Manfaatkan Kecerdasan Buatan, Teknik Industri UII Gelar Webinar Pengelolaan Suku Cadang Berbasis Machine Learning
Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan webinar bertajuk Informed Decision Making on Prediction of Spare Parts Requirements Based-on Machine Learning Approach pada Jumat (25/4). Acara ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan menghadirkan Ketua Prodi Magister Teknik Industri, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D., IPM sebagai pembicara utama.
Webinar ini merupakan agenda rutin bulanan yang bertujuan memperluas wawasan mahasiswa dan praktisi industri mengenai penerapan teknologi mutakhir dalam pengelolaan industri. Kali ini, fokus pembahasan diarahkan pada pengambilan keputusan yang tepat dalam merencanakan kebutuhan suku cadang menggunakan pendekatan machine learning.
Dalam pemaparannya, Ir. Winda menjelaskan bahwa pengelolaan aset di era industri modern tidak hanya sekadar menjaga kondisi fisik mesin atau alat, melainkan melibatkan proses strategis yang mempertimbangkan keseimbangan antara biaya, risiko, peluang, dan performa. Ia mengacu pada standar internasional ISO 55000 dan menegaskan bahwa manajemen aset melibatkan penyeimbangan antara biaya, peluang, dan risiko terhadap performa yang diharapkan dari suatu aset, demi mencapai tujuan organisasi.
Lebih lanjut, Ir. Winda menjelaskan bahwa Teknik Industri memiliki peran strategis dalam mewujudkan pengelolaan aset yang terintegrasi. Disiplin ini berfokus pada perancangan, perbaikan, dan instalasi sistem yang melibatkan manusia, teknologi, informasi, serta sumber daya lainnya.
Teknik Industri berkaitan dengan perancangan, peningkatan, dan pemasangan sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, material, informasi, peralatan, dan energi untuk merancang, memprediksi, dan mengevaluasi hasil dari sistem tersebut,” ujarnya.
Salah satu implementasi nyata dari pendekatan Teknik Industri dan manajemen aset adalah penerapan sistem rantai pasok (enterprise system). Dalam konteks ini, pengelolaan aliran barang dan informasi dari bahan baku hingga ke konsumen menjadi sangat penting untuk menciptakan efisiensi dan nilai tambah organisasi.
“Sistem enterprise melibatkan integrasi elemen-elemen dalam rantai pasok — dari pemasok bahan baku, manufaktur, distribusi, hingga ke ritel dan konsumen — melalui logistik dan koordinasi permintaan,” ungkapnya.
Dengan pendekatan yang sistematis dan berbasis data, perusahaan dapat memprediksi kebutuhan suku cadang dengan lebih akurat, meminimalkan risiko gangguan operasional, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Teknologi machine learning menjadi kunci penting dalam proses ini.
Antusiasme peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, hingga praktisi industri menunjukkan besarnya minat terhadap penerapan teknologi dalam pengambilan keputusan industri. Webinar ini sekaligus menegaskan pentingnya integrasi antara teknologi, manusia, dan sistem dalam menjawab tantangan dunia industri yang semakin dinamis. (IMK/AHR/RS)