,

Kreator Hebat Mempunyai Keluasan Perspektif

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. berpesan kepada lulusan UII agar menjadi manusia kreatif yang menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan. Selain itu para lulusan UII diharapkan menjadi pribadi yang pandai berterima kasih.

Hal tersebut dikemukakan Fathul Wahid saat mewisuda 645 lulusan di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, Sabtu (29/2). Pada Wisuda Periode III Tahun Akademik 2019/2020 ini lulusan UII terdiri dari 21 ahli madya, 506 sarjana, 105 magister, dan 13 doktor. Hingga kelulusan ini, tercatat UII telah meluluskan 104.784 alumni.

“Pendapat konvensional percaya bahwa beberapa orang terlahir dengan kreativitas tinggi, sedang yang lain jarang memiliki pemikiran yang orisinal. Kreativitas tergantung dengan DNA yang dibawa sejak hadir di dunia. Apakah Saudara penganut pola pikir konvensional ini? Maaf, saya tidak,” tutur Fathul Wahid dalam sambutannya.

Kreativitas menurut Fathul Wahid dapat diasah. Bagi siapapun yang menginginkannya dengan serius. Banyak pendekatan dan metode yang sudah dikembangkan. Kreativitas yang menghadirkan ide-ide orisinal inilah juga yang menjadi salah satu penentu keberhasilan ketika kita diamanahi menjadi seorang pemimpin.

Fathul Wahid menyebutkan, penelitian mutakhir menemukan bahwa para kreator yang hebat tidak selalu harus mempunyai pengetahuan yang sangat mendalam, tetapi yang dibutuhkan adalah justru keluasan perspektif.

“Kreator yang hebat tidak terjebak melihat pohon secara detail, tetapi harus melihat hutan, kumpulan beragam pohon. Kreator mempunyai pemahaman yang sangat baik terkait dengan konteks,” tandasnya.

Di hadapan wisudwan, Fathul Wahid mengingatkan untuk pandai berterimakasih, terutama kepada kedua orang tua. “Nun jauh di sana, di luar radar, orang tua tidak hentinya mengirimkan doa terbaik untuk Saudara. Tidak jarang mereka bangun malam dengan niatan yang mulia dan harapan tinggi agar Saudara menjadi pribadi yang cakap dan berwatak,” tutur Fathul Wahid.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Alumni UII, Dr. Muhammad Syarifuddin, S.H., M.H. menuturkan di era era industri 4.0. ini pada prinsipnya bagaimana mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi, dengan pilar-pilar utamanya meliputi internet of think, big data, argumented reality, cyber security, artificial intelegence, Additive manufacturing, simulation, system integration, dan cloud computing.

“Dengan pilar-pilar industri 4.0, akan banyak pekerjaan yang semula dilakukan oleh manusia, digantikan oleh mesin atau robot. Lantas apa yang bisa dilakukan manusia? Ketika sebagian besar pekerjaan manusia digantikan oleh mesin, maka tugas manusia adalah berpikir hal-hal yang besar,” terang Syarifuddin yang saat ini sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Yudisial.

Pada pelaksanaan Wisuda UII periode ini Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada jenjang magister diraih Ayu Yuningsih dari Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Ekonomi, lulus dengan IPK 3,93. Sementara pada jenjang sarjana berhasil diraih Sherlita Anggun Wiratrisna dari Prodi Hukum dengan IPK 3,95 dan Anik Purwanti dari Prodi Manajemen dengan IPK yang sama. Sedangkan pada jenjang diploma, IPK tertinggi 3,77, diraih Syifa Audria Syahbana dari Prodi Diploma Tiga Manajemen. (RS)