,

Zaskia Adya Mecca Ajak Perempuan Gerakkan UMKM

Public figure sekaligus influencer, Zaskia Adya Mecca menjadi pemateri dalam rangkaian acara Growth Fest IBISMA UII yang diadakan secara daring pada Rabu (25/12). Webinar bertemakan “Inspiring Womenpreneur” Bangkit Perempuan Indonesia! ini mengupas bagaimana peran perempuan dalam memberikan dampak ke masyarakat serta menjalankan bisnis di masa pandemi.

Rininta Hanum, M.Eng. selaku Kepala Program Inkubasi IBISMA membuka sesi dengan mengatakan bahwa 80% UMKM yang ada di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Hal tersebut terbukti bahwa wanita merupakan penggerak roda perekonomian yang ada di Indonesia. Perempuan juga dapat berperan penting terhadap perekonomian salah satunya melalui wirausaha.

Senada, Zaskia juga menegaskan sebagian produk endorse yang diterimanya juga dimiliki oleh perempuan. “Kelebihan dari perempuan itu bisa multitasking dan tetap fokus sama semuanya misalnya ketika aku menyetir aku  masih bisa nelpon dan bahas urusan lain. Berbeda sama mas Hanung apabila nyetirnya harus fokus dan jika tidak biasanya sudah nyasar yang harusnya belok malah lurus,” terang perempuan yang akrab disapa Bia itu.

Siasat Bisnis di Tengah Pandemi

Ia juga banyak bercerita bagaimana menjalankan usaha di masa pandemi. Menurutnya, sangat penting mengajak karyawan untuk turut merasakan kepemilikan dalam bisnis. Salah satunya dengan terbuka dengan kondisi keuangan perusahaan, keuntungannya, hingga modal yang dibutuhkan.

Di luar dugaan, walaupun di masa pandemi bisnis fashionnya tidak mengalami penurunan penjualan dan bahkan stabil. Para karyawannya tergerak menjadi tenaga pemasar, padahal biasanya hanya bagian pengemasan. Baju-baju, kerudung, dan produk-produk lain mereka tawarkan ke tetangga agar bisa mencapai target penjualan.

“Tapi targetku sendiri tidak ambil keuntungan yang banyak setiap produk, biasanya lebih dari sepuluh ribu sekarang cuma ambil sepuluh ribu. Tentunya agar banyak yang beli dan uangnya  bisa berputar untuk modal lagi”, imbuhnya.

“Usahaku yang lumayan agak terdampak itu di sektor oleh-oleh. Meski tidak sampai memberhentikan karyawan, namun sistem kerja diubah menjadi gajian per hari yang mereka masuknya juga cuma setengah hari. Dari situ aku mulai inovasi, tidak melulu jualan oleh-oleh, aku mulai membuat burger Bleger karena tidak mungkin menargetkan wisatawan di masa pandemi. Produk ku menyasar masyarakat Jogja dan aku pilih makanan yang bisa dimakan di mana aja, praktis, dan mengenyangkan.”, terangnya.

Tidak Melupakan Kewajiban

Zaskia mengingatkan bahwa memulai bisnis tidak harus diawali dengan uang yang banyak. Memulai suatu juga bisa melalui modal kreativitas, inovasi, inisiatif, dan konsistensi. Terlebih sekarang banyak teknologi yang bisa jadi sarana bisnis misalnya bikin akun instagram parenting atau akun yang ngebahas sehari satu Hadits dan akun lain yang sesuai dengan passion diri, ketika sudah mempunyai banyak follower bisa dijual atau dijadikan paid promote.

Rahasia suksesnya bisnis yang ia bangun adalah ridho dari suami. “Ingat kewajiban fokus pertama adalah menjadi seorang istri dan seorang ibu. Jika punya pemasukan lebih besar dari suami jangan sombong. Istri adalah makmum suami. Jika diawali dengan niat seperti itu insyaAllah berkah dan tambah dimudahkan Allah SWT.

“Konsep sedekah juga jangan dilupakan. Ketika memulai usaha kita harus ada niat sedekah karena usaha tidak cuma buat diri kita tapi juga buat orang lain,” ujarnya.

Zaskia menambahkan tips untuk selalu bahagia bahwa jangan pernah menjadikan semuanya beban. Ia menghilangkan semua standar dalam hidup. Misalnya standar anak harus punya nilai bagus, standar harus liburan ke luar negeri, dan menyederhanakan standar bahagia. (HN/ESP)