Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menghadirkan program inspiratif bertajuk CLC Learning Weeks 2025 dengan tema “Freelancing & Internship Success”. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini (07-08/05), diselenggarakan oleh Culture and Learning Center (CLC) UII dan menghadirkan dua pemateri mahasiswa internasional penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB).

Pada hari pertama, acara digelar di Ruang Audio Visual Gedung GBPH Prabuningrat Rektorat UII dan menghadirkan Muhammed Fatty, mahasiswa Program Studi Akuntansi Program Magister asal Gambia. Ia membawakan materi berjudul “Internship Search Strategies” yang membedah berbagai pendekatan strategis dalam mencari program magang, terutama untuk mahasiswa internasional dan lokal yang ingin mempersiapkan diri sejak dini.

Fatty menekankan pentingnya pengalaman magang sebagai nilai tambah dalam persaingan kerja. Magang itu penting. Saat kamu melamar pekerjaan, mereka akan melihat CV kamu,” ungkapnya dalam bahasa Inggris, menekankan bahwa rekam jejak pengalaman praktis menjadi pertimbangan utama dalam seleksi kerja.

 Ia juga menyarankan mahasiswa untuk memiliki tujuan yang jelas sejak awal, dengan berkata, “Tetapkan tujuan Anda dan putuskan keterampilan dan pengalaman apa yang Anda inginkan,” tegasnya

Tak hanya itu, Fatty juga memberi peringatan agar mahasiswa tidak menunda-nunda pencarian magang hingga tenggat waktu semakin dekat. “Don’t wait until the deadline is near. Because it doesn’t work.” Ia juga menambahkan bahwa sebagian besar program magang internasional mensyaratkan wawancara sebagai bagian dari proses seleksi, sehingga persiapan mental dan komunikasi menjadi hal krusial.

Sesi hari kedua dilanjutkan oleh pemateri Usama Ahmad Khan, mahasiswa Program Studi Informatika Program Magister asal Pakistan. Usama membawakan topik “Remote Work & Freelance Opportunities”, membuka wawasan peserta mengenai dunia kerja jarak jauh dan peluang karier sebagai freelancer.

Dalam pemaparannya, Usama menyampaikan berbagai tips manajemen waktu untuk menunjang produktivitas bekerja jarak jauh. Ia menyarankan mahasiswa untuk membuat perencanaan mingguan, menggunakan blok waktu (time blocks), menghindari distraksi, dan mencatat progres pekerjaan secara konsisten. “Tips time management: Plan weekly, use time blocks, eliminate distraction, and track progress,” ujarnya.

Lebih lanjut, Usama juga memberikan motivasi kepada peserta untuk memulai langkah sekecil apapun dalam dunia freelance. “You don’t need to be great to start, but you have to start to be great.” Menurutnya, freelancing bukan sekadar pekerjaan sambilan, melainkan jalur karier yang sah dan memiliki potensi nyata. “Freelancing is real. It’s a legitimate career path with tangible opportunities.

Kedua hari acara ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme dari peserta yang berasal dari berbagai latar belakang program studi. Diskusi dan tanya jawab menjadi salah satu sesi yang paling dinantikan, karena para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu teoritis, tetapi juga pengalaman praktis dari pembicara yang telah lebih dulu menapaki jalan tersebut.

Program CLC Learning Weeks ini menjadi bagian dari inisiatif Culture and Learning Center UII dalam mendukung pengembangan soft skill dan kesiapan karier mahasiswa, khususnya dalam menjawab tantangan global saat ini. Melalui sesi ini, mahasiswa didorong untuk lebih proaktif dalam mengejar peluang, baik dalam bentuk magang lokal maupun internasional, maupun dalam meniti karier mandiri di bidang freelance.

Dengan terselenggaranya acara ini, CLC UII berharap mahasiswa semakin siap menghadapi dinamika dunia kerja dan memanfaatkan teknologi untuk membuka peluang karier global tanpa batas. (MFPS/AHR/RS)

Dalam rangka Milad Universitas Islam Indonesia (UII) ke-82, Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) Fakultas Hukum UII mengadakan Expo 2025 yang berlangsung selama tiga hari (06–08/05) di Lobby Fakultas Hukum UII. Expo ini terbuka untuk umum dan menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari talkshow hukum, pameran kegiatan PKBH, bazar buku, hingga donor darah pada hari terakhir.

