Talkshow Achievement Unlocked Ajak Mahasiswa Jadikan Prestasi sebagai Gaya Hidup

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong budaya prestasi di kalangan mahasiswa melalui acara Talkshow Achievement Unlocked: Celebrating Student Champion dan Pengumuman PILMAPRES UII 2025. Acara ini digelar di Auditorium Gedung Moh. Natsir, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Sabtu (10/5) dengan menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dari lingkungan kampus yang telah membuktikan dedikasi dalam pengembangan diri dan kontribusi akademik.

Direktur Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII, Arif Fajar Wibisono, S.E., M.Sc., membuka acara dengan menekankan bahwa gelar mahasiswa berprestasi tidak boleh dilihat sebagai akhir dari perjalanan, melainkan sebagai titik tolak untuk membangun konsistensi dalam aktivitas dan kontribusi yang berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa prestasi harus dijaga dan dikembangkan seiring berjalannya waktu. “Menjadi mapres bukanlah capaian terakhir, melainkan sebuah pintu yang harus dijaga, bagaimana untuk mempertahankan aktivitas yang tentu menjadi bekal untuk masa depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Arif menyampaikan bahwa proses menjadi mahasiswa berprestasi mencakup aspek mental dan ketahanan diri. Menurutnya, penghargaan bukanlah satu-satunya tujuan, melainkan pembentukan karakter yang adaptif dan solutif yang akan bermanfaat di masa depan. “Pilmapres bukan sekedar mengumpulkan karya, bukan sekedar juara, melainkan sebuah proses tangguh, adaptif dan solutif yang dapat kalian bawa hingga nanti lulus kuliah,” tuturnya.

Menguatkan hal tersebut, Faisal Arif Nurgaesang, S.T., M.Sc., selaku Kepala Divisi Pembinaan Prestasi DPK UII, mengajak mahasiswa untuk memahami posisi dan potensi diri sebagai titik awal dalam perjalanan berprestasi. Ia menyampaikan pentingnya proses refleksi diri yang diikuti dengan langkah konkret dalam pengembangan minat dan jejaring.

“Kita harus mengerti posisi kita di mana, maka kita pun tahu harus ke mana. Yang harus dilakukan mahasiswa adalah identifikasi diri, menentukan minat, berkomunitas, berkompetisi dan berprestasi,” jelasnya.

Faisal juga menjelaskan bahwa prestasi mahasiswa tidak semata-mata diukur dari kompetisi atau lomba. Ia memaparkan berbagai program alternatif yang disediakan oleh kampus maupun pemerintah, seperti Abdidaya Ormawa, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), magang berdampak, hingga program-program dari Kemdikbudristek yang membuka peluang pengembangan diri lintas disiplin.

“Kami menyediakan pendanaan untuk berbagai kegiatan yang dapat diikuti mahasiswa, dan reward pun kami berikan kepada mereka untuk menghargai effort yang dikerahkan,” tegasnya.

Sesi talkshow menjadi semakin menarik dengan hadirnya Nayla Ilma Kauna, Mahasiswa Berprestasi UII 2024 yang telah melanjutkan perjuangannya hingga tingkat wilayah. Nayla membagikan pengalaman pribadinya serta strategi yang membantunya menavigasi dunia prestasi kampus. Ia mengingatkan pentingnya kesiapan mental, perencanaan yang matang, serta lingkungan yang mendukung.

Mark your calendar, know your stage, choose your battlefield and fit yourself in a good environment and consistency,”katanya penuh semangat.

Tak hanya itu, Nayla juga menekankan bahwa prestasi bukan sekadar target yang dicapai lalu ditinggalkan. Menurutnya, menjadi mahasiswa berprestasi adalah soal membentuk pola pikir dan kebiasaan hidup yang terus berkembang.

Let’s turn achievement into our lifestyle. Mapres bukanlah tujuan akhir, namun menjadi gaya hidup yang harus dibiasakan karena pada dasarnya hidup itu harus lebih baik dari hari ke harinya. Success isn’t a destination, it’s a mindset and daily habit,” ujar Nayla, yang disambut antusias oleh para peserta.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) UII 2025. Untuk tingkat diploma, Juara 3 diraih oleh Eka Lulu Khairunnisa dari Program Studi Akuntansi Perpajakan Program Sarjana Terapan. Juara 2 oleh Isna Ajeng Saputri dari Program Studi Bisnis Digital Program Sarjana Terapan, dan Juara 1 oleh Fauziana Hidayati dari Program Studi Analis Kimia Program Diploma.

Di tingkat sarjana, Juara 3 disabet oleh Fatimah dari Program Studi Hukum Keluarga Program International, Juara 2 diraih oleh Andre Fairuz Laode Ngkowe dari Program Studi Hukum Program Sarjana, dan Juara 1 diraih oleh Daifan Febri Juan Setia dari Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran.

Talkshow ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi seluruh mahasiswa untuk membentuk pola pikir berprestasi yang berkelanjutan. Semangat untuk terus berkembang dan berkontribusi ditegaskan oleh para pembicara sebagai fondasi utama dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui prestasi. (IMK/AHR/RS)