Wisudawan, Asah Keterampilan Masa Depan!

Saudara tidak mungkin lari dari masa depan yang menghadang di depan. Cara paling bijak adalah mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan suka cita. Saudara harus terus mengasah diri untuk lebih siap menjemputnya.

Masa depan membutuhkan keterampilan yang berbeda. Keterampilan masa depan yang sudah Saudara punyai harus terus digosok dan diasah, supaya semakin ‘kinclong’dan tajam. Keterampilan apa yang dibutuhkan masa depan? Beragam studi memberikan beragam daftar, tapi saling beririsan secara signifikan. Selain kemampuan dalam bidang teknologi, berikut ini ada beberapa di antaranya yang sangat penting.

Pertama, kreativitas sangat diperlukan di masa depan untuk mendesain perubahan dan memanen semua perkembangan yang ada. Kreativitas ini akan berbuat inovasi yang menghadirkan solusi untuk beragam masalah manusia. Teknologi sampai saat tidak dapat mengalahkan kreativitas manusia. Karenanya, asahlah selalu kreativitas Saudara.

Biasakanberpikir lateral, menemukan hal yang tidak jamak, melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, mengkombinasikan beragam komponen yang nampaknya tidak mungkin disatukan, dan bingkai semuanya itu, untuk kemaslahatan yang lebih besar. Tanpanya, kreativitas tidak akan menjelma menjadi inovasi.

Kedua, tajamkan kecerdasan emosional Saudara. Banyak kejadian di sekitar Saudara membutuhkan sensitivitas yang membangkitkan empati. Empati adalah konsep relasional yang dibutuhkan ketika manusia berhubungan dengan lainnya. Kecerdasan emosional juga terkait dengan integritas Saudara dan kemampuan dalam bekerjasama. Integritas Saudara akan terlihat dalam situasi yang tidak normal, seperti di bawah tekanan atau ketika adanya pilihan bukan merupakan kemewahan. Di masa depan, selain harus bekerja mandiri dan berpikir independen, Saudara juga dituntut untuk dapat bekerjasama dengan orang lain. Bahkan, dengan orang yang mungkin tidak Saudara sukai, karena beragam alasan. Dalam situasi seperti inilah, kualitas kecerdasan emosional Saudara diuji.

Dalam konteks ini, kemampuan komunikasi interpersonal sangat diperlukan. Menyampaikan pesan dengan efektif dan membangun harmoni tidak mungkin dilakukan tanpa keterampilan ini. Dalam komunikasi interpersonal, Saudara tidak hanya dituntut cakap dalam berbicara, tetapi juga lihai dalam mendengar. Mendengar adalah aktivitas serius yang perlu dilatih. Mendengar bukan sekedar menunggu giliran berbicara. Karenanya, asah juga kemampuan komunikasi interpersonal Saudara.

Ketiga, di masa depan keterampilan berpikir analitis sangat diperlukan. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan dalam membaca, ‘mengunyah’, dan memaknai data. Keterampilan ini dapat dihubungkan dengan pengambilan keputusan. Di sini kemampuan memilih dan memilah informasi menjadi sangat penting. Hal ini sangat menantang ketika tantangan saat ini tidak lagi kemiskinan informasi tetapi kekayaan informasi yang dibarengi dengan kemiskinan atensi. Belum lagi ditambah kualitas informasi yang tidak mudah dinilai:apakah informasi tersebut valid, ataukah hanya merupakan hoaks yang dipercaya banyak orang. Kemampuan berpikir mandiri sangat diperlukan untuk memunculkan ide yang bermanfaat, membangun argumen, dan ujungnyaadalah memecahkan masalah yang semakin kompleks.

Keempat, keterampilan dalam menginspirasi dan menggerakkan orang lain sangat diperlukan di masa mendatang. Inilah keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan di masa depan menjadi semakin menantang ketika kemajemukan menjadi sebuah fakta sosial yang harus diorkestrasi dalam sebuah simfoni. Apalagi ketika mobilitas manusia antarnegara tidak lagi menjadi hal yang istimewa. Karenanya diperlukan kecerdasan kultural yang dapat melihat keragaman secara bijak, mengedepankan kebersamaan, dan meminggirkan perbedaan yang tidak substantif. Kepemimpinan masa depan haruslah bersifat inklusif dan mengayomi semua yang terlibat. Keterampilan kepemimpinan Saudara harus terus diasah. Masalah yang Saudara hadapi selama berkarya, sudah seharusnya memperbaikikurva pembelajaran Saudara.

Sari dari sambutan rektor pada wisuda Universitas Islam Indonesia, 26 Oktober 2019.