Salah satu acara utama di hari pertama, Selasa (6/5) adalah talkshow hukum. Direktur PKBH FH UII, Rizky Ramadhan Baried, S.H., M.H. menyampaikan bahwa expo ini bertujuan untuk memperkenalkan unit laboratorium hukum kepada mahasiswa. “Mahasiswa memiliki peranan penting sebagai regenerasi penegak hukum yang tidak hanya profesional, tetapi juga berintegritas. Apalagi beberapa waktu terakhir ini, kita menghadapi tantangan degradasi moral di dunia hukum Indonesia,” ungkap Baried.

Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum., turut menambahkan bahwa selain fokus pada bantuan hukum dan penyuluhan, PKBH saat ini tengah mengembangkan sistem layanan hukum berbasis digital. Sistem informasi konsultasi hukum telah berhasil diselesaikan, dan ke depan harapannya bisa berlanjut hingga ke penanganan perkara dan publikasi penanganannya. “Cita-citanya, sistem ini bisa sampai ke tahap penanganan perkara hingga publikasi perkara yang sudah ditangani PKBH. Tapi kita baru sampai sini, mudah-mudahan tahap berikutnya bisa dikembangkan,” ujarnya.

Pada talkshow kali ini, hadir Dr. H. Maqdir Ismail, S.H., LL.M., advokat senior sekaligus Ketua Himpunan Advokat Indonesia. Ia menyoroti pentingnya standar etika dalam profesi advokat. Menurutnya, profesi ini bukan semata-mata bisnis, melainkan bagian dari menjaga harkat dan martabat manusia. Ia juga mengingatkan soal pentingnya advokat terus mengasah keterampilan praktis dan pengetahuan hukum yang relevan, terlebih di era perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan yang bisa memengaruhi dunia peradilan di masa mendatang.

“Apakah nanti juga akan ada robot yang jadi jaksa atau hakim? Ada kelebihannya, yaitu mereka tidak bisa disogok.” ujarnya disambut tawa.

Ia menambahkan, bahwa keberhasilan seorang advokat tidak diukur dari kekayaan, melainkan dari kemampuannya menjaga kepentingan umum, asas kemanusiaan, dan kepatuhan terhadap hukum.

Pada kesempatan yang sama, PKBH FH UII menghadirkan Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H., advokat sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC Peradi) Kota Yogyakarta dan Dosen FH UII. Ia menyoroti pentingnya ekosistem pendidikan advokat yang melibatkan empat komponen utama, yaitu fakultas hukum, organisasi profesi, masyarakat, dan lembaga peradilan. Di FH UII, teori dan praktik dipadukan melalui mata kuliah kemahiran hukum, magang mandiri, magang reguler, hingga program unggulan dari PKBH yaitu Karya Latihan Hukum (KARTIKUM).

Selain itu, Dr. Ariyanto juga menjelaskan bahwa FH UII juga memiliki Program Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang menjadi salah satu program terlama dibanding dengan PKPA lain, yakni hingga 1,5 bulan.

“Selain kurikulum nasional, PKPA di UII kita tambah dengan kurikulum lokal. Tujuannya agar lulusan benar-benar siap praktik di lapangan,” jelasnya. Hingga kini, PKPA UII telah meluluskan 5.325 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, yang berprofesi sebagai advokat, jaksa, hakim, hingga akademisi. (MANF/AHR/RS)

Universitas Islam Indonesia (UII) dan Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII terus memberikan komitmennya dalam mendukung dan menjalankan pendidikan unggul untuk anak bangsa. Salah satunya diwujudkan dengan pemberian sebanyak 30 beasiswa terhadap siswa SMA UII yang digelar dalam acara pertemuan orang tua siswa calon penerima beasiswa YBW UII dan UII pada Rabu (07/05) di Ruang AVA, SMA UII Yogyakarta yang dihadiri oleh kepala SMA UII, perwakilan UII dan YBW UII, serta orang tua siswa. Adapun 25 siswa mendapat beasiswa YBW UII dan 5 siswa mendapat beasiswa dari UII.

