Kolaborasi Mahasiswa Lokal dan Internasional dalam Buddies Impact Lab

Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Culture and Learning Center (CLC) menyelenggarakan Buddies Impact Lab pada 27–29 Agustus 2025. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari rangkaian program Buddy Program yang melibatkan mahasiswa lokal dan internasional yang tergabung dalam Buddy Program dari berbagai universitas mitra, yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Unika Atma Jaya Jakarta, dan Universitas Bina Nusantara (Binus University).

Buddies Impact Lab ini merupakan lanjutan dari kegiatan benchmarking Buddy Program di BINUS University, yang kemudian dikembangkan menjadi ruang kolaborasi lintas kampus untuk menggabungkan semangat belajar, kepedulian sosial, serta penguatan kapasitas mahasiswa melalui keterlibatan untuk terlibat dalam proyek pengembangan masyarakat berbasis kolaborasi lintas budaya.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam kerja nyata bersama masyarakat.

Hari pertama diisi dengan berbagai sesi penguatan kapasitas berupa kuliah umum bertajuk “Project Management for Community Development” oleh Dwi Martutiningrum, S.E., M.Sc. sebelum bertolak ke desa mitra UII, Desa Girirejo, Ngablak, Magelang. Setibanya disana,  mahasiswa tinggal bersama warga, mengikuti masak bersama, serta makan malam penyambutan yang mempererat hubungan dengan komunitas lokal dan bekerja sama, berbagi ide, dan merancang proyek nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

Hari kedua berfokus pada keterlibatan langsung dengan masyarakat. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk menjalankan program antara lain penguatan kapasitas organisasi pemuda, kelas bahasa dan pertukaran budaya di sekolah dasar, serta strategi promosi media sosial untuk desa.

Selain itu, mahasiswa juga berinteraksi langsung berdialog dengan masyarakat melalui kunjungan komunitas, dialog dengan petani hingga lokakarya tari tradisional setempat dan belajar tari tradisional dari seniman lokal. Pada malam harinya, peserta mempersiapkan mini proyek yang akan dipresentasikan keesokan hari.

Hari ketiga yang menjadi puncak kegiatan, mahasiswa mempresentasikan hasil mini proyek mereka di hadapan perwakilan desa dan fasilitator. Acara penutupan diisi refleksi dari mahasiswa maupun warga, penyerahan sertifikat, serta pertunjukan budaya. Setelah doa penutup dan makan siang bersama, peserta kembali ke kampus UII dengan membawa pengalaman lintas budaya dan pembelajaran sosial yang mendalam.

Tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat, program ini juga menjadi wadah pembelajaran penting bagi mahasiswa. Mereka dilatih untuk mengasah kerja tim lintas budaya, kepemimpinan, serta keterampilan komunikasi, sekaligus memperkuat kepekaan sosial dan rasa tanggung jawab sebagai agen perubahan.

Tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat, program ini juga menjadi wadah pembelajaran penting bagi mahasiswa. Mereka dilatih untuk mengasah kerja tim lintas budaya, kepemimpinan, serta keterampilan komunikasi, sekaligus memperkuat kepekaan sosial dan rasa tanggung jawab sebagai agen perubahan. Dengan mengusung tagline “Where Buddies Co-Create Change”, program ini diharapkan melahirkan inisiatif nyata yang bermanfaat bagi masyarakat serta mempererat jejaring antar universitas. (NIK/AHR/RS)