Rayakan dan Sembuhkan Luka, TMUA Adakan Kajian Spesial Muharram

Mengakhiri bulan Muharram tahun ini, Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (TMUA UII) adakan Kajian On The Road x Wonderful Muharrom mengusung tema yang epik yaitu Merayakan Luka. Dengan mengundang pendakwah muda inspiratif Ust. Handy Bonny, acara ini mengajak peserta kajian yang hadir untuk sama-sama menyembuhkan luka dan taqwa. Acara dilaksanakan secara hybrid dengan di Masjid Ulil Albab UII dan juga live streaming di YouTube Masjid Kampus UII pada Ahad (27/7).

Sebelum kajian dimulai, peserta dihimbau untuk menulis cerita pada kertas dan pulpen yang telah disediakan oleh panitia. Disitu peserta bisa bebas menulis dan mencurahkan apa yang menjadi kekhawatiran dan masalah yang sedang dialami untuk kemudian di akhir sesi kajian akan dibaca satu persatu oleh Handy. Memantik materi kajian, Handy memberi kata-kata hari ini, “Jangan terlalu mengapresiasi luka,” tegasnya.

Ia memberikan salah satu contoh dalil dari Q.S At-Taghabun ayat 11, bahwa segala sesuatu yang menimpa manusia adalah izin dari Allah dengan tujuan menguji keimanan hamba-Nya. Menurutnya, semua orang pasti punya masalah dan ujiannya masing-masing, yang membedakan adalah bagaimana cara kita merespon masalah tersebut, “ada dua tipe manusia, satu ketika dia ada masalah/ujian dia menyalahkan orang lain yang berkaitan dengan masalah tersebut, dan satunya lagi yang fokus pada solusi,” ungkap Handy.

Labih lanjut, Handy membacakan arti ayat selanjutnya, tawaran solusi dari Allah untuk hamba-Nya yang sedang mengalami musibah, “Barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan petunjuk kepada hatinya,” ucap Handy. Dari sini, peserta diajak untuk memaknai musibah yang menimpa kita itu sebuah petunjuk agar kita lebih mendekat kepada-Nya. Lagi pula, Allah tidak akan menguji hamba-Nya lebih dari kemampuannya, jelas Handy.

Acara berlanjut pada pembacaan cerita yang telah ditulis oleh peserta. Masing-masing cerita yang dibacakan beberapa dikomentari oleh Handy sebagai bentuk dukungan dan saran. Di akhir acara, Handy berpesan kepada peserta kajian yang hadir tentang ayat seribu dinar, “selalu jadi orang yang taat, benerin hubungannya sama Allah, jaga sholatnya, fokus aja sama tujuan yang sekarang,”. (NKA/AHR/RS)