UII Terima Kunjungan Benchmarking Kelas Internasional dari Universitas Wahid Hasyim

Kunjungan Benchmarking Unwahas ke UII

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan benchmarking dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dalam rangka penguatan kapasitas penyelenggaraan kelas internasional. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (15/07) di Ruang Audio Visual, Gedung GBPH Prabuningrat, Kampus Terpadu UII ini dihadiri oleh delegasi pimpinan dan pelaksana kelas internasional dari Unwahas. Benchmarking ini bertujuan untuk memperoleh gambaran komprehensif dan praktik baik dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi program kelas internasional.

Unwahas tengah menyiapkan langkah strategis dalam proses internasionalisasi pendidikan tinggi melalui penyelenggaraan kelas internasional pada program studi terpilih. Dengan semangat kolaboratif, benchmarking ini juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama antarlembaga dalam bidang pendidikan, penelitian, dan mobilitas internasional. UII sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah memiliki pengalaman panjang dalam mengelola kelas internasional, dipilih sebagai mitra untuk berbagi pengalaman tersebut.

Dalam arahannya, Rektor UII, Fathul Wahid, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Unwahas dan menekankan bahwa penyelenggaraan kelas internasional lebih dari sekadar strategi pemasaran. “Penyelenggaraan kelas internasional bukan semata-mata hanya untuk menambah minat mahasiswa baru, namun juga membentuk ekosistem yang terintegrasi guna menciptakan lingkungan pembelajaran yang makin baik, meningkatkan kualitas internal universitas, serta menjalin kerja sama internasional,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., turut menyampaikan pemaparan tentang tata kelola kelas internasional di UII. Ia menjelaskan bahwa sistem kelas internasional di UII mengadopsi pendekatan kombinatif antara sentralisasi dan desentralisasi. “Kami memberikan otonomi kepada dua sekretaris program studi, yakni untuk program reguler dan internasional, yang masing-masing memiliki kewenangan penuh dalam mengelola kelasnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Wiryono menegaskan pentingnya fleksibilitas dalam mengelola kelas internasional, mengingat dinamika yang dihadapi di lapangan sangat beragam. “Tidak ada satu pola baku yang bisa digunakan di semua program studi. Kami menyesuaikan pendekatan berdasarkan karakteristik prodi dan kebutuhan mahasiswa, terutama dalam aspek pengelolaan kurikulum, dosen pengampu, hingga metode pembelajaran berbasis English Medium Instruction (EMI),” tambahnya.

Kegiatan benchmarking juga melibatkan diskusi dan observasi terhadap aspek kelembagaan, akademik, SDM, rekrutmen mahasiswa, pendanaan, serta sistem penjaminan mutu. Delegasi Unwahas terdiri dari berbagai unsur pimpinan dan pengelola program studi, termasuk Wakil Rektor II dan III, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama, Ketua LPM, serta para Ketua Program Studi penyelenggara kelas internasional di Unwahas.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan terbentuk pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi internasionalisasi pendidikan tinggi yang kredibel dan berdaya saing global. Baik UII maupun Unwahas berkomitmen untuk terus menjalin sinergi dan kolaborasi demi peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan. (IMK/AHR/RS)