Kepala SMA UII, Drs. Maman Surakhman, M.Pd.I dalam sambutannya sangat mengapresiasi langkah YBW UII dan UII dalam memberikan program beasiswa kepada siswa SMA UII. Sehingga sebanyak 30 siswa tersebut bisa berkuliah di program studi yang telah dipilih tanpa harus mengeluarkan biaya selama menempuh pendidikan tinggi di UII. Maman juga menjelaskan terpilihnya 30 siswa yang berhak menerima beasiswa ini melalui proses yang ketat oleh tim seleksi internal dengan memperhatikan segala aspek baik akademik hingga perilaku.

“Tim menyeleksi dengan berbagai pertimbangan nilai raport, prestasi akademik maupun non akademik, sikap ataupun perilaku selama 3 tahun, keaktifan organisasi, dan lain sebagainya yang diakhiri dengan pleno dewan. Akhirnya terpilihlah 30 siswa ini, insyallah 30 siswa ini adalah siswa terbaik untuk menerima beasiswa,” ungkap Maman.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni UII, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag menyampaikan UII merupakan perguruan tinggi yang terus merawat kepercayaan dan amanah masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi. Maka dari itu, Dr. Rohidin memberikan semangat kepada siswa SMA UII untuk bangga bisa berkuliah di UII.

Dr. Rohidin juga menjelaskan indikator-indikator yang sudah dipenuhi oleh UII dalam menjalankan pendidikan tinggi meliputi animo masyarakat yang sangat tinggi, rasio mahasiswa dan dosen yang ideal, serta kurikulum pembelajaran yang mengadaptasi kebutuhan pasar dan dunia industri.

“Kemudian, lebih dari 60 hinggga 75% sudah terakreditasi unggul dan UII memenuhi itu. Kelima, ketercukupan sumber daya, tentu saja bisa dilihat dari UII yang mampu memberikan beasiswa untuk anak bangsa yang memiliki talenta tetapi kurang beruntung dalam keadaan ekonomi. Dalam satu tahun, UII selalu memberikan beasiswa hingga 20 miliar rupiah dengan berbagai skema seperti beasiswa akademik, beasiswa pondok pesantren UII, beasiswa tahfidz, beasiswa afirmatif.

Kemudian, Ketua Umum YBW UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si, memaparkan bahwa tahun ini YBW UII memutuskan untuk memberikan beasiswa kepada SMA UII. Suparman berharap tahun-tahun kedepan akan terus bisa memberikan lebih banyak beasiswa kepada siswa SMA UII. Suparman juga memberikan semangat kepada siswa SMA UII untuk terus memperkuat niat, visi, dan kerja keras untuk menggapai kesuksesan.

“Bapak Ibu mari awasi anak kita agar jadi sukses. Kesempatan, peluang, rezeki yang besar yang anak-anak Bapak Ibu dapatkan untuk berkuliah di UII tanpa biaya. Ayo dukung anak-anak kita sama-sama agar sukses menjalankan mandat YBW, orang tua karena kebahagiaan tertinggi seorang ayah dan ibu ketika melihat anaknya sukses,” harap Ketua Umum YBW UII ini. (AHR/RS)

Tim Tilawatil Qur’an wa Funun Islamiyah (TQFI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali mengukir prestasi gemilang dengan meraih gelar Juara Umum dalam ajang Musabaqah Funuun Islamiyah (MUFI) XI. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Jam’iyyah Dakwah wa Al-Funuun UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan berlangsung pada Ahad (04/05) Ajang tahunan ini diikuti oleh berbagai perguruan tinggi dari seluruh Indonesia sebagai sarana pengembangan seni dan syiar Islam di kalangan mahasiswa.

Mahasiswa UII dari berbagai program studi berhasil menyumbangkan lima kategori kejuaraan yang mengantarkan UII sebagai Juara Umum. Di antaranya: (1) Juara Terbaik 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an Putra, Ade Muhammad dari Program Studi Ekonomi Pembangunan  Program Sarjana Angkatan 2024; (2) Juara Terbaik 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an Putri, Syamimi Assahira dari Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) Angkatan 2024; (3) Juara Terbaik 2 Musabaqah Tilawatil Qur’an Putri, Hasna Shofwatul Azizah dari Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) Angkatan 2024; (4) Juara Terbaik 2 Musabaqah Syarhil Qur’an, Munawwar Salim Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) Angkatan 2022, Kelvin Alviana dan Rajbani Gibran Program Studi Ilmu Komunikasi Program Sarjana Angkatan 2024; serta (5) Juara Favorit Pop Solo Islami, Nasywaa Labiiib Az Zahra Program Studi Akuntansi Program Sarjana Angkatan 2022. Capaian ini merupakan hasil dari pembinaan rutin dan ikhtiar berkelanjutan yang dilakukan TQFI bersama para pembinanya.

