,

Lima Prodi Raih Akreditasi Unggul, UII Konsisten dengan Kualitas Pendidikan

Akreditasi Unggul Prodi UII

Jaminan terhadap kualitas pendidikan terus menjadi perhatian utama Universitas Islam Indonesia (UII). Bukan sekedar jargon, hal itu dibuktikan melalui pengakuan lembaga eksternal yakni Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Belum lama ini, lima program studi (prodi) di lingkungan UII peroleh akreditasi unggul dari lembaga penjaminan mutu pendidikan tinggi tersebut. Akreditasi unggul (setara dengan A) diraih karena sebagian besar prodi juga telah mengantongi akreditasi internasional.

Menanggapi raihan itu, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, Ph.D menggarisbawahi tiga hal. “Pertama, akreditasi unggul ini merupakan prestasi kolektif, ada banyak aktor yang terlibat. Tidak hanya aktor yang sekarang memegang amanah, tapi juga yang lampau. Karenanya kontribusi semua aktor perlu kita apresiasi”, ungkapnya

Kedua, akreditasi ini juga sekaligus bukti pengakuan pihak luar atas kualitas pendidikan di UII. Apresiasi ini kami pandang sebagai amanah, kepercayaan yang harus dijaga. Ketiga, akreditasi unggul ini juga salah satu kebijakan kampus merdeka yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kelima program studi yang terakreditasi unggul ini melalui jalur khusus, yakni pengakuan akreditasi internasional.

Berikut kelima prodi UII yang berhasil memperolehnya.

Prodi Kimia UII (S-1)

Prodi Kimia Program Sarjana (S1 Kimia), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) berhasil mendapatkan peringkat Akreditasi Unggul berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 3400/SK/BAN-PT/Akred-ItnI/VI/2020. Raihan predikat Akreditasi Unggul pada prodi ini, merupakan kali pertama dan saat ini satu-satunya pada Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia.

Ketua Prodi S1 Kimia FMIPA UII, Dr. Dwiarso Rubiyanto, S.Si, M.Si. mengatakan Akreditasi Unggul merupakan peringkat yang diperoleh setelah memenuhi Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) No. 1 tahun 2020, tentang Mekanisme Akreditasi untuk Akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT.

“Mengenai peringkat akreditasi atau peringkat terakreditasi itu sendiri adalah hasil akreditasi BAN-PT. Terdiri atas Unggul, Baik sekali dan Baik untuk Akreditasi yang dilakukan dengan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0 dan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (IAPT) 3.0,” jelasnya dalam pesan tertulis yang diterima Bidang Humas UII, pada Selasa (9/6).

Program Studi Kimia UII akreditasi Unggul

Disampaikan Dwiarso Rubiyanto, sementara peringkat A, B dan C untuk akreditasi yang dilakukan dengan Instrumen akreditasi 7 standar. IAPS 4.0 sendiri berlaku mulai tanggal 1 April 2019 yang telah dikembangkan oleh BAN-PT.

Menurut Dwiarso Rubiyanto dari standar penilaian akreditasi yang dinilai, terdapat perbedaan dari standar pada pengajuan periode sebelumnya. Hal ini bila ditinjau dari instrument akreditasinya, sebelumnya terdiri dari 7 standar sementara dengan instrument yang baru terdiri dari 9 standar.

“Dalam proses pemerolehan status Akreditasi Unggul ini, Prodi Kimia UII tidak melalui proses pengajuan akreditasi dari awal, melainkan pengakuan terhadap perolehan Akreditasi Internasional,” terangnya.

“Tahapan akreditasi berdasarkan IAPS 4.0 ini secara umum meliputi (1) evaluasi data dan informasi terkait mutu penyelenggaraan program studi, (2) penetapan peringkat akreditasi berdasarkan hasil evalusi, dan (3) pemantauan pemenuhan syarat peringkat akreditasi,” imbuhnya.

Diraihnya peringkat akreditasi dari BAN-PT tersebut tidak lepas dari pengakuan yang sebelumnya telah diraih. Dwiarso Rubiyanto menyebutkan, keunggulan yang dimiliki Prodi Kimia UII salah satunya adalah status akreditasi internasional oleh Royal Society of Chemistry, UK. “Hal inilah yang dirasa menjadi kekuatan keunggulan yang luarbiasa, karena Prodi Kimia UII tidak harus menempuh proses pengajuan dari awal berdasar IAPS 4.0.,” ungkapnya.

Dwiarso Rubiyanto menjelaskan, berdasarkan Pasal 7 dari Peraturan BANPT No. 1 Tahun 2020 disebutkan bahwa Prodi yang telah mendapatkan Akreditasi Internasional dari Lembaga yang diakui oleh Menteri dan masih berlaku, diakui setara dengan peringkat Akreditasi Unggul.

“Prodi Kimia bersama prodi lainnya di UII yang telah mendapatkan akreditasi internasional melalui tim yang dibentuk oleh Univeristas, mengajukan proses penyetaraan hingga berhasil diperoleh peringkat unggul,” terangnya.

