Alumnus yang Sebenarnya!

Hanya kepada Allah yang Maha Melapangkan, segala puji kita kirimkan, setinggi syukur kita panjatkan.

Para wisudawan sebagai penuntut ilmu sudah melalui jalan mulia yang tidak selalu mulus dan rute yang tidak selalu lurus. Semua aral sudah dilalui dengan investasi kerja keras tak putus, dilengkapi iringan doa yang mengalir deras dengan tulus.

Untuk itu, kepada semua wisudawan, selamat untuk pencapaian ini. Semoga Saudara pandai mensyukuri dan tidak lantas puas diri.

Tak lupa, selawat dan salam kita kirimkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad saw., Sang Kekasih Allah. Bagi kita, Rasulullah merupakan uswah, yang mencerahkan dunia dengan risalah dan mengajak manusia ke kebaikan tanpa lelah.

Para wisudawan merupakan anak panah yang dilesatkan oleh Universitas Islam Indonesia (UII), untuk menebar manfaat dan menghadirkan maslahat. Relevansi kehadiran UII di tengah mayarakat, salah satunya ditentukan oleh kiprah para alumninya yang hebat. Karenanya, kami tidak berhenti bermunajat kepada Allah Yang Maha Kuat, semoga UII senantiasa dimudahkan berkhidmat untuk kemajuan umat.

Dalam sambutan ini, izinkan saya memberikan beberapa pesan sederhana, yang mudah-mudahan akan selalu terkenang, di kepala terus terngiang, dan secara istikamah dijalankan dengan riang.

 

Alumnus terbayang

Berikut ini adalah bayangan saya terhadap apa yang dilakukan oleh setiap alumnus UII.

Pertama, agama harus selalu Saudara jaga dengan cara mempraktikkannya dengan istikamah. Dengan demikian, Saudara akan menjadi hamba Allah yang terus berbenah, dan tidak pernah gelisah, karena yakin kepada Allah Yang Maha Pemurah. Selain itu, ilmu agama juga harus terus diasah. Memang, tidak selalu mudah, tetapi itu bukan alasan untuk  lantas pasrah.

Kedua, Saudara harus menjadi manusia yang adaptif dengan zaman. Karenanya, pastikan literasi Saudara terus termutakhirkan. Bekal dari kampus harus diamalkan dan menjadi basis pengembangan diri di masa depan, yang tidak selalu bisa kita prediksikan.

Ketiga, yakinlah bahwa setiap usaha yang sepenuh hati akan memberikan hasil yang dimimpi. Selalulah berbaik sangka kepada Allah tanpa sangsi. Allah Maha Pemberi Rezeki. Allah berfirman: ana ‘inda dhanni abdi bii. Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu, kepadaKu.

Keempat, untuk menjaga semangat supaya tak putus, motivasi jangan sampai pupus. Ingat selalu janji Allah Yang Maha Kudus. Jaga niat tetap lurus, dan bekerjalah dengan tulus.

Motivasi juga bisa dijaga bersama sahabat. Sahabat yang hebat adalah yang selalu memberikan pengingat. Tidak menjadi sumber mudarat, apalagi suka berkhianat.

Kelima, sebagai anak bangsa, nasionalisme harus dijadikan bermakna. Saudara tidak boleh hanya mengikuti narasi massa, tetapi juga harus memikirkan nilai dan manfaat yang dikandungnya: apa maknanya untuk sesama dan bangsa.

Jika perjalanan bangsa sudah di relnya, sudah seharusnya terus didorong dan dijaga. Jika melenceng, jangan segan Saudara mengingatkannya. Tentu, dengan cara-cara yang tetap menghargai sesama.

Keenam, kebersamaan sesama manusia, anak bangsa, dan muslim harus selalu dipelihara dalam semangat ukhuwah. Sebagai muslim, Saudara harus menjadi uswah: tidak menjadi muslim yang suka marah, tetapi sebaliknya, yang ramah, tidak menjadi muslim yang terjebak sisi ekstrem parah, tetapi menjadi umat penengah.

Ketujuh, kehadiran Saudara di manapun dan dalam peran apapun, sudah seharusnya memberikan sumbangsih yang berdampak. Jangan sampai Saudara menjadi onak. Pastikan Saudara dapat memberikan kontribusi dalam setiap jejak.