Munawwar Salim, salah satu anggota tim MSQ UII, mengungkapkan rasa syukur dan harunya atas keberhasilan timnya. Namun menurutnya, hal tersebut sepadan dengan usaha yang telah dilakukan selama beberapa bulan belakangan.

“Saya merasa senang dan bangga tentunya, namun pencapaian ini adalah titik balik dari ikhtiar dalam persiapannya. Masih perlu banyak belajar dan latihan supaya kemampuan saya semakin berkualitas,”ujarnya.

Ia juga menyoroti keterbatasan waktu latihan yang dihadapi oleh timnya, serta berbagai distraksi yang muncul selama masa persiapan. Meski demikian, ia merasa sangat terbantu dengan dukungan penuh dari Direktorat Kemahasiswaan UII.

“Alhamdulillah, bersyukur sekali karena dalam setiap kompetisi selalu ada backup yang cukup dan layak dari kemahasiswaan UII. Support yang penuh baik dari segi transportasi, akomodasi, dan apresiasi. Mudah-mudahan kemahasiswaan UII tetap konsisten dan lebih baik lagi dalam mensupport segala bentuk kegiatan yang menunjang kesuksesan dalam prestasi mahasiswa,” tambahnya.

Ketua TQFI UII, Asep Rizki Suhada Muharom, menjelaskan bahwa kunci keberhasilan timnya terletak pada kedisiplinan dalam menjalankan latihan rutin bersama para pelatih yang kompeten di bidang masing-masing. Latihan ini dilakukan setiap minggu dan ditingkatkan secara intensif menjelang babak final MUFI XI.

“Kami menekankan pentingnya latihan berkelanjutan, bukan hanya ketika ada lomba, tapi sebagai bagian dari proses pembentukan karakter dan kualitas kemampuan  yang matang,” ungkap Asep.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap Kemahasiswaan UII yang memberikan dukungan penuh, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga pembinaan karakter melalui nasihat yang disampaikan secara berkelanjutan.

“Nasihat yang senantiasa kami pegang untuk selalu berproses setiap hari melalui pembinaan di masing-masing bidang, serta sebagai bentuk pemanasan pra MTQMN 2025,” ujarnya.Ia berharap pencapaian ini dapat menjadi pemantik semangat seluruh anggota TQFI dan mahasiswa UII lainnya.

“Harapan kami sederhana tapi besar: semoga ikhtiar ini dapat dimaksimalkan untuk mewujudkan Juara Umum di MTQMN 2025. Semuanya dimulai dari komitmen kita terhadap proses,” pungkasnya

Dengan keberhasilan ini, TQFI UII tidak hanya mengharumkan nama kampus dalam skala nasional, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata UII dalam mendukung pengembangan potensi mahasiswa di bidang seni dan keislaman. Prestasi ini diharapkan menjadi pijakan kuat untuk menghadapi tantangan lebih besar di masa mendatang. (IMK/AHR/RS)

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar acara tahunan bertajuk Gebyar Edukasi dan Motivasi Akademik (GEMA) FPSB 2025 pada Senin (05/05) di Auditorium K.H. Abdul Kahar Muzakir, Kampus Terpadu UII dengan  mengusung tema Sinergi Guru BK dan Siswa dalam Pemilihan Jurusan: Menemukan Passion, Bukan Sekedar Ikut Tren.

Acara yang diinisiasi oleh Unit Marketing & Communication FPSB UII ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa-siswi sekolah menengah atas mengenai pentingnya memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan potensi diri. Tidak hanya menyasar siswa, GEMA FPSB juga memberikan wawasan strategis kepada para guru Bimbingan Konseling (BK) agar lebih efektif dalam mendampingi siswa memilih jalur pendidikan tinggi yang tepat.