Dwiarso Rubiyanto berharap, dengan status akreditasi yang diraih dapat semakin membuka wawasan masyarakat umum, khususnys yang akan mengirimkan putra-putrinya melanjutkan studi pada jenjang perguruan tinggi. Memahami akan pentingnya standar mutu penyelenggara prodi dan tidak terjebak kepada kepentingan praktis. “Mudah-mudahahan dengan perolehan status unggul ini akan menaikkan minat siswa untuk belajar ilmu-ilmu dasar terutama Kimia,” sebutnya.

Namun demikian, berbagai capaian yang telah berhasil diraih tidak lantas membuat Prodi Kimia berpuas diri dan mengabaikan taantangan ke depan. “Prodi Kimia akan terus berusaha memperbaiki mutu penyelenggaraan prodi, karena bagaimanapun perkembangan zaman yang senantiasa dinamis harus selalu diantisipasi. Standardisasi prodi merupakan indikator yang paling tepat,” ujar Dwiarso Rubiyanto.

“Dalam hal ini, Prodi Kimia UII akan mempertahankan status Akreditasi Internasionalnya, dan bilamana diperlukan akan meraih akreditasi internasional dari lembaga yang berbeda untuk semakin memperkokoh rekognisi internasional,” tandasnya.

Prodi Teknik Sipil (S1)

Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP UII) mendapatkan akreditasi unggul berdasarkan implementasi dari peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang baru tentang akreditasi program studi. Peraturan tersebut menyatakan bahwa prodi yang telah terakreditasi internasional (untuk prodi teknik harus terakreditasi di dalam lingkup Washington Accord) dapat disetarakan menjadi prodi Unggul dalam pandangan akreditasi nasional.

Disampaikan oleh Ketua Prodi Sarjana Teknik Sipil (PSTS) UII, Dr. Ir. Sri Amini Yuni Astuti, MT, Teknik Sipil UII sebelumnya telah memperoleh akreditasi internasional dari Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE) pada 2015 dan Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) pada 2016.

Program Studi Teknik Sipil Lingkungan

Adapun akreditasi secara nasional dari BAN-PT juga mendapatkan akreditasi A (Unggul) berdasarkan SK BAN-PT No. 2388/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2019. Menurutnya, ada beberapa keunggulan PSTS UII sehingga layak menyandang akreditasi unggul. Pertama, PSTS UII memiliki keunikan pembeda dengan prodi sejenis di perguruan tinggi lain.

“Keunikan kami terletak pada konsentrasi aspek penurunan risiko bencana. Hal ini tercermin dalam kurikulum dan proses belajar mengajar (PBM), riset bidang kebencanaan, dukungan SDM profesional bidang kebencanaan, pusat studi kebencanaan, serta memiliki jenjang lanjutan yang selaras, yaitu Program Magister dan Doktor Teknik Sipil, yang juga memiliki konsentrasi/penguatan aspek kebencanaan”, terangnya melalui wawancara tertulis.

Ia juga menambahkan proses belajar mengajar di prodinya telah menerapkan konsep Plan, Do, Check, Action (PDCA) yang sejalan dengan ketentuan akreditasi. “Kami mendesain profil lulusan yang kemudian diimplementasi ke dalam kurikulum dan metode pembelajaran, termasuk fasilitas sumberdaya dan sumberdaya manusia. Selanjutnya, kami juga memastikan evaluasi rutin menyeluruh dari proses-proses sebelumnya. Terakhir, kami terus menerus melakukan continuous improvement terhadap setiap aspek PDCA”, imbuhnya.

Tak lupa, Sri Amini juga menghaturkan apresiasi dan terimakasih kepada segenap pihak yang berkontribusi dalam capaian itu. “Terimakasih kepada ibu Miftahul Fauziah, Ph.D (Kaprodi Teknik Sipil 2014-2018) dan bapak Berliyan Kushari, M.Eng (Sekprodi Teknik Sipil 2014-2018) sebagai pelaku sejarah pada masa perjuangan meraih akreditasi internasional”, ungkapnya.

Menurut Sri Amini Yuni Astuti, manfaat akreditasi unggul juga dirasakan pihak eksternal. Ia memerinci banyak institusi lain yang meminta bantuan untuk dibimbing dan dikawal proses akreditasi internasionalnya maupun dalam penyusunan perbaikan PBM dan kurikulum (lebih dari 25 institusi sampai dengan saat ini). Ini merupakan ladang amal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.

Ia juga melihat adanya akreditasi memberi dampak positif memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan keaktifan belajar dan berkegiatan positif. Mereka juga lebih percaya diri ketika lulus nanti dan lebih mudah diterima di dunia kerja. Bahkan banyak lulusan yang sudah diterima kerja sebelum wisuda.

“Masyarakat berharap bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju, yang mandiri, bisa merdeka menentukan nasibnya sendiri. Kini mereka mempuyai alternatif kampus berkualitas tempat menimba ilmu putra-putrinya”, ungkapnya.

