,

Sivitas UII Napak Tilas Pusara Leluhur dan Tokoh Pendiri

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara ziarah ke makam tokoh dan pendiri UII. Agenda ziarah diikuti pimpinan universitas beserta 150 peserta Sekolah Kepemimpinan Tenaga Kependidikan UII, pada Sabtu (06/08). Rombongan berziarah ke Makam UGM Sawit Sari, Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Makam Bahoewinangun, Makam Boharen, dan Makam Raja-Raja Imogiri. Kegiatan ini rutin digelar sebagai rangkaian acara dari Milad UII, yang kali ini telah menginjak usia ke-79 tahun.

Berdirinya UII tak lepas dari tangan tokoh-tokoh pendiri bangsa yang peduli dengan pendidikan di Indonesia. Kegiatan ziarah ini bertujuan menumbuhkan pengetahuan dan rasa menghargai kepada para tokoh-tokoh pemimpin dahulu yang membesarkan UII hingga seperti sekarang.

Di Makam Sawit Sari yang berada di Jalan Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, peserta berziarah ke makam Prof. Dr. R. H. Ace Partadiredja, yang merupakan mantan Rektor UII (1983-1989), menggantikan H. GPBH Prabuningrat yang wafat dalam masa jabatan. Tidak hanya itu juga terdapat makam Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti, M. Sc. yang merupakan Rektor UII (1990-1993) dan juga Ir. R.H.A Sahirul Alim, M. Sc. yang mana merupakan Pembantu Rektor IV  (1983-1985).

Sebelum menjabat, Prof. Dr. R. H. Ace Partadiredja juga merupakan tenaga pengajar Fakultas Ekonomi UlI. Hingga saat ini, nama beliau diabadikan sebagai nama gedung Fakultas Ekonomi Ull. Ir. R.H.A Sahirul Alim, M.Sc. yang merupakan pembantu rektor IV pada masa jabatan H. GBPH Prabuningrat. 

Selanjutnya, rombongan menuju Taman Makam Pahlawan Kusumanegara yang menjadi peristirahatan Prof. Dr. Sardjito, Rektor ke-III Ull menggantikan Prof. RHA. Kasmat Bahoewinangun (1963-1970), yang namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit terbesar di Yogyakarta.

Sebelum istirahat dari perjalanan tersebut, rombongan juga menyempatkan untuk berziarah ke makam di Kotagede. Yang pertama berziarah di makam Bahoewinangun, yaitu rombongan Ull ziarah di makam Prof. RHA. Kasmat Bahoewinangun, Rektor Ull pada tahun 1960-1963. 

Berikutnya ziarah mengunjungi makam Boharen, peristirahatan Prof. KH. A. Mudzakkir selain sebagai pendiri Ull (saat itu di Jakarta dikenal dengan STI), beliau juga merupakan Rektor Ull pertama selama dua periode yaitu pada tahun 1945-1948 (STI) dan 1948-1960. Rektor yang pernah menjabat selama 15 tahun ini juga dikenal sebagai salah satu aktor utama dalam perjuangan bangsa.

Kegiatan ziarah ini diakhiri dengan menaiki kurang lebih 500 anak tangga di Makam Raja-Raja Imogiri. Konon setiap orang yang menapaki tangga tangga tersebut akan mendapatkan jumlah yang berbeda-beda. Makam Imogiri merupakan kompleks makam Raja-Raja Mataram Islam beserta keturunannya, yaitu raja-raja yang bertahta di Keraton Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Di kompleks makam raja-raja ini, rombongan UII mengunjungi makam H. GBPH Prabuningrat yang saat ini nama beliau dijadikan nama Gedung Kantor Rektorat UII.

Dalam kegiatan ziarah ini, Prof. Fathul Wahid menjelaskan kepada peserta,  “Beliau pernah menjabat sebagai Rektor UII selama 3 kali periode berturut-turut yaitu pada tahun 1973 sampai tahun 1986.” Tuturnya.

GBPH Prabuningrat disemayamkan berdekatan dengan makam Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Makam Imogiri masih sangat kental dan sakral akan adat jawanya. Memasuki makam Imogiri dan mengirimkan doa di depan pusara para leluhur diwajibkan menggunakan busana tradisional. Untuk dapat langsung masuk ke area makam Raja, pengunjung laki-laki diminta untuk berganti pakaian memakai busana surjan dengan jarik, sabuk, timang, samir, dan blangkon. Sedangkan perempuan diminta memakai baju kemben serta batik. (APA/PN/ESP)