederhana namun menuntut kreativitas tinggi: cari masalah di sekitar, lalu ciptakan solusi dalam bentuk produk atau layanan. Berbagai ide menarik bermunculan dari peserta, mulai dari aplikasi pengelolaan sampah yang berbasis komunitas, hingga game interaktif untuk membantu anak-anak belajar Al-Quran dengan cara yang lebih menyenangkan.

Puncaknya, masing-masing tim melakukan pitching ide bisnis mereka di hadapan para pemateri. Antusiasme dan semangat peserta sangat terasa di ruangan, seolah menggambarkan bahwa mereka bukan hanya belajar, tetapi juga benar-benar “berlatih untuk jadi founder”.

Acara ini mendapat apresiasi tinggi dari para peserta, yang menilai kegiatan ini bukan hanya inspiratif tetapi juga aplikatif. Tidak sedikit dari mereka yang berharap akan ada sesi lanjutan untuk mendampingi realisasi ide bisnis yang telah mereka buat bersama tim..

Melalui acara ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori tentang bisnis, tetapi juga dipacu untuk langsung mempraktikkannya. Dari networking, mentoring, hingga pitching, semuanya menjadi bekal awal untuk melangkah dari kampus ke dunia nyata sebagai founder in the making. Dan yang terpenting, mereka juga diperkenalkan pada komunitas global seperti JCI, yang bisa menjadi gerbang bagi mahasiswa untuk menjangkau dunia.(MFPS)