UII Gelar Program Pengadaan Pipa Air Bersih dan Bakti Sosial di Dusun Ngaglik
Universitas Islam Indonesia (UII) terus berkomitmen untuk terus menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satunya diwujudkan dengan program pengadaan pipa air bersih dan bakti sosial bagi Dusun Ngaglik, Desa Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo pada Selasa (10/06).
Program pengabdian masyarakat ini merupakan rangkaian kegiatan Milad ke-82 UII yang secara resmi ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Kulon Progo, Dr. R. Agung Setyawan, S.T., M.Sc., M.M dan Rektor UII, Fathul Wahid. Selain pengadaan pipa air bersih, UII juga mengadakan bakti sosial berupa paket sembako untuk 56 KK (Kartu Kelurga) warga Dusun Ngaglik.
Bupati Kulon Progo dalam sambutannya mengapresiasi langkah UII dalam mengadakan pipa air bersih ini. Dikatakan oleh Agus, di daerah Samigaluh khususnya Dusun Ngaglik ini relatif kesulitan air sehingga program ini dinilai tepat sasaran dan sangat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Ngaglik.
“Saya berterima kasih secara pribadi maupun kami sebagai pemerintahan sangat memberikan apresiasi positif untuk program ini. Program ini sangat bermanfaat bagi kita semua,” ungkap Bupati Kulon Progo periode 2024-2029 ini.
Sementara itu, Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan sejak tahun 1992 UII sudah melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Dusun Ngaglik ini. Lebih lanjut, kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi salah satu ikhtiar UII untuk dekat dengan warga dan memberikan pengalaman kepada mahasiswa agar bisa terlibat langsung dalam pemecahan masalah di desa mitra KKN.
“KKN di UII menggunakan prinsip yang agak berbeda karena kami biasanya bersama dengan desa mitra bukan desa binaan, karena desa binaan itu kesannya ‘nggaya’ tapi kalo desa mitra itu sejajar. Jadi kami dengan warga desa bareng-bareng diskusi kemudian dikerjakan bersama-sama. Ada yang sudah lama, 1 dekade, ada yang baru 5 tahun, dan akan terus berlanjut,” ungkap Fathul Wahid.
Sampai saat ini, UII sudah melaksanakan KKN di lima kabupaten yaitu Kulon Progo, Kota Yogyakarta, Magelang, Klaten, Gunung Kidul, dan Purworejo serta ada 100 desa mitra yang didampingi oleh UII untuk bisa berkembang sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing desa mitra.
“Kami (UII -red) mengatakan kepada desa mitra bahwa UII insyaallah punya keahlian. Sehingga kami sering merancang, mendesain sampai pada merencanakan RAB dan kami mintakan dana dari sumber pendanaan seperti pemerintah kabupaten, bahkan sampai kepada nasional. Mudah-mudahan itu ikhtiar kami untuk bisa terlihat di masyarakat dan sekaligus menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa UII,” jelas Rektor UII ini.
Sebagai tambahan informasi, Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII, Prof. Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D., mengatakan program pengadaan pipa air bersih ini bekerjasama dengan PT Anindya Mitra Internasional (PT AMI). Pipanisasi dapat mengadakan pipa air bersih berkualitas HDPE (High-Density Polyethylene) sepanjang 3.000 meter dan torn atau tempat penampungan air.
“Pipa jenis HDPE ini tidak mudah pecah ketika ada tekanan air yang besar. Air bersih diambil dari mata air Plono yang jaraknya tiga kilometer dari Dusun Ngaglik, Kalurahan Pagerharjo dan ketinggiannya lebih dari 200 meter. Pipa ini bisa bertahan di atas 30 tahun,” kata Prof. Eko. (AHR/RS)