,

Dosen UII Masuk Top 2% World Ranking Scientists

Segudang penelitian yang telah dilakukan Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., menjadikan dirinya sebagai salah satu “Top 2% World Ranking Scientists”. Sepak terjang Prof. Is Fatimah dalam dunia penelitian memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Pasalnya, ini bukanlah kali pertama dirinya mendapat penghargaan sebagai seorang peneliti. Sejumlah penghargaan sudah pernah diraihnya, seperti The World Academy of Science Research Grant 2015-2016, Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) Research Grant 2016, dan masih banyak lagi.

Kali ini, Prof. Is Fatimah menjadi satu dari enam orang Indonesia yang berhasil masuk dalam Top 2% World Ranking Scientists. Top 2% World Ranking Scientists merupakan pemeringkatan berbasis publikasi bereputasi yang diolah oleh peneliti dari Stanford University: Prof John Ioannidis, Jeroen Baas dan Kevin Boyack. “Sebenarnya saya sendiri malah tidak tahu kalau ada pemeringkatan tersebut, terus terang dalam seminggu terakhir saya banyak mendapat share dari kolega-kolega peneliti dari Malaysia dan India mengenai hal tersebut. Beberapa universitas merilis nama-nama dosen dan peneliti yang masuk ke list tersebut. Sampai hari Sabtu sore kemudian kolega dari India mengucapkan selamat kepada saya, saya malah baru tahu itu apa dan bagaimana dan link-nya di mana,” ungkap Guru Besar Bidang Ilmu Kimia UII tersebut saat diwawancarai pada Senin, 23 November 2020.

Tak heran rasanya ketika Prof. Is Fatimah dapat bergabung dalam deretan Top 2% World Ranking Scientists, ketika melihat kiprahnya di bidang penelitian. Sosok yang pernah menjadi dosen Terproduktif UII Peringkat I dan Penulis Karya Berindeks Scopus terbanyak tersebut, memiliki setidaknya 1325 jumlah sitasi dan 15 indeks-h yang telah diperolehnya. Selain itu, Prof. Is Fatimah juga giat menulis buku, yang hingga saat ini telah menerbitkan 9 judul buku dengan 4 hak paten. Pengalaman riset Prof. Is Fatimah juga tidak sedikit, yakni lebih dari 20 judul riset dan lebih dari 80 jumlah publikasi ilmiah. Beliau memberikan fokus penelitiannya dalam bidang material, nanoteknologi, energi, mesin dan transportasi.

Keberadaan Prof. Is Fatimah sebagai Guru Besar wanita di lingkungan UII membuat siapa saja ingin mengikuti jejak prestasinya yang luar biasa. Motivasi dalam mengembangkan diri telah menjadi aktivitas sehari-hari bagi Prof. Is Fatimah. Hal ini sesuai dengan banyaknya prestasi yang telah Ia peroleh. Baginya, ‘naik-kelas’ publikasi di era saat ini memerlukan dua kunci utama, yakni kolaborasi dan strategi. Kolaborasi membuat seseorang lebih jauh untuk melangkah ke depan bersama-sama. “Keterbatasan instrumentasi yang ada sebenarnya sangat terbantu dengan kolaborasi, sehingga mengandalkan kolaborasi adalah strategi yang tampaknya penting,” ungkapnya

Melihat keberadaan Indonesia yang masih tertinggal jauh dari India yang telah mengirimkan 1500 peneliti dalam Top 2% World Ranking Scientists, Prof. Is Fatimah yang saat ini juga merupakan Ketua Jurusan Kimia UII berharap hal ini dapat menjadi evaluasi untuk terus maju memberikan kontribusi penelitian. “Mengingat saat ini banyak dosen muda di UII, dan juga yang sebentar lagi pulang dari studi lanjut, saya yakin dalam 10 tahun ke depan akan banyak peneliti-peneliti dosen dari UII yang masuk kategori tersebut. Aamiin,” tutupnya.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. turut menanggapi capaian yang berhasil diraih Prof. Is Fatimah. “Keluarga besar UII bersyukur atas pencapaian Prof. Is Fatimah. Ini adalah efek, bukan tujuan, dari ketekunan mengerjakan pekerjaan rumah sebagai dosen. Utamanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Saya berharap, capain ini menjadi sumber energi positif yang menyebar dan menginspirasi yang lain,” tutur Prof. Fathul Wahid. (VTR/RS)