Keutamaan Memperbanyak Amalan di Waktu Sahar

Setelah dua tahun terjeda karena pandemi, Ikatan Keluarga Ibu-Ibu Universitas Islam Indonesia (IKI UII) mengadakan pertemuan tatap muka tepatnya dalam rangka Syawalan IKI UII, “Ramadan Sebagai Entakan Memperbaiki Diri”. Acara ini berlangsung pada Jumat (27/05) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII. Acara dibuka oleh sambutan dari Ketua IKI UII yaitu Prof. Nurul Indarti, SE, Sivilokonom, Cand Marc., Ph.D yang juga merupakan istri dari Rektor UII, Prof Fathul Wahid  S.T., M.Sc., Ph.D. 

“IKI adalah organisasi sosial yang mewadahi ibu-ibu, istri-istri, staf, para dosen perempuan dan juga pensiunan perempuan yang tergabung dalam IKI. Karena ini kegiatan sosial maka kegiatan ini memang diniatkan dan dikuatkan untuk mempererat tali silaturahmi sesama anggota.” jelas Prof. Nurul.

Ia juga menyampaikan mengenai kegiatan IKI UII periode sebelumnya seperti syawalan, anjang sana atau silaturahmi kepada sesepuh IKI, bakti sosial, grup hadroh dan kegiatan baik lainnya. Rencananya kegiatan IKI UII yang akan datang terkait milad UII adalah anjangsana pada bulan Juni dan bakti sosial pada bulan Juli.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan calon haji 1443 H IKI UII oleh Dra. Citra Pertiwi. “Kami mohon doa serta restu dari ibu-ibu semua, mudah-mudahan kami diberi kesehatan, kelancaran kemudian kami bisa menunaikan ibadah haji dengan melaksanakan rukun wajib haji dan sunnah-sunnahnya. Sehingga kami sepulangnya bisa memperoleh haji yang mabrur.” tuturnya. Acara dilanjutkan dengan penyerahan bingkisan kepada 9 calon jamaah haji dari UII yang diserahkan oleh Ketua IKI UII, Prof Nurul Indarti.

Inti acara diisi dengan tausiyah oleh Ustaz drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D. mengenai ibadah setelah Ramadan dan pentingnya melaksanakan ibadah secara khusyu. “Satu huruf bernilai sepuluh kebaikan di bulan selain Ramadan, di Ramadan kali 10 lagi. Jadi kita membaca bismillahirrohmanirrohim 19 huruf kali 100 jadi 1.900 kebaikan. Bayangkan hanya baca bismillahirrohmanirrohim 1.900 kebaikan kan keren banget.” jelasnya dan disambut antusias oleh ibu-ibu IKI UII.

Dia juga menyampaikan barangsiapa yang berdoa di waktu sahar maka doanya tidak tertolak, istighfarnya diterima dan dosanya diampuni. Waktu sahar adalah waktu sebelum subuh yaitu sekitar 10 menit sebelum adzan subuh.

“Semua aktifitas di waktu sahar namanya sahur, makan di waktu sahar namanya makan sahur. Makanya sunnah sahur di akhir supaya mendapatkan waktu sahar.” Jelasnya. Tausiyah ditutup dengan pembacaan doa untuk calon jamaah haji 1443 H IKI UII.

Syawalan IKI UII diakhiri dengan pembagian doorprize dan quiz yang harus dijawab oleh hadirin. MC juga menyampaikan agenda pertemuan IKI UII berikutnya di bulan Juli 2022 akan diadakan oleh Fakultas Kedokteran UII. (LY/ESP)