UII dan MPKK Komuniti India Malaysia Kolaborasi dalam Pengolahan Sampah Plastik di Arau, Perlis
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan pengabdian masyarakat bertaraf internasional. Kali ini, DPPM UII menggandeng Majlis Pengurusan Komuniti Kampung (MPKK) Komuniti India di Arau, Perlis, Malaysia dalam kegiatan pengabdian masyarakat bertema Peningkatan Kapasitas dan Kolaborasi Pengolahan Sampah Plastik Berbasis Komunitas, yang dilaksanakan di Arau, Perlis, pada 18-20 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi erat antara DPPM UII, MPKK Komuniti India, serta para pelaku usaha pengolahan limbah di Malaysia. Acara ini turut dihadiri oleh Direktur DPPM UII, Dr. Eko Siswoyo, M.Sc., serta Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UII, dan disambut langsung oleh pimpinan komunitas dan tokoh masyarakat lokal.
Dalam sambutannya, Dr. Eko Siswoyo menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun jejaring kerja sama antar-negara dalam isu lingkungan, khususnya pengelolaan limbah plastik yang berkelanjutan. “Kami ingin mendorong adanya transfer pengetahuan dan keterampilan antara akademisi dan komunitas, serta mendorong perbaikan sistem produksi dari para pelaku usaha mikro berbasis sampah plastik,” ujarnya.
Agenda kegiatan meliputi sesi diskusi partisipatif mengenai tantangan pengelolaan sampah plastik di komunitas Arau, pelatihan teknis pemilahan dan pengolahan limbah, serta kunjungan ke unit produksi pelaku usaha setempat yang bergerak dalam daur ulang plastik. Selain itu, dilakukan pula sesi knowledge sharing mengenai pendekatan pengabdian masyarakat berbasis teknologi tepat guna dan pemberdayaan ekonomi.
Kepala MPKK Komuniti India menyambut baik kehadiran tim UII dan menilai bahwa kolaborasi ini menjadi wujud nyata kerja sama lintas negara dalam menyelesaikan isu global di tingkat komunitas. “Kami berharap, melalui program ini, pelaku usaha lokal dapat meningkatkan kualitas produksi daur ulang dan pada akhirnya berkontribusi pada ekonomi komunitas secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral antar komunitas akademik dan masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik. Diharapkan, kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi model bagi pengabdian masyarakat lintas negara yang berdampak luas dan berkelanjutan. (RS)