Rangkaian acara dimulai dengan seminar interaktif yang menghadirkan dosen Psikologi UII, Fani Eka Nurtjahjo, S.Psi., M.Psi., Psikolog, yang mengupas secara mendalam tentang pentingnya eksplorasi minat dan bakat sebelum memilih jurusan. Seminar ini juga disertai sesi tanya jawab yang menggugah antusiasme peserta dari kalangan siswa dan guru.

Selanjutnya, peserta diajak menyimak talkshow inspiratif bersama empat mahasiswa unggulan dari tiap program studi FPSB, yaitu Nydia Ayuning Tyas, Ayska Rahma Daffadilla, Auliyatunnisa, dan Yasmeen Mumtaz Widyawan. Dalam sesi ini, mereka berbagi kisah dan tantangan selama menjalani perkuliahan, termasuk tips dalam menentukan pilihan studi yang sesuai dengan passion pribadi.

GEMA FPSB 2025 juga menjadi ajang final dari dua perlombaan bergengsi, yakni Storytelling dan Speech. Penampilan para finalis mampu memukau para hadirin dengan keberanian, kemampuan bahasa, dan penguasaan materi. Berikut daftar para pemenang lomba:

Storytelling:

  1. Nayla Huwaida Zuhri – SMA Negeri 2 Temanggung
  2. Oricha Nuri Athallah – MA Negeri 1 Yogyakarta
  3. Hanin Izatul Alya – MA Negeri Purbalingga

Speech:

  1. Chandra Kirana – SMA Negeri 102 Jakarta
  2. Varrel Orvin Hernando – SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
  3. Lovely Viola Hadi – SMA Negeri 1 Yogyakarta

Di sela-sela lomba, peserta diajak mengunjungi booth expo empat program studi FPSB, yakni Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, Psikologi, dan Pendidikan Bahasa Inggris. Masing-masing booth memamerkan proyek-proyek kreatif mahasiswa serta menyediakan sesi interaktif tanya jawab untuk memperkenalkan lebih jauh dunia akademik di FPSB UII.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan penampilan dari Socio Culture Band yang membawakan suasana santai namun bermakna sebagai penutup rangkaian kegiatan. GEMA FPSB 2025 tak hanya menjadi ajang promosi fakultas, tetapi juga menjadi ruang dialog antara akademisi, siswa, dan guru dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih terarah dan berbasis passion. (MFPS/AHR/RS)

Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Gratis yang dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kampus Terpadu UII pada Senin-Kamis (5-8/05). Uji Emisi ini terbuka untuk seluruh sivitas akademika UII dan masyarakat sekitar sebagai rangkaian kegiatan dari Milad ke-82 UII dengan tema UII Mengerti Bumi.

Kegiatan ini bertujuan sebagai  wujud komitmen nyata UII dalam meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan khususnya usaha menurunkan emisi gas buang kendaraan di kalangan sivitas akademika dan masyarakat luas.

Koordinator Kegiatan Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Prof. Ir. Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D., IPU mengatakan uji emisi merupakan pengujian untuk mengetahui kinerja mesin kendaraan, khususnya terkait kadar emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan. Standar kelulusan uji emisi bergantung pada usia dan jenis bahan bakar kendaraan. Beberapa tahapan pemeriksaan dilakukan sebelum uji emisi, seperti pembersihan filter udara, pengecekan sistem pendingin mesin, serta pemeriksaan kondisi knalpot sebagai saluran pembuangan gas hasil pembakaran.

“Manfaat uji emisi tidak hanya berdampak pada kualitas udara, tetapi juga bermanfaat bagi pengendara dan kendaraan itu sendiri. Melalui uji emisi, pemilik kendaraan dapat mengetahui tingkat emisi yang dihasilkan dan menentukan langkah perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan performa mesin. Kendaraan yang rutin di servis dan dirawat dengan baik umumnya akan lebih mudah memenuhi standar emisi gas buang,” ungkap Guru Besar Teknik Lingkungan UII ini.

Senada, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Prof. Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, M.A., IAI dalam sambutannya mengatakan proses untuk mengerti bumi sendiri berkorelasi langsung dengan bagaimana manusia dan seluruh peradaban yang menyertainya itu berperilaku. Hal ini pasti berdampak langsung terhadap kelangsungan hidup dunia.

