Memulai Bisnis dari Nol

Jiwa mukmin - UII - berita kontrol kehamilan

Berbagai kalangan masyarakat menjadikan kegiatan bisnis sebagai pekerjaan sampingan, bahkan diantaranya menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian utama. Terlebih di saat pandemi Covid-19, berkali lipat calon wirausahawan online bermunculan untuk merintis bidang usaha yang akan digelutinya.

‘Mau mulai dari mana ya?’ Hal ini acapkali menjadi pertanyaan para calon pebisnis karena kelimpungan dalam mengambil garis start. Berangkat dari hal ini, disiplin ilmu Manajemen Program Komunikasi Komersil prodi Ilmu Komunikasi UII mengadakan webinar Teman Bisnis mengangkat topik “Mulai Bisnis dari Nol” (20/6), untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.

“Tema memulai bisnis dari nol mungkin sudah banyak diadakan sebelumnya, tapi yang perlu dicatat adalah setiap orang yang menyampaikan berbeda ilmu yang didapatkan juga berbeda, karena pengalaman setiap orang pasti berbeda-beda,” ujar Fanti Pratiwi Meita, selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen Program Komunikasi Komersil dalam sambutannya.

Dalam memulai suatu usaha ada beberapa tahap dasar yang harus diperhatikan, tutur Founder Kalis Donuts, Dimas Onggo. Pertama, tentukan tujuan yang nantinya akan membentuk visi usaha. Dimas mengingatkan untuk memiliki tujuan yang akan dicapai untuk alasan mulia, bukan sekedar ego untuk pembuktian yang tidak perlu.

Kedua, mengonsep bentuk bisnis. Gambaran awal konsep dapat ditemukan dengan melakukan riset pasar atas produk atau jasa apa yang dibutuhkan publik. Ketiga, tentukan target audiens, karena dengan pasar yang berbeda, diperlukan pendekatan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penting untuk mengenal karakter calon pelanggan yang akan menjadi fondasi brand.

Langkah selanjutnya adalah melakukan riset pasar dengan menyusun anggaran, strategi pemasaran, hingga pelaksanaan. Dalam tahap ini ada baiknya tes pasar dilakukan untuk mengetahui seberapa besar produk akan diterima. Setelah itu, perhatikan kepuasan customer. Dan yang terakhir, lakukanlah inovasi secara berkala untuk mengimbangi tren yang ada. Kolaborasi menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk saling menunjang bisnis satu sama lain terutama di tengah pandemi COVID-19 seperti ini. “First impression is important, maintenance is everything,” tandas Dimas.

Selanjutnya disampaikan Denny Santoso, Founder Tribelio sekaligus pakar digital marketing, bahwa kunci untuk mempelajari digital marketing adalah kemauan yang kuat. Seyogianya kita bisa menjangkau banyak orang dengan instan dan mudah dengan memanfaatkan akses yang terbilang gratis ke berbagai platform sosial media.

Denny juga menitikberatkan pada pentingnya membangun skill copywriting dengan menumbuhkan emosi dan mimpi konsumen atas barang/ jasa yang ditawarkan. “Income datang dari action, bukan dari belajar. Maka dari itu, memulai adalah langkah yang tepat.” pungkas sang penulis buku List Building Black Book. (MRS/RS)