,

Meluaskan Cakrawala Pengabdian Dokter Baru UII

Program Studi Profesi Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar pelantikan dan pengangkatan sumpah profesi dokter baru angkatan ke-55. Sebanyak 79 dokter baru yang terdiri dari 26 laki-laki dan 53 perempuan mengikuti prosesi tersebut. Acara berlangsung khidmat di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakir pada hari Rabu (05/01) secara hybrid (luring dan daring). Dokter lulusan UII pun kian bertambah jumlahnya menjadi 1.973 dokter yang siap mengabdi di seluruh wilayah di Indonesia, bahkan di luar negeri.

Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan harapannya kepada para dokter baru. Menurutnya, momentum sumpah dokter ini dapat sebagai pembuka berjuta pintu kebaikan ketika mereka mengabdi kepada sesama. Dia juga menekankan perlunya pendekatan baru bagi kesehatan global yang lebih komprehensif dan menempatkan manusia sebagai pusatnya.

Ia meyakini penyakit tak hanya bisa diselesaikan oleh peran kesehatan namun juga peran sosial, ekonomi, agama, dan politik. “Banyak variabel dan isu yang berpengaruh di masalah kesehatan, utamanya yang terjadi di tengah-tengah kita semua saat ini yaitu pandemi Covid-19,” jelasnya.

Fathul mengingatkan kepada para dokter baru mengenai variasi penanganan kesehatan yang sangat kaya. Mulai dari kultur sosial budaya hingga relasi dalam metode perawatan penyakit. Menempatkan pasien sebagai pusat perhatian dan memberikan pelayanan kesehatan dengan sepenuh hati, tanpa memandang latar belakang pasien.

“Lihatlah setiap pasien sebagai anak, ayah, ibu, saudara dari orang-orang yang mencintainya,” pesan Fathul yang sangat menyentuh hati.

Sebagai dokter di era pandemi sekaligus digital dimana isu kesehatan berkembang pesat, Fathul berharap dokter baru dapat memiliki perspektif pandangan yang luas terhadap isu-isu yang terjadi di sekitar mereka. Begitu pula dalam hal menciptakan respon berdasarkan kajian ilmiah yang tepat dan mendalam, bukan hanya sebatas permukaan saja.

Sementara itu, Dekan FK UII, dr. Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK (K) memberikan ucapan selamat kepada ke-79 dokter baru karena telah mendapatkan hasil nilai kelulusan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) tertinggi selama sejarah di FK UII. 

“Perjuangan menjadi dokter tidak berhenti disini, karena dokter merupakan pekerjaan pengabdian seumur hidup,” pesan dr. Linda. Dia juga kembali mengingatkan prinsip seorang dokter sejak mahasiswa sebagai pembelajar seumur hidup (long life learner).

Lebih lanjut, ia berpesan bahwa tindakan baik janganlah ditunda-tunda sehingga ia berharap seluruh dokter baru dapat turut serta dalam program mengakhiri pandemi Covid-19. Meski pandemi sudah mereda tapi belumlah usai, varian Omicron masih ada di sekeliling kita. Tetaplah waspada dan jadilah teladan yang baik dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sleman, dr. Joko Hastaryo, M.Kes, menilai peran dokter dalam kehidupan bernegara yang baik adalah dengan mengedepankan prinsip layanan yang bermutu serta keselamatan pasien. Menjadi seorang dokter merupakan amanah baru yang harus memiliki jiwa tanggung jawab, kepemimpinan,  kedisiplinan, komitmen, dan empati kemanusiaan harus menyatu dalam kehidupan sehari-harinya. “Ingat selalu 3S sopan, santun, dan sabar dalam menjalani tugas profesi seorang dokter yang profesional dalam bidang pelayanan kesehatan,” pesannya. (UAH/ESP)