Allah Yang Maha Kuat akan selalu menyimak dengan cermat, setiap untai doa yang terpanjat dan semua niat baik yang tersirat. Semoga kita dimudahkan untuk terus dapat menghadirkan manfaat kepada umat, untuk kebaikan di dunia dan juga akhirat.

Itulah harapan saya, dan saya berharap juga Saudara dan semua hadirin, untuk setiap alumnus UII. Pesan ini pun valid untuk kita semua.

Tujuh pesan tadi mungkin sulit diingat. Tapi, izinkan saya membantu Saudara dengan tujuh huruf: a, l, u, m, n, u, dan s, yang dibaca alumnus, yang merupakan singkatan dari:

A: Agama yang terjaga

L: Literasi yang termutakhirkan

U: Usaha yang sepenuh hati

M: Motivasi yang tak pupus

N: Nasionalime yang bermakna

U: Ukhuwah yang terpelihara

S: Sumbangsih yang berdampak

 

Pandailah bersyukur

Dalam kesuksesan Saudara ketika menjalani studi terkandung kontribusi banyak orang, baik yang Saudara lihat dengan langsung, maupun yang secara senyap dilakukan tanpa Saudara ketahui.

Saudara mungkin melihat para dosen mendampingi dalam diskusi dan sahabat menemani dalam mengaji. Tapi jangan lupa, nun jauh di sana, di luar radar, orang tua tidak hentinya mengirimkan doa terbaik untuk Saudara. Tidak jarang mereka bangun malam dengan niatan yang mulia dan harapan tinggi agar Saudara menjadi pribadi yang cakap dan berwatak.

Seringkali, untuk memenuhi kebutuhan Saudara, orang tua membanting tulang, memeras keringat, dalam kadar yang mungkin di luar bayangan Saudara. Orang tua menjalaninya dalam diam, supaya Saudara tidak terlarut dalam suasana hati yang dapat mengganggu studi Saudara.

Banyak rahasia yang disimpan oleh orang tua Saudara, terkait dengan ikhtiar dan harapan tak terbatas mereka terhadap studi Saudara. Bisa jadi di sana, ada air mata yang terbendung, agar Saudara tidak ikut murung. Atau, tangis yang tertahan, karena orang tua ingin Saudara tanpa beban.

Karenanya, jangan lupa mengucapkan ungkapan terima kasih kepada orang tua Saudara. Rangkul dan cium mereka, jika mereka bersama Saudara hari ini. Kirimi pesan bahagia, jika mereka, karena suatu hal, tidak bisa bergabung bersama Saudara secara fisik. Kirimi mereka doa terbaik setiap hari tanpa lelah, jika mereka sudah disayang Allah di alam kubur. Jadilah Saudara bagian amal jariyah bagi orang tua.

Saudara adalah kebanggaan mereka. Kesuksesan dan kebahagiaan Saudara merupakan wujud nyata doa mereka. Mereka tidak mengharapkan balasan. Kasih orang tua kepada anaknya tidak berbatas waktu, sepanjang masa. Balasan apapun terhadap mereka tidak akan sanggup menyamai pengorbanan orang tua kepada Saudara. Karenanya, selalu lengkapi dengan kiriman doa tanpa henti dan istikamah menjadi orang baik.

Tetaplah menjadi orang baik, yang keberadaannya dicari, kehadirannya dinanti, kepergiannya dirindui, kebaikannya diteladani, dan kematiannya ditangisi.

 

Jaga jejaring

Di daerah tempat Saudara berkarya nanti, silakan jalin hubungan dengan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) setempat. Insyaallah dengan demikian, Saudara dapat terus terhubung dengan sumber energi positif untuk mengembangkan jejaring, mendiskusikan kontribusi kolektif, tidak hanya untuk UII, tetapi lebih penting untuk berandil menyelesaikan beragam masalah riil yang ada di masyarakat.

Sekali lagi, selamat berbahagia. Rayakan kebahagian ini dengan keluarga tercinta. Doa kami, para dosen dan tenaga kependidikan, di UII, insyaallah selalu menyertai perjalanan hidup Saudara.

Semoga Allah senantiasa membimbing langkah kita dan memudahkan kita dalam menjalani setiap peran yang kita mainkan. Semoga Allah meridai UII dan kita semua.

Sambutan pada acara Wisuda Magister, Sarjana, dan Diploma, , Universitas Islam Indonesia, Periode IV dan V Tahun Akademik 2020/2021, yang diselenggarakan secara daring pada 4 September 2021