PPAr UII Dorong Pembelajaran Berbasis Pengalaman Lewat Kolokium Masterclass Menoreh
Program Studi Profesi Arsitek (PPAr) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), menyelenggarakan kegiatan Kolokium Masterclass Menoreh di Ruang IRC, Gedung Moh. Natsir, Kampus Terpadu UII, pada Rabu (29/10). Kegiatan ini menjadi ajang refleksi dan presentasi hasil pembelajaran lapangan mahasiswa PPAr UII yang tergabung dalam program Masterclass Menoreh, yakni kegiatan akademik berbasis praktik lapangan di kawasan Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo.
Program Masterclass Menoreh merupakan rangkaian pembelajaran lapangan yang melibatkan dosen, praktisi, dan ahli arsitektur dalam mendampingi mahasiswa PPAr. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa berkesempatan meneliti, berdialog, dan merancang bersama masyarakat untuk memahami hubungan antara ruang, lingkungan, dan kehidupan sehari-hari di kawasan Menoreh.
Dalam sambutannya, Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi PPAr UII, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai wadah berlatih yang tidak hanya berfokus pada desain estetis, tetapi juga memperhatikan konteks sosial dan ekologis terutama berkontribusi dan berdampak di masyarakat.
“Masterclass ini pertama kali dilakukan PPAr dan mungkin juga pertama kali di Jurusan Arsitektur. Ini sebagai salah satu wahana untuk kita bisa intervensi langsung kepada ruang yang ada di masyarakat, di lingkungan nyata. Dan juga sebagai promosi dari sisi profesi arsitek itu sendiri dan dari pendidikan arsitektur. Harapannya, selain bisa tadabbur alam dan membagikan ilmu kepada mereka, program ini membantu meningkatkan mutu indikator kinerja utama baik di PPAr, jurusan, fakultas, maupun universitas,” ungkapnya.
Hal ini selaras dengan pernyataan yang dikemukakan Dekan FTSP, Prof. Ar. Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, M.A., IAI., dimana pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman tersebut mencerminkan arah baru pendidikan profesi khususnya di UII. Model belajar yang melibatkan interaksi lintas disiplin dan kolaborasi dengan masyarakat dinilai mampu menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif, relevan dengan kebutuhan zaman, sekaligus memperkuat posisi UII sebagai pelopor pendidikan tinggi yang berorientasi pada nilai dan kebermanfaatan.
“Pendidikan profesi di UII ini, barangkali bisa dijadikan standar mutu untuk pendidikan profesi di Indonesia. Melihat kegiatan masterclass ini sebagai buah evolusi dari metode belajar yang konvensional. Artinya, kita sudah harus sangat mengkritisi model belajar konvensional dan berusaha membangun trial and error, yakni belajar dari pengalaman sukses perguruan tinggi atau pelaku lain untuk merefomulasi bentuk belajar yang efektif. Saya melihat bahwa model belajar semacam ini, hasilnya bukan hanya untuk mahasiswa, tapi berpotensi membangun ekosistem belajar baru dengan adanya keterlibatan dari masyarakat, maupun stakeholder. Harapan kami dari fakultas, sinergi dari model pendidikan ala global dengan sensitivitas dan kearifan lokal ini bisa diikuti oleh prodi-prodi lain terutama magister sampai doktor. Bahkan, ke level pusat,” tutupnya.
Dalam kolokium kali ini, mahasiswa mempresentasikan hasil rancangan serta refleksi mereka selama proses masterclassberlangsung. Setiap kelompok menampilkan pendekatan desain yang berfokus pada keberlanjutan, adaptasi budaya, serta potensi lokal yang menjadi kekuatan kawasan Menoreh. Selain menampilkan presentasi maupun poster, kolokium juga diisi dengan diskusi antara mahasiswa, dosen, praktisi, masyarakat lokal, pemangku kepentingan, dan tamu undangan. Forum ini menjadi wadah pertukaran gagasan dan refleksi kritis mengenai praktik arsitektur yang berkelanjutan dan memahami kearifan lokal.
Melalui kegiatan Kolokium Masterclass Menoreh, PPAr UII berupaya memperkuat pendidikan profesi arsitektur yang berorientasi pada masyarakat, berakar pada kearifan lokal, dan berpihak pada keberlanjutan lingkungan turut menegaskan peran Universitas Islam Indonesia sebagai perguruan tinggi yang konsisten dalam mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui pendekatan yang kolaboratif dan transformatif. (DA/AHR/RS)