Prodi Teknik Lingkungan (S1)

Senada, Prodi Teknik Lingkungan UII pun meraih akreditasi unggul. Akreditasi internasional prodi di bawah FTSP UII ini diperoleh dari badan internasional Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) dan IABEE serta akreditasi nasional A BAN-PT berdasarkan SK No. 2861/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2016.

Ketua Prodi Teknik Lingkungan UII, Eko Siswoyo, Ph.D menilai bahwa akreditasi unggul berhasil diraih karena pengakuan atas kualitas lulusan yang mampu bersaing secara nasional dan internasional. “Terbukti dengan banyaknya lulusan Teknik Lingkungan UII yang diterima dan berkarya sebagai ASN maupun profesional di perusahaan nasional dan internasional. Selain itu, tidak sedikit lulusan yang berwirausaha sebagai konsultan dan kontraktor di bidang lingkungan”, ujarnya melalui wawancara tertulis.

Di samping itu, Teknik Lingkungan UII juga didukung dengan laboratorium modern yang telah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan ISO 17025.

Ia meyakini akreditasi unggul membuat masyarakat semakin mantap memanfaatkan sarana yang ada di Prodi TL UII baik itu SDM maupun fasilitas pendukung seperti laboratorium.

Mahasiswanya juga semakin mendapatkan tempat mengembangkan potensi di kancah global. Beberapa tahun belakangan, pihaknya rutin memberangkatkan mahasiswa mengikuti pertukaran pelajar di kampus-kampus elit di Jepang seperti Hokkaido University, Kyoto University, Tokyo University of Science, dll. Tentunya kampus-kampus tersebut menaruh kepercayaan menerima mahasiswa UII karena melihat kredibilitas akreditasi internasional yang disandang.

Prodi Arsitektur (S1) dan Prodi Profesi Arsitek (PPAr)

Jurusan Arsitektur UII kembali membuktikan pencapaian yang membanggakan. Sebagai salah satu peraih Akreditasi Internasional level tertinggi untuk pendidikan arsitektur di Indonesia (akreditasi penuh enam tahun) dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB) di awal 2020, kedua prodi di Jurusan Arsitektur UII yaitu Prodi Sarjana Arsitektur (S1) dan Prodi Profesi Arsitek (PPAr) mendapatkan pengakuan di level tertinggi dari BAN-PT dengan level Akreditasi Unggul masing-masing dengan SK BAN-PT No.3523/SK/BAN-PT/Akred-Itnl/S/VI/2020 dan N0.3522/SK/BAN-PT/Akred-Itnl/PP/VI/2020.

Ketua Jurusan Arsitektur UII, Noor Cholis Idham, PhD, IAI melalui pesan tertulis yang diterima Bidang Humas UII, Kamis (18/6), mengemukakan pencapaian ini semakin menguatkan posisi Jurusan Arsitektur UII sebagai salah satu leader untuk pendidikan arsitektur di Indonesia.

Penganugerahan level tertinggi Akreditasi Unggul pada kedua prodi pada Program Sarjana dan Profesi tersebut tidak terlepas dari hasil usaha yang terus menerus dan konsisten sejak Arsitektur UII mencanangkan peningkatan kualitas pendidikan melalui program internasionalisasi sejak 2011 silam. “Kurikulum pendidikan arsitektur di UII telah mengikuti kualitas mutu internasional yang diratifikasi oleh Canberra Accord melalui KAAB,” tutur Noor Cholis Idham.

Noor Cholis Idham menambahkan, sarana dan prasarana pendidikan calon arsitek ini juga telah mengikuti standar baku global dengan studio 24 jam 7 hari dalam seminggu yang dilengkapi dengan kecanggihan Building Information Modelling (BIM), koleksi ribuan judul buku dan publikasi internasional yang dapat diakses non-stop, berbagai program student exchange serta rintisan double degree dengan perguruan tinggi di luar negeri, dan sebagainya.

Jurusan Arsitektur UII juga selalu meningkatkan pembelajaran sesuai trend terkini (up-to-date) dengan materi kuliah tepat guna dengan pemanfaatan sebesar-besarnya informasi teknologi. Hal ini sebagai respon menyikapi era disrupsi industri 4.0. Keterbukaan dan kecepatan informasi telah mengarahkan pendidikan arsitektur menjadi lebih sesuai dengan jaman, cepat beradaptasi dengan situasi dan kondisi professional maupun kebutuhan lingkungan sosial.

“Ketika dunia sangat terdampak oleh kasus pandemic Covid-19 dan mengharuskan kuliah dari rumah atau on-line, maka pendidikan ini relatif dapat terjaga kualitasnya. Paket pendidikan jarak jauh yang dikemas dalam massive open online courses (MOOCs) ke depan bahkan telah disiapkan untuk mengantisipasi perkembangan jaman. Dengan demikian pendidikan di Arsitektur UII diharapkan akan selalu sesuai dengan yang dibutuhkan,” pungkasnya.