,

Integritas Dalam Mengelola SINTA Sangat Penting

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Direkorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Ditjen Dikti mengadakan sosialisasi Science and Technology Index (SINTA). Acara tersebut digelar di Hotel Santika Premiere, Yogya pada (11/8) dan dihadiri perwakilan pengelola SINTA dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya mengatakan rasa bangganya atas pencapaian dan kreativitas anak bangsa, terkhusus dalam hal teknologi indeksasi karya ilmiah dosen nasional. “Acara yang insya Allah sangat bermanfaat karena banyak alasan ibu/bapak. SINTA bagi saya ini adalah inisiatif anak bangsa yang perlu kita apresiasi dengan jujur, sepenuh hati”, buka Prof. Fathul Wahid.

Lebih lanjut, Prof. Fathul Wahid mengucapkan rasa syukurnya terhadap kehadiran SINTA sebagai salah satu media alternatif untuk penunjang proses belajar mengajar, terutama bagi para dosen dan karyawan di suatu instansi pendidikan.

“Dengan SINTA kita bisa tahu harta karun anak bangsa terkait dengan penelitian, paten, dan karya-karya akademik lainnya dalam satu tempat. Sesuatu yang sepuluh tahun lalu sudah dibayangkan. Sehingga kehadiran SINTA ini perlu kita syukuri sebagai aggregator. Kemudian SINTA ini bisa kita lihat sebagai ikhtiar untuk berkaca, baik level personal, level sub organisasi, bahkan level lembaga”, lanjut Prof. Fathul Wahid.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D., menekankan integritas dari publikasi dan basis data merupakan suatu hal yang sangat penting. “Seperti yang telah disampaikan Rektor UII, terintegrasi antara publikasi dengan basis data, jadi saya kira penting sekali, dan juga dengan data akreditasi jurnal. Data-data yang intelektual yang berbasis kepada digital”, sambutnya.

Ia pun menambahkan, “Kemudian poin yang kedua sehubungan dengan diadakan klasterisasi perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian, dan perhatian kepada masyarakat. Perguruan tinggi melalui LPPM dimohon agar nanti semuanya bisa melakukan pemutakhiran data pada SINTA di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”, imbuhnya.

Sedangkan Yoga Dwi Arianda, ST yang menjabat sebagai Koordinator Jurnal dan Publikasi Ilmiah Kemendikbud Ristek RI optimis SINTA akan semakin sempurna di masa mendatang.

“Kami berinisiatif membuat suatu sistem, yaitu SINTA pada tahun 2017 pertama kali diluncurkan. Pada tahun 2017 tentu saja sistem ini masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu kita sempurnakan bersama-sama. Karena kita ketahui data publikasi atau data riset ini masih terpecah di beberapa sistem, semoga dengan adanya sistem ini kita lebih memudahkan untuk mengambil kebijakan-kebijakan terkait peningkatan mutu publikasi, jurnal terakreditasi, ataupun kebijakan-kebijakan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”, ujarnya. (JR/ESP)