Inovasi Baku Tanah Liat Sebagai Pembersih Najis

TIM PKM Farmasi UII Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII), yang diketuai oleh Taufikurrahmi dan beranggotakan Hanida Destriana Fatmawati, Nilam Permata Sari dan Siti Asmaliah dan dosen pembimbing Annisa Fitria, S.Farm., M.Sc., Apt yang mana melakukan penelitian  eksplorasi kemampuan adsorpsi tanah liat pada bakteri sebagai bahan baku penyuci najis mughalazdah. Dimana najis mughalazdah merupakan najis yang berasal dari air liur anjing dan babi.

Cara penyucian najis mughalazdah yaitu dibilas dengan air tujuh kali dan salah satunya dicuci dengan tanah yang bercampur dengan air. Tetapi dengan adanya kemampuan adsorpsi tanah liat kaulin, talkum dan bentonit pada isolat bakteri air liur anjing sebagai bahan baku akan menjadi lebih praktis karena dapat dikembangkan menjadi sabun.

Dengan mengangkat judul tersebut tim kami berhasil lolos pendanaan PKM-P. Hasil yang di dapatkan Penelitian ini merupakan penelitian pertama kali yang melakukan pengujian daya adsorbsi tanah liat bentonite, kaolin dan talkum terhadap bakteri isolat saliva anjing.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kaolin memiliki efektivitas adsorpsi terbaik. Waktu efektif adsorpsi 100% bakteri uji dapat dicapai kurang dari lima menit, sehingga kaolin dapat dijadikan sebagai bahan sediaan penyuci najis yang paling baik dibandingkan kedua material lainnya. Keikutsertaan tim didasarkan atas keinginian yang kuat untuk melakukan penelitian terbaru, inovatif yang bertujuan meningkatkan kreativitas bangsa Indonesia khususnya mahasiswa.

Program Kreativitas Mahasiswa merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.  Kegiatan ini diikuti oleh banyak tim dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang terdaftar di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia . Pada ajang PKM menuju PIMNAS 30 ini terdapat lima kategori, yaitu PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-T, dan PKM- KC.

Dengan lolosnya penelitian kami ini memang tidak mudah, banyak rintangan yang harus dilewati dan setiap detail yang kami lakukan dipertanggungjawabkan serta kami juga harus tetap bekerja keras dan tentunya doa yang harus tetap dilakukan. Serta kami harus tetap semangat untuk mengikuti pedoman dan panduan dari DIKTI agar dapat mencapai juara 1 di PIMNAS.

Saat ini timnya telah membuktikan hasil penelitian tersebut dengan melakukan publikasi dalam acara iPOPS (5th International Postgraduate Conferences on Pharmaceutical Sciences 2017) yang diselenggarakan oleh UiTM (Universitas Teknologi Mara) di Negeri Jiran Malaysia. Dan alhamdulillah mendapatkan Runner Up 1 untuk oral presenter. Tetapi tidak sampai itu saja, tim kami harus melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi monev external, dan tentu saja PIMNAS.

Save