Mengimplementasikan Teknologi dan Informasi Dalam Integrasi Bisnis Perusahaan Melalui SAP
Laboratorium Enterprise Resource Planning Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Webinar Nasional ERP-Talks 2025 bertemakan “Grasping the Real-World Rules of SAP Modules in Corporate Environments” pada Sabtu (19/7) secara daring melalui kanal Zoom Meeting. Webinar ini menghadirkan alumni Teknik Industri UII, Dhianitya Yogiari selaku IT Project Management di PT Adaro Logistics.
Dr. Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng selaku kepala laboratorium Enterprise Resource Planning (ERP) berharap acara ERP-Talks 2025 yang diselenggarakan ini mampu menambah bekal ilmu pengetahuan bagi peserta. Kegiatan ERP-Talks yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun ini diharapkan menjadi bagian dari ikhtiar peserta untuk mengamalkan ilmu yang didapatkan. Ia juga menambahkan dalam sambutannya bahwa kini perusahaan-perusahaan tengah fokus dalam mempertahankan stability di tengah ketidakpastian global. ERP menjadi salah satu cara perusahaan agar mampu memiliki perencanaan yang baik dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Dhianitya Yogiari menjelaskan bahwa mengimplementasikan program ERP Systems Applications and Products in Data Processing (SAP) adalah proses yang cukup kompleks dan panjang karena ada proses translasi aktivitas bisnis ke modul SAP. Ia mencontohkan PT Adaro Logistics yang membutuhkan sistem kinerja yang sistematis dan teratur dalam menjalankan integrasi proses bisnisnya, maka dibutuhkan tahapan strategi-strategi pengaplikasian SAP. Pengaplikasian yang dimaksud terdiri dari tiga tingkatan yaitu, level 3: dashboard yang menyediakan visualisasi data untuk di-monitoring dan menjadi dasar strategic decision making; level 2: penggunaan ERP sebagai platform terintegrasi dan sumber data data informasi, standardisasi, dan kontrol yang konsisten; level 1: Operational app yang mendukung aktivitas bisnis sehari-hari dan diintegrasikan dengan information and technology (IT).
Selanjutnya Dhianitya Yogiari menjabarkan metodologi implementasi SAP yang terdiri dari lima fase (project preparation, business blueprint, realization, final preparation, go-live, dan support). Dhianitya juga menegaskan bahwa penerapan SAP dalam suatu perusahaan membutuhkan proses yang matang dan kerja sama yang baik.
“Implementasi di perusahaan tidak seratus persen sama seperti yang dipelajari, tapi at least kita sudah menguasai aplikasinya. Teamwork penting karena kita butuh teman-teman. Perusahaan tidak jalan kalau sendiri saja,” ungkap Dhianitya.
Dhianitya juga menambahkan tips dalam dunia kerja di perusahaan mengenai pentingnya networking dan kemauan belajar. “Semua lini perusahaan atau organisasi pasti ada flow-nya, ada prosesnya, dari proses itu kita bisa belajar mana yang perlu di-improve, mana yang sudah bagus. Secara global industri-industri lain yang sekarang belum kenal, kalau punya networking bagus kita bisa tahu industri-industri yang berkembang. Termasuk kalau kita baru join perusahaan, mungkin kita punya bekal ilmu dari belajar kuliah. Realitanya kita perlu penyesuaian dan pembelajaran lagi,” pungkasnya. (AAO/AHR/RS)