“Disini sudah ada aturan yang disepakati untuk kendaraan bermotor yang menggunakan mesin berbahan bakar fosil itu pasti ada emisi. Karbon yang kita lepaskan ke udara sadar atau tidak sadar mampu mempengaruhi perubahan iklim. Ini baru satu sektor saja belum sektor yang lain,” tutur Prof. Ilya

Prof. Ilya berharap kegiatan ini menjadi sebuah evaluasi dan juga kontribusi dalam melestarikan lingkungan, sehingga sebagai manusia bisa berhati-hati dalam setiap tindakan khususnya dalam menjaga lingkungan.

“Karena harapan terbesarnya ada pada perubahan perilaku, alat itu insyallah dengan perkembang teknologi itu membantu tapi kalo tidak ada perubahan perilaku itu sama saja, jadi sasaran utamanya adalah perubahan perilaku karena bumi sekarang bergantung pada perilaku makhluk hidup,” harap Dekan FTSP ini. (AHR/RS)

Universitas Islam Indonesia  (UII) terus berkomitmen untuk meningkatkan mobilitas internasional mahasiswa dalam rangka mewujudkan UII yang mondial dengan berbagai macam ikhtiar, salah satunya yang diselenggarakan oleh Program Profesi Arsitek (PPAr) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII yang mengirimkan empat mahasiswanya yaitu Abid Hanif Ulhaq Sandhiya, Andi Saifulhaq, Muhammad Hajid Samudro, Muhammad Muffed Al Bareeq untuk menempuh international mobility studio arsitek profesional di Akitek Juru Rancang (AJR) Malaysia.

Ketua Jurusan Arsitektur UII, Prof. Noor Cholis Idham, Ph.D., IAI mengatakan kegiatan ini menjadi salah satu upaya  dalam menginternasionalisasikan PPAr. “Pertama dalam bentuk peningkatan kualitas, kedua dalam bentuk perluasan jejaring, dan ketiga adalah promosi. Ini merupakan salah satu bentuk promosi secara tidak langsung,” ungkapnya saat pengarahan di Ruang Sidang Dekanat Gedung Moh. Natsir FTSP UII pada Jumat (2/5). Prof. Noor Cholis Idham berpesan kepada empat mahasiswa tersebut untuk terus mengaktualisasi kegiatan yang dilakukan disana sebagai wujud promosi untuk PPAr.

Masih berkaitan dengan promosi, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Prof. Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, M.A., IAI mengatakan dalam arahannya untuk keempat mahasiswa tersebut bahwa PPAr bisa menjadi model dan contoh yang tidak hanya menjalankan perannya secara kaffah secara pendidikan tapi juga bisa membangun reputasi untuk internasionalisasi.

Tak lupa, Prof. Ilya berpesan untuk bisa membuat cerita sukses yang tidak hanya dalam konteks mampu untuk belajar tetapi bisa memberikan impresi kepada yang memberi tugas

“Buktikan kalau memang kalian itu kompeten, itu yang menjadi representasi dari institusi UII. Ini menjadi penting karena dengan begitu, kita bisa  mengaktualisasi tentang makna akreditasi internasional itu dalam bentuk aktivitas yang terekspresikan melalui kemampuan,” pesannya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D mengatakan bahwa mobilitas internasional keempat mahasiswa PPAr ini merupakan kali pertama dalam sejarah PPAr. “Ini menjadi milestone untuk kita dan menambah kekuatan UII dalam mengelola internasionalisasi,” ungkap Wiryono.

“Anda (empat mahasiswa PPAr -red) adalah ambassador dari UII, sehingga tentu ini menjadi suatu tantangan karena anda membuka jalan untuk kesempatan berikutnya, sekaligus merealisasikan kick off internasionalisasi PPAr.  Kemudian yang terpenting juga pembuka resiprokalitas hubungan di bidang lain,”

Dari laporan Ketua PPAr UII, Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., MT., selain AJR Malaysia, PPAr UII sudah menjalin hubungan baik dengan beberapa konsultan arsitek di Indonesia untuk studio arsitek profesional antara lain dengan PT. Patroon Arsindo di Jakarta, Labo Bandung, Studio WNA di Bali, Andyrahman Architect di Sidoarjo, dan Realrich Architect Jakarta.

