Inovasi Mahasiswa UII Raih Penghargaan di Malaysia

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII berhasil meraih penghargaan di Malaysia atas inovasi yang diciptakannya dari air kencing kelinci. Tim dari UII ini meraih 2 Medali Emas, Spesial Award dari Kamboja dan Honorable Award dari Wipa Taiwan dalam acara International Design Research & Innovation Sympossium (IDRIS) 2017.


Tim dari UII terdiri dari Helmi Zunan Tanuwijaya, Ulinnuha Khirza K, Akbar Fito dan Faishal Majid, keempatnya merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII. Acara tersebut diadakan pada tanggal 23-25 April 2017, di Hotel Silka May Tower, Kuala Lumpur, Malaysia. Simposium yang bertajuk internasional ini mengambil tema To Nurture and Diversify Innovation Culture to Modern Soicety.

Tim UII harus melewati seleksi yang ketat dengan pengumpulan berkas hingga hasil karyanya sampai akhirnya diumumkan sebagai finalis dan mempresentasikan inovasi tersebut. Dalam acara ini diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Cambodia, Hongkong, Makau, Taiwan, Canada, Romania, Bulgaria, Cina Maroco, Philipines, US dan Korea. Seluruhnya merupakan finalis yang terpilih untuk mempresentasikan inovasinya di simposium tersebut.

Inovasi yang dibawa oleh Tim UII adalah pemanfaatan air kencing kelinci untuk pakan ayam afkir (ayam yang sudah tua). Inovasi ini diberi judul dalam papernya The Effect of Rabbit Urinary As a Mixture of Feed to Improve the Quality and Content Of Omega 3 in Culled Chicken’s Egg. Penelitian tertuju pada pemanfaatan air kencing kelinci sebagai bahan campuran pakan ayam afkir.

Air kencing kelinci selama ini menurut Helmi Zunan tidak termanfaatkan dengan optimal sehingga terbuang begitu saja padahal mempunyai kandungan nitrogen dan asam amino. Manfaatnya jika dicampurkan kedalam pakan akan meningkatkan kualitas telur ayam afkir sehingga produktivitasnya meningkat dan dapat bertelur kembali.

Selain itu menurut Helmi Zunan telur yang dihasilkan memiliki ukuran, tinggi dan diameter yang lebih besar. Dan juga memiliki kandungan omega 3 yang lebih besar sehingga baik untuk kesehatan kardiovaskular dan mendukung perkembangan otak anak. “Saya harap penelitian kami dapat diaplikasikan di Yogyakarta, menimbang banyaknya peternak kelinci dan masih banyaknya ayam afkir. Semoga penelitian ini dapat menjadi solusi dan meningkatkan perekonomian rakyat,” ungkap Helmi Zunan kepada Humas UII. (BKP/RS)