,

Menyelami Makna Hakikat Doa dalam Islam

Memahami dan mengamalkan pengertian doa merupakan suatu keharusan yang dipikul oleh umat islam. Demikian disampaikan oleh Abu Bassam Oemar Mita, Lc. saat memaparkan materi dalam acara Kajian Ulil Albab Ramadan (KURMA). Kegiatan yang diselenggarakan pada Kamis (28/04) via Zoom itu bertemakan “Menembus Pintu Langit dengan Doa”.

Dai Nasional dan Founder Syameela itu menjabarkan bahwa doa merupakan salah satu jalan dan pola yang harus dipahami manusia sebagai hamba. Adanya doa itu diharapkan dapat menyadarkan manusia untuk selalu mengingat Allah sebagai tempat meminta ampunan dan pertolongan.

Doa itu lahir dari sebuah pemahaman, lahir dari sebuah kondisi makna. Allah jadikan manusia itu lemah, lapar, memiliki macam kelemahan untuk menjadi medan ujian bagi kehidupan manusia. Siapa mereka yang meminta dan berdoa kepada Allah dan siapa yang tidak berdoa dan tidak meminta pertolongan kepada Allah,” ungkapnya dalam acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII itu.

Ia juga mengungkapkan bahwa makna dari doa tidak hanya berlandaskan prinsip fiqh amaliyah semata. Akan tetapi doa juga memiliki kedalaman rohani terhadap nilai nilai ketauhidan dan aqidah islam yang kuat.

“Doa itu merupakan penjabaran tauhid dalam manusia. Maka inilah yang menjadikan kita akhirnya paham bahwa doa itu merupakan perkara besar. Dia tidak dipandang hanya dari sudut pandang fiqh, tetapi dia merupakan bagian dari aqidah. Jadi jangan dikira doa itu bagian dari fiqh saja, doa itu masuk dalam pusaran aqidah,” jelasnya.

Melalui jejak historis, pentingnya doa juga nyatanya sudah diamalkan oleh umat-umat terdahulu. Bahkan para Nabi dan Rasul pun mempercayai bahwa doa yang mereka panjatkan terbukti terkabul setelah mereka berserah diri dan memohon pertolongan kepada Allah. Hal ini bisa dilihat melalui isi dari kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.

Layaknya sebuah jembatan, doa secara tidak langsung menjadi penghubung antara manusia dengan Allah. Maka dari itu, untuk membangun kedekatan antara manusia dengan Tuhannya, maka alangkah lebih baiknya bagi manusia untuk bersungguh-sungguh dalam berdo’a. “Kualitas kehidupan kita sangat dipengaruhi oleh doa. Doa itu tidak akan sampai bila manusia tidak membangun hubungan yang baik antara dirinya dengan Tuhannya,” pungkasnya. (AMG/ESP)