“Ini juga menjadi pertama kali dilakukan di luar Indonesia, kita berharap akan terus berlanjut  dan meningkat di waktu mendatang. Terima kasih atas dukungan selama ini dan tentu saja ini membutuhkan terus dukungan dari jurusan, fakultas, dan universitas,” harapnya. (MNDH/AHR/RS)

Universitas Islam Indonesia (UII) continues to enhance its internationalization strategy through a strategic academic mission to Uzbekistan, held from April 23 to 25, 2025. This official visit aimed to expand institutional partnerships and promote UII’s academic programs to potential collaborators and students in Central Asia, particularly in the cities of Tashkent and Samarkand.

With full support from the Embassy of the Republic of Indonesia in Tashkent, the UII delegation—comprising Dr. Bambang Suratno, Head of the Domestic Partnership Division at the Directorate of Partnerships/Office of International Affairs (DK/KUI) UII, and Mr. Muhammad Ferry Rizki, Domestic Partnership Officer at DK/KUI UII—engaged in a series of high-level meetings with leading academic institutions across Uzbekistan. This mission underscores UII’s firm commitment to fostering mutually beneficial international collaborations as part of its global strategic vision.

“During the visit, UII representatives held constructive meetings with several key institutions, including the National University of Uzbekistan (NUU), Tashkent State Technical University (TSTU), Tashkent State University of Economics (TSUE), International Islamic Academy of Uzbekistan (IIAU), Madrasah Kukeldash, and Samarkand State University (SSU),” said Dr. Bambang Suratno.

The mission yielded several notable outcomes, including the dissemination of information about UII’s scholarship offerings, the Developing Country Partnership Scholarship (KNB), and the TIAS program to prospective partners and international students. It also involved the exploration of potential double degree programs in Management, Law, Chemistry, Pharmacy, and other relevant disciplines.

In addition, the visit promoted student and staff mobility programs such as summer schools and exchange initiatives. It also marked the initiation of joint research proposals and collaborations under the Erasmus+ framework. A final key achievement was the implementation of cultural and religious engagement initiatives that highlight the shared Islamic heritage between Indonesia and Uzbekistan.

“This series of engagements not only opened avenues for institutional cooperation but also demonstrated UII’s readiness to become a strategic academic partner in the region. Each meeting underscored the long-term potential for partnerships grounded in academic excellence, cultural alignment, and shared development objectives,” added the Head of the Domestic Partnership Division.

As a follow-up to the mission, a series of in-depth virtual discussions will be held between the respective universities, involving relevant faculties and academic programs directly.

Universitas Islam Indonesia extends its sincere appreciation to the Embassy of the Republic of Indonesia in Tashkent for its support and facilitation throughout the mission. UII remains optimistic that the connections forged during this visit will evolve into impactful collaborations, enriching both institutions and supporting UII’s vision of becoming a world-class university rooted in Islamic values. (BS&MFR/AHR/RS)

Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  menyelenggarakan workshop fotografi pada Kamis (1/5) dengan tema Akademik dan Karir : Memotret Momen, Menciptakan Kesan. Acara workshop diadakan di Auditorium Gedung Moh. Natsir FTSP UII dihadiri 90 mahasiswa UII dengan mengundang Arbain Rambey, seorang fotografer jurnalis senior Indonesia.

 

Dalam sambutannya, Dr. Eng. Awaluddin Nurmiyanto, S.T., M.Eng sebagai Ketua Jurusan Teknik Lingkungan UII menyampaikan harapannya kepada mahasiswa yang hadir di acara workshop fotografi untuk bisa mengikuti acara ini dengan baik dan bisa menyerap sebanyak-banyaknya ilmu yang akan diberikan oleh pemateri.

“Mungkin Pak Arbain berkenan untuk membagi insight dengan adik-adik di teknik lingkungan khususnya. Karena di akhir masa studi, kita diminta untuk membuat eksibisi, menampilkan poster tugas akhir dan juga ada video dan foto-foto,” ujar Awaluddin.

Sesi berlanjut dengan pemaparan materi oleh Arbain yang dimoderatori oleh Dr. Ir. Andik Yulianto, S.T., M.T selaku Kaprodi Teknik Lingkungan UII. Arbain memulai sesi diskusi dengan menekankan bahwa semua orang bisa belajar fotografi, meski latar belakang akademiknya tidak sejalan. Menurutnya, tidak perlu takut untuk belajar menjadi fotografer handal.

