Mengingat Hakekat Penciptaan Manusia

Penciptaan manusia sebagai makhluk yang sempurna di antara seluruh makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT bukan tanpa alasan. Di balik penciptaan tersebut Allah memiliki tujuan-tujuan. Karenanya memahami tujuan penciptaan diri menjadi hal yang penting untuk dipelajari.

Takmir Ulil Albab bersama dengan Big Bang Center for Medical Islamic Activities menggelar kegiatan dengan tema Wonderful Muharram Fest. Rangkaian kegiatan ini diisi dengan berbagai kajian menarik, salah satunya yakni Muslimah Talk.

Muslimah Talk menjadi kajian pertama dengan menghadirkan dr. Ferihana, dipl. AAAM., dipl. Cibtac pada hari Sabtu (21/9) di Masjid Ulil Albab Kampus Terpadu UII. Mengangkat tema Hakikat Manusia, Ferihana mengawali kajian dengan mengingatkan para jamaah untuk tahu mengenai fiqih wanita.

Ia menuturkan penciptaan manusia untuk menyembah Allah dan untuk mengetahui kekuasaan Allah. Allah yang menghidupkan dan mematikan makhluk. Manusia hakekatnya mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat. “Perbanyaklah menebas kenikmatan yaitu dengan mengingat mati,” pesan Ferihana di hadapan jamaah yang hadir.

Disampaikan Ferihana untuk bisa menjawab Allah SWT ketika di akhirat kelak dengan cara belajar. Sebagai seorang muslimah tidak sepatutnya mudah menyalahkan orang lain yang berbeda. Maka sebelum menjalankan sesuatu haruslah dipelajari terlebih dahulu.

Ferihana memberikan contoh konkrit untuk memudahkan jamaah dalam memahami pesan-pesan yang ia sampaikan. Seperti dewasa ini sering kali saling menyalahkan dalam berhijab. Ia menegaskan untuk mengetahui hukumnya dahulu sebelum menjalankan. “Jangan sampai kita tersesat wahai para wanita, belajar harus dilakukan dengan detail termasuk perkara hati,” Imbuhnya.

Lebih lanjut Ferihana menceritakan kisah dua wanita yang dikisahkan oleh Rasul. “Kata rasul ada seorang wanita yang memiliki ibadah yang sangat baik dan sedekah yang sangat banyak, akan tetapi wanita tersebut sering menyakiti hati saudaranya dengan lisan. Dia adalah ahli neraka,” tutur Ferihana.

Ferihana melanjutkan ceritanya dengan kisah wanita yang lain, “Kata Rasul ada wanita yang memiliki ibadah yang secukupnya, sebatas ibadah wajib dan bersedekah seadanya. Wanita ini tidak pernah menyakiti hati saudaranya dengan lisan, maka ia adalah ahli surga,” tandasnya. (NR/RS)