,

Generasi Milenial Diajak Rajin Berinvestasi

Potensi generasi millenial yang semakin tertarik dengan pasar modal begitu besar. Ini karena perekonomian Indonesia tidak lepas dari peran pasar modal. Namun besarnya potensi tersebut tidak sebanding dengan masih rendahnya tingkat literasi pasar modal di Indonesia. Inilah yang mendorong Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi UII menyelenggarakan CAPITAL MARKET WEEK SEMINAR & COACHING CLASS. Acara yang bertema “Memaksimalkan Penggunaan Dana Pribadi Generasi Millenial Untuk Memulai Berinvestasi Dalam Pasar Modal” itu diadakan di Ballroom Hotel Grand Aston Hotel pada hari Minggu (13/05).

Acara yang dipandu oleh Edwin Jayandaru ini dihadiri pembicara Irfan Noor Riza (Ketus Regional BEI DIY), Belvin Tannadi (Investor Muda & Owner Ilmusalam.com), Andika Sutoro Putra (Investor Muda & Entrepreneur), dan Linda Homiya (Supervisor of Mirae Asset). Cakka Nuraga sebagai Guest Star menambah meriahnya acara ini dengan penampilan musiknya.

Disampaikan Irfan Noor Riza, jika investasi sudah dilakukan sejak dini, maka ketika masa tua akan bisa dinikmati. Ia menjelaskan “Program Yuk Nabung Saham” yang digagas Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2015. Menabung uang dikonversikan menjadi menabung saham.

Irfan menegaskan, bursa Indonesia merupakan bursa yang paling menguntungkan. “Di beberapa Kota, Daerah, dan Pelosok pada saat kami edukasi dan sosialilasi, banyak yang tahu bahwa bursanya sendiri adalah bursa yang paling menguntungkan di dunia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir” ungkapnya.

Sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang tidak peduli dengan pasar modalnya. “Bursa kita bisa mengalahkan bursa-bursa utama di dunia. Namun sayangnya komposisi kepemilikan perusahaan-perusahaan di bursa saham Indonesia ternyata dikuasai oleh asing yang tanpa sadar produknya kita beli setiap hari” pungkasnya. Oleh karena itu, ia mengajak para peserta seminar untuk menjadi investor handal agar bisa membeli kembali perusahaan-perusahaan di Indonesia yang dikuasai asing.

Sedangkan Belvin Tannadi memaparkan terkait keuntungan berinvestasi di pasal modal. Di saham perusahaan tersebut terdapat usaha dan bisnisnya. Menurutnya berinvestasi di pasar modal lebih menguntungkan dibandingkan berinvestasi di instrumen lain. “Harga saham itu bisa naik terus menerus, jadi ada laba harga saham bisa ada korelasinya. Kalau di instrumen lain misalnya forex atau yang lainnya tidak ada perusahaannya hanya untuk trading kedua mata uang. Jadi positifnya di saham ini terdapat perusaaannya sehingga lebih cocok untuk trading dan investasi” ungkapnya. (AR/ESP)