Materi yang dibawakan oleh Arbain seputar teknik fotografi yang tepat, tips bagi jurnalis untuk mendapatkan momen dan angle yang membuat foto terlihat menarik. Menurut pemaparannya, visual sangat memainkan makna dalam fotografi. Begitu juga dengan proporsi foto, bagaimana foto bisa terlihat bagus dan menarik ketika dalam mode landskap maupun potret. Ia banyak menampilkan contoh-contoh foto jurnalistik yang diambil dari website Kompas.com.

Arbain memberikan pesan kepada mahasiswa yang hadir untuk membayangkan objek atau acara apa yang akan difoto sehingga nanti dapat dijadikan referensi untuk menentukan angle dan pencahayaan yang baik. Sehingga nantinya akan didapatkan foto yang menarik secara visual dan memiliki makna dibaliknya (NKA/AHR/RS)

Universitas Islam Indonesia (UII) terus memperkuat strategi internasionalisasi melalui misi akademik strategis ke Uzbekistan yang berlangsung pada (23-25/04). Kunjungan resmi ini bertujuan untuk memperluas kemitraan institusional dan mempromosikan program akademik UII kepada calon mitra dan mahasiswa di kawasan Asia Tengah, khususnya di kota Tashkent dan Samarkand.

Dengan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tashkent, delegasi UII yaitu Dr. Bambang Suratno selaku Kepala Divisi Kemitraan Dalam Negeri Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI)  UII dan  Muhammad Ferry Rizki selaku Staf Kemitraan Dalam Negeri DK/KUI UII melakukan serangkaian pertemuan tingkat tinggi dengan institusi akademik terkemuka di Uzbekistan. Misi ini menegaskan komitmen UII dalam membangun kolaborasi internasional yang saling menguntungkan sebagai bagian dari visi strategis globalnya.

“Selama kunjungan, perwakilan UII mengadakan pertemuan konstruktif dengan beberapa institusi utama, termasuk National University of Uzbekistan (NUU), Tashkent State Technical University (TSTU), Tashkent State University of Economics (TSUE), International Islamic Academy of Uzbekistan (IIAU), Madrasah Kukeldash, dan Samarkand State University (SSU),” ungkap Bambang

Dalam kegiatan ini, UII mampu mewujudkan beberapa capaian penting yakni sosialisasi program beasiswa UII, Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), dan TIAS kepada calon mitra dan mahasiswa internasional. Penjajakan program gelar ganda (double degree) di bidang Manajemen, Hukum, Kimia, Farmasi, dan program studi lainnya yang memungkinkan.

Selain itu, promosi program mobilitas mahasiswa dan staf, termasuk program sekolah musim panas dan pertukaran mahasiswa. Inisiasi proposal kerja sama riset bersama dan kolaborasi melalui skema Erasmus+. Terakhir, pelaksanaan program keterlibatan budaya dan keagamaan yang menghubungkan warisan Islam antara Indonesia dan Uzbekistan.

“Rangkaian kegiatan ini tidak hanya membuka peluang kerja sama institusional, tetapi juga memperlihatkan kesiapan UII untuk menjadi mitra akademik strategis di kawasan tersebut. Setiap pertemuan menekankan potensi kemitraan jangka panjang yang dilandasi oleh keunggulan akademik, keselarasan budaya, dan tujuan pembangunan bersama,” jelas Kepala Divisi Kemitraan Dalam Negeri DK/KUI ini.

Sebagai tindak lanjut, akan diselenggarakan diskusi daring yang lebih mendalam antara universitas-universitas terkait, dengan melibatkan langsung fakultas dan program studi masing-masing.

Universitas Islam Indonesia menyampaikan apresiasi yang tulus kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tashkent atas dukungan dan fasilitasi yang telah diberikan selama misi berlangsung. UII optimis bahwa hubungan yang terjalin dalam kunjungan ini akan berkembang menjadi kolaborasi yang berdampak, memperkaya kedua institusi, dan mendukung visi UII untuk menjadi universitas kelas dunia yang berakar pada nilai-nilai Islam. (BS&MFR/AHR/RS)