,

Mahasiswa UII Belajar Pengolahan Limbah dan Sampah

Sebanyak 68 mahasiswa dari Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII), di bawah arahan dosen pembimbing Hijrah Purnama Putra ST. M.Eng. mengikuti kuliah lapangan di Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM), Berbah, Sleman dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul.  Kegiatan yang berlangsung pada kamis (4/1), selama setengah hari ini, merupakan kegiatan rutin tiap semester yang diselenggarakan pada mata kuliah pengelolaan sampah guna menambah pengetahuan terkait praktek pengolahan sampah yang ada di lapangan.

Pada kunjungan pertama para mahasiswa mengunjungi PIAT UGM. Di tempat ini mahasiswa diajak untuk mempelajari penanganan limbah peternakan dan teknologi pengolahan limbah dan sampah yang tidak bernilai menjadi produk yang bernilai tinggi dengan teknologi berbasis fermentasi, termal, dan mekanik. Selain itu mahasiswa juga diajak mencermati teknologi pengolahan sampah yang terdapat pada ruang RINDU (Rumah Inovasi Daur Ulang). Di ruang RINDU tersebut, mahasiswa tampak antusias mengamati teknologi yang digunakan oleh PIAT UGM untuk mengolah sampah seperti pengolahan sampah organik yang berasal dari daun-daun menjadi pupuk kompos yang berguna untuk tanaman.

Selanjutnya kunjungan dilanjutkan ke TPST Piyungan, Bantul. Di tempat ini para mahasiswa mempelajari tata cara penimbunan sampah yang berasal dari tiga daerah yang ada di DIY yaitu Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman dengan jumlah sampah 500 ton per-hari. Pada kesempatan ini pihak dari TPST Piyungan memberitahukan terkait penanganan masalah yang ditimbulkan oleh sampah terutama pada masyarakat sekitar yaitu memberikan kompensasi satu tahun sekali untuk pemeriksaan kesehatan. Para mahasiswa diajak berkeliling lingkungan TPST guna mengetahui banyaknya sampah yang ditimbun dalam jangka waktu per-hari sampai per-tahun, mengetahui terkait pengolahan dan pemilahan sampai dijadikan produk lainnya serta mengetahui pola pengangkutan sampah dari sumber sampai ke lokasi TPST tersebut.

Disampaikan Hijrah Purnama Putra yang juga selaku dosen pengampu mata kuliah, tujuan dilakukan kuliah lapangan ini adalah agar meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait pengelolaan sampah di lapangan setelah mempelajari teori-teori yang ada di kelas. “Pengetahuan lapangan lebih mudah dipahami, kadang di kelas biasanya menghitung bagaimana menghitung TPA, luas lahan dan seterusnya tapi kalau tidak dibarengi dengan melihat langsung dilapangan hasilnya kurang komplit,” ujarnya. (AR/RS).