,

UII Sambut Kedatangan Perwakilan Universitas Mitra ODDEA

Universitas Islam Indonesia menyambut kedatangan salah satu mitra perguruan tinggi program Erasmus Overcoming Digital Divide in Europe and Southeast Asia (ODDEA) dari perwakilan University of Donja Gorica, Montenegro, Mr. Ivan Piper. Sambutan sekaligus jamuan makan malam ini diadakan di My Kopi O, Jl. Candrakirana No. 21, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Senin malam (12/06).

Turut hadir membersamai pertemuan yaitu;  Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan, Dr. Majang Palupi BBA., MBA., CPHR, selaku Ketua Program ODDEA, Nihlah Ilhami, S.Pd. selaku kepala Divisi Mobilitas Internasional DK/KUI, Karina Utami Dewi, S.I.P., M.A. ketua program studi Hubungan Internasional, dan juga ada 2 secondment.

Wiryono Raharjo berharap melalui program ini dapat meningkatkan kapasitas dosen-dosen UII dan dosen perguruan tinggi mitra. Menurut penuturannya program ini berlangsung selama 4 tahun lamanya.

Program ODDEA ini merupakan program kolaborasi atau pertukaran dosen untuk mendapatkan kesempatan belajar di negara yang berbeda dan kemudian bisa mengeksplor negara yang dikunjungi, khususnya terkait kesenjangan digital. 

Sementara itu, Majang Palupi menyampaikan bahwa melalui program ini dosen mampu mendapatkan penelitian terkait dengan kesenjangan digital antara Eropa dan Asia Tenggara.  “Harapan saya dosen-dosen yang mendapatkan tugas, nantinya memiliki wawasan luas, mendapatkan banyak pengalaman, belajar banyak hal tidak hanya terkait ODDEA saja tetapi banyak aspek,” ungkapnya.

Nihlah Ilhami, S.Pd., juga memberikan harapan serupa. “Harapannya melalui program ini akan banyak memberikan kesempatan kepada dosen untuk belajar mengenai topik ODDEA, digital divide dan juga untuk memberikan kesempatan belajar budaya di negara lain,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa UII saat ini sudah mengirimkan empat dosen ke perguruan tinggi mitra. “Dosen-dosen yang dikirimkan diharapkan nantinya mampu memberikan kontribusi khususnya pada digital divide,” pungkasnya. (LMF/ESP)