UII-IUPAC Global Women’s Breakfast 2022

Mindset

Perkembangan Teknologi dan Sains yang berkembang pesat saat ini, tak lepas dari peran sosok perempuan-perempuan hebat yang ada di dunia. Dalam rangka turut memberikan dukungan terhadap kaum perempuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kimia, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menyelenggarakan seminar Global Women’s Breakfast, pada Rabu (16/2) di Hall Gedung FMIPA UII.

Penyelenggaraan seminar Global Women’s Breakfast yang mengangkat tema ‘Wonderful Chemistry For Brighter Future’ didukung oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Seminar dihadiri Rektor UII, Dekan FMIPA UII, Kepala Jurusan Kimia FMIPA UII, dan tamu undangan. Sementara narasumber yang dihadirkan yakni dua perempuan inspiratif Dr. Is Fatimah S.Si., M.Si. dan Khoiria Oktaviani, S.Si., SIP., M.Eng.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa memuliakan perempuan bukan berdasarkan gerakan feminisme yang saat ini sedang marak-maraknya. Namun, kita sebagai umat muslim sudah seharusnya mengikuti ajaran dari Rosulullah bahwasanya beliau sangatlah memuliakan kaum perempuan.

Sementara Dekan FMIPA UII, Prof. Riyanto, S.Pd., MSi., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan, acara Global Women’s Breakfast sebagai bentuk apresiasi kepada ibu-ibu yang memiliki kesibukan yang luar biasa namun tetap bisa terjun menggeluti peran sosial di bidang sains.

Selaku narasumber, Dr. Is Fatimah S.Si., M.Si. mengemukakan ketika kita ingin melakukan penelitian, carilah objek penelitian yang berasal dari sumber daya alam di lingkungan kita sendiri. Jangan semata-mata mencari objek penelitian berdasarkan mengikuti tren. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai manfaat dari sumber daya alam di lingkungan kita.

“Pengembangan material berbasis green chemistry dan kekayaan sumber daya alam dapat dilakukan ke arah low cost adsorbent/photocatalysis untuk pengolahan lingkungan ditunjukkan dari berbagai skema pengembangan material. Eksplorasi masih diperlukan untuk memperkaya kajian potensi,” terang Prof Is Fatimah.

Narasumber berikutnya, Khoiria Oktaviani memberikan inspirasi kepada audience berdasarkan pengalaman hidupnya. Khoiria berpesan, jangan berhenti di satu titik. Kita tak perlu ragu untuk mencari informasi tambahan kepada siapapun. Kita tak perlu merasa malu belajar dari orang yang lebih muda, karena open minded dari berbagai sumber sangat di perlukan.

“Selain hal itu, kita juga harus melakukan tugas dengan sebaik mungkin dan seoptimal yang bisa kita berikan, sekecil apapun tugas itu, dan hal yang paling penting jangan katakan tidak bisa sebelum mencoba,” tandasnya.

Di akhir seminar, Prof Is Fatimah memberikan tips dan trik cara membagi waktu sebagai perempuan agar produktif menghasilkan karya-karya meskipun sudah berkeluarga. Kata kunci dalam berkarir dan berumah tangga adalah kita memaknai proses perjalanan hidup ini dengan senang hati dan menikmatinya.

“Selain hal itu, kita perlu mengatur strategi. Strategi itu sangat penting. Pada masanya pasti ada sesuatu hal yang perlu kita prioritaskan. Kunci dalam menjalani sesuatu adalah kita harus ‘senang’. Semisal kita ingin memulai karir dengan menulis sesuatu, maka harus dilakukan dengan hati yang senang dan menikmati prosesnya,” ungkap Prof. Is Fatimah.

“Dulu ketika anak saya kecil, saya belum sekencang sekarang intensitas dalam menulis. Sekali lagi kuncinya adalah kita sempat membaca. Kelemahan yang tejadi di masyarakat Indonesia adalah malas membaca. Maka dari itu, kita perlu meluangkan waktu untuk bisa membaca buku setiap hari agar wawasan kita semakin luas dan melahirkan ide-ide baru yang nantinya bisa kita sebarkan melalui tulisan-tulisan yang kita buat,” terang Prof. Is Fatimah.
(Aisyah-20614025)