Pustakawan UII Raih Juara 1 IALA FPPTI DIY 2025
Pustakawan Universitas Islam Indonesia (UII), Teguh Prasetyo Utomo, S.I. Pust berhasil meraih Juara 1 Indonesian Academic Librarian Award (IALA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) DIY dan diikuti oleh pustakawan dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Dengan capaian tersebut, Teguh akan mewakili DIY ke ajang IALA tingkat nasional pada 8–10 Oktober mendatang di Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Babak final kompetisi berlangsung pada Selasa (26/8) di Ruang Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Adapun puncak acara dan pengumuman pemenang digelar pada Selasa (2/9) di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII, bersamaan dengan Seminar Nasional bertema Etika Kecerdasan Buatan di Perguruan Tinggi: Peran Strategis Perpustakaan dalam Membangun Budaya Akademik yang Berintegritas.
Dalam kesempatan tersebut hadir Dr. Purwani Istiana, S.IP., M.A., mewakili pengurus FPPTI Pusat, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan sekaligus memberikan dukungan bagi pustakawan berprestasi. “IALA merupakan wadah penting untuk menunjukkan kompetensi pustakawan perguruan tinggi sekaligus memotivasi peningkatan kualitas layanan di era digital,” ujarnya. FPPTI DIY menegaskan bahwa IALA tidak hanya sekadar kompetisi, melainkan juga bentuk apresiasi bagi pustakawan berprestasi serta dorongan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia.
Pada kompetisi ini, Teguh mengangkat inovasi bertajuk Penerapan AI-Generated Book Reviews untuk Meningkatkan Temu Kembali Koleksi Perpustakaan: Sebuah Praktik Terbaik. Gagasan tersebut lahir dari tantangan perpustakaan perguruan tinggi dalam memperkaya metadata katalog, khususnya penyediaan sinopsis atau ulasan buku di OPAC dengan sumber daya terbatas. Melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, pustakawan dapat menghasilkan draft ulasan buku yang kemudian diverifikasi, diparafrase, serta diberi label provenance sebelum diunggah ke katalog.
Menurut Teguh, model ini menjamin peran pustakawan tetap sebagai gatekeeper dalam penggunaan AI di ranah akademik. “Penggunaan AI harus selalu dibarengi prinsip-prinsip etis agar tetap sejalan dengan nilai akademik,” jelasnya. Model ini terbukti meningkatkan efisiensi pengolahan metadata serta mempermudah pemustaka menemukan koleksi yang relevan. Teguh menegaskan bahwa praktik tersebut feasible, transparan, dan dapat direplikasi oleh perpustakaan lain di Indonesia.
Ia pun menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraihnya. “Saya tidak menyangka bisa menjadi Terbaik 1 di ajang IALA DIY 2025 ini. Semoga saya bisa memberikan hasil optimal di tingkat nasional nanti. Mohon doa agar diberikan kemudahan dan pertolongan dari Allah Swt dalam mengikuti kompetisi di Jakarta,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Teguh Prasetyo Utomo merupakan pustakawan UII yang aktif dalam riset dan publikasi di bidang kepustakawanan. Ia telah menulis sejumlah artikel ilmiah di jurnal nasional, serta aktif sebagai pemakalah di berbagai kegiatan call for paper kepustakawanan di Indonesia. Fokus kajiannya meliputi manajemen perpustakaan, literasi informasi, hingga transformasi peran pustakawan di era kecerdasan buatan.
Prestasi di ajang IALA ini melengkapi rekam jejaknya sebagai pustakawan yang konsisten mendorong inovasi layanan berbasis pengetahuan. Dengan kemenangan ini, Teguh resmi melangkah ke kompetisi IALA tingkat nasional yang akan digelar pada 8–10 Oktober 2025 di Universitas Tarumanegara, Jakarta. (TP/AHR/RS)