Komunitas Gending Gamelan UII Gelar Pertemuan Koordinasi Anggota Baru
Komunitas Gending Gamelan Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar pertemuan koordinasi anggota baru pada Senin (21/07), di Auditorium Gedung K.H. Wahid Hasyim, Fakultas Ilmu Agama Islam, Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang km. 14,5, Sleman. Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur sivitas akademika UII, termasuk Sekretaris Eksekutif UII Hangga Fathana, SIP., B.Int.St., MA., Kepala Bidang Humas UII Rifqi Sasmita Hadi, S.E., M.M., dan pelatih komunitas Anditya Dwi Nugroho.
Komunitas Gending Gamelan UII sendiri terbentuk pada Oktober 2023 sebagai wadah pelestarian budaya gamelan di lingkungan kampus. Komunitas ini terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa UII, dengan perangkat gamelan yang merupakan hibah dari keluarga R. Mujoko Rachmat Soerodirdjo. Pertemuan koordinasi kali ini menjadi momentum penting untuk menyambut gelombang kedua anggota komunitas serta membahas strategi pelatihan dan pengembangan kegiatan di periode mendatang.
Acara dibuka oleh MC dengan penjelasan singkat mengenai sejarah berdirinya komunitas dan visinya dalam menghidupkan kembali tradisi musik gamelan di kalangan sivitas akademika. Selanjutnya, Sekretaris Eksekutif UII, Hangga Fathana, menyampaikan sambutannya yang menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh warga kampus dalam menjaga warisan budaya. “Untuk melestarikan kebudayaan, tidak hanya dengan merawat gamelan, merawat fisiknya tetapi juga mengajak seluruh generasi, seluruh warga UII yang berminat untuk bisa bersama-sama berlatih bermain Gamelan,” ungkapnya.
Sesi sambutan berikutnya disampaikan oleh Anditya Dwi Nugroho selaku pelatih komunitas, yang menjelaskan ragam gending yang akan dipelajari dalam program pelatihan. “Kita untuk berlatih tidak hanya gendingan Jogjakarta, sebagian juga Gending Surakarta, Gending Semarangan, Gending Banyumasan, mungkin juga nanti Jawa Timuran,” jelas Anditya, seraya menekankan pendekatan lintas gaya yang diusung komunitas.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Rifqi Sasmita Hadi. Diskusi ini menjadi ajang tanya jawab antara pengurus dan anggota, sekaligus membahas teknis pelaksanaan pelatihan. Rifqi menyampaikan bahwa batch kedua pelatihan ini mencatatkan 60 peserta dari berbagai kalangan, yang nantinya akan dibagi menjadi tiga kelompok.
“Di kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan bahwa, di batch kedua ini nantinya ada 60 peserta, 60 peserta ini ada dari dosen, ada tenaga kependidikan, ada mahasiswa. Nanti akan kami bentuk menjadi 3 kelompok, jadi satu kelompok satu sesi,” jelasnya.
Suasana diskusi berlangsung hangat, dengan banyak anggota baru menyampaikan harapan serta masukan untuk keberlangsungan komunitas. Beberapa anggota juga menyatakan kegembiraannya dapat bergabung dalam upaya pelestarian gamelan, yang tidak hanya menjadi sarana belajar musik tradisional tetapi juga memperkuat ikatan kebersamaan di lingkungan kampus.
Latihan ini menjadi langkah awal bagi peserta baru untuk mulai mengenal instrumen gamelan dan merasakan pengalaman bermain bersama dalam format kelompok.(MFPS/AHR/RS)