CLC UII Ajak Mahasiswa Internasional Jelajah Pasar Tradisional
Culture Learning Center (CLC) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Culture Quest: Discovering Jogja & Solo Markets pada Sabtu (21/6). Lebih dari 50 mahasiswa internasional berpartisipasi dalam lawatan budaya ke pasar tradisional Kota Gede, Yogyakarta dan Pasar Gede, Solo. Acara ini merupakan salah satu program budaya yang dikembangkan oleh Culture and Learning Center (CLC) untuk mahasiswa internasional UII. CLC menambahkan kegiatan Culture Quest ini pada Summer Program bersama Universitas Surabaya (Ubaya).
Dengan semangat “learning by doing”, mahasiswa dari berbagai penjuru dunia diajak mengeksplorasi dua pasar tradisional tersebut yang dikemas dengan menarik dalam bentuk teka-teki (riddles) yang membawa peserta untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal di pasar tradisional, dan menyelesaikan teka-teki tanpa bantuan gawai.
Sebelum kegiatan dimulai, peserta menerima briefing dan dibagi ke dalam 10 grup. Tak lama berselang, rombongan diberangkatkan menuju Pasar Kotagede, pusat sejarah Kerajaan Mataram yang masih menyimpan pesona arsitektur dan budaya klasik Jawa. Di lokasi ini, para mahasiswa menjalankan misi seperti wawancara dengan pedagang, mengenal rempah-rempah lokal, serta berburu kuliner khas Kotagede.
Destinasi selanjutnya adalah Pasar Gede, Solo, pasar ikonik yang mencerminkan akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa. Suasana pasar yang lebih padat dan urban menghadirkan tantangan yang lebih kompleks, mulai dari pencarian makanan khas seperti lenjongan dan mencari koordinator pasar untuk menyelesaikan misi.
“Kami ingin peserta merasakan secara langsung suasana khas masyarakat lokal dari berinteraksi dengan penjual dan mengenal bumbu dan makanan tradisional, hingga memahami nilai-nilai budaya dalam keseharian. Dan kami sangat senang dapat menambahkan program Culture Quest ini pada Summer Program bersama Ubaya. Dengan hadirnya mahasiswa internasional dan local dari Ubaya tentunya menambah keberagaman peserta acara kami,” ujar Rina Desitarahmi, koordinator program dari CLC UII.
Program ini tidak hanya memperkaya pengetahuan budaya peserta, tetapi juga mempererat hubungan antar mahasiswa internasional dan menciptakan ruang pembelajaran lintas budaya yang aktif, inklusif, dan menyenangkan. Terlihat mahasiswa saling bertukar canda dan pengalaman. Momen-momen ini menciptakan suasana hangat dan membuktikan bahwa budaya bisa menjadi jembatan yang mempertemukan banyak bangsa. Culture Quest bukan hanya tentang Jogja dan Solo, tapi tentang bagaimana belajar menghargai budaya lain. (ELKN/AHR/RS)