,

Mahasiswa FTI UII Ciptakan Smart Bottle Pencegah Diabetes

Diabetes menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular yang semakin banyak pengidapnya, di samping serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan amputasi kaki (WHO). Indonesia sendiri menempati peringkat ke-7 untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia (IDF Atlas 2015). Ironisnya, 2/3 orang dengan diabetes di Indonesia tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki diabetes dan berpotensi untuk mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat atau sudah dengan komplikasi.

Fakta inilah yang mendorong tiga orang mahasiswa UII yang terdiri dari Andhikajati Kurnia Adi (Tek. Elektro 2016), Halidah Ulfah (Tek. Industri 2017) serta Aditya Sandi Nugraha (Tek.Elektro 2017) untuk memanfaatkan teknologi penjaga kesehatan dari konsumsi gula berlebihan. Di bawah bimbingan Setyawan Wahyu Pratomo., S.T. M.Eng, mereka pun menciptakan alat bernama IDEMES (Innovation of Automatic Sugar Container for Diabetes Mellitus Sufferers with Smarthphone Integrated System) yang berwujud smart bottle untuk menanggulangi masalah tersebut.

Dhika selaku ketua tim menuturkan, “Ide mengenai IDEMES awalnya untuk diikutsertakan dalam lomba Gemastik atau setara dengan PKM yang diadakan DIKTI. Sembari menunggu pelaksanaan lomba, maka dibuatlah alat ini”.

Mekanisme kerja alatnya juga sangat mudah. Pertama, pengguna memasukkan terlebih dahulu gula ke dalam botol IDEMES. Kemudian pengguna menghidupkan tombol on pada IDEMES dan membuka aplikasi IDEMES.

Aplikasi tersebut harus diunduh terlebih dahulu pada Smartphone. Setelah itu, pengguna memasukkan keterangan seperti jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan pada layanan aplikasi IDEMES. Selanjutnya menempelkan ibu jari pada lubang yang tersedia pada tutup IDEMES. Gula yang berlebih akan keluar pada lubang bagian bawah IDEMES dan status kadar gula darah dapat dilihat pada aplikasi.

Menurutnya, perawatan alat ini juga mudah, yakni hanya perlu diisi jika baterainya habis dan juga hanya harus dilap saja jika tempat untuk memasukkan gula yang ada didalam smart bottle tersebut kotor. Untuk casingnya hanya perlu dilap menggunakan tisu basah agar tidak kotor.

Dhika juga mengungkapkan bahwa untuk saat ini ia dan timnya akan terus berusaha untuk menyempurnakan alat dan berencana untuk mengubah bentuk fisik dari smart bottle ini agar ke depannya dapat disebarluaskan dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak.

Dengan adanya smart bottle IDEMES ini, mereka berharap dapat membuat generasi muda melatih gaya hidup menjadi lebih sehat agar dapat mengurangi resiko terkena penyakit diabetes mellitus yang bisa menyerang kapanpun dan siapapun tanpa memandang umur dan jenis kelamin. (DRD/ESP)