Menjaga Kecantikan Berdasarkan Aturan Dokter dan Islam

Sukses Berkarir Sesuai Syariat Islam

Berdasarkan pendapat ilmuan ahli estetik, pandangan agama, dan setiap orang definisi cantik sangatlah bervariasi. Demikian dikemukakan dr. Dina Esti Utami, Sp.KK., dalam kajian muslimah yang diadakan oleh Center for Medical Islamic Activities Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII). Acara yang diadakan Jumat (25/9) ini membahas tentang kiat merawat tubuh agar tetap cantik berdasarkan sudut Islam dan kesehatan.

dr. Dina menyatakan bahwa setiap daerah memiliki standar kecantikan masing-masing. Hal tersebut terbukti seperti di Korea, wanita yang cantik adalah yang memiliki tubuh putih, seksi, dan sebagainya. Sedangkan di Jepang, seorang wanita dinilai cantik apabila ia melakukan sesuatu secara mandiri, sukses dalam karirnya, dan unik atau berbeda dari yang lain.

Dalam pandangan Islam, kata dr. Dina kriteria cantik menurut Al-Qur’an dan Sunnah yakni wanita yang tidak bergaul bebas dengan lawan jenis, menjaga pandangan, cerdas, bersahaja, bercakap tidak dengan nada menggoda, bersih dan segar, serta tidak mengubah ciptaan Allah. Demi menggapai tubuh dan wajah yang bersih dan sehat, menurutnya harus dirawat sesuai dengan aturan kesehatan. “Masalah kesehatan yang mempengaruhi kecantikan yakni kurang memahami jenis kulit wajah sendiri, kulit wajah berjerawat, kulit kepala berketombe, bau badan, dan lain-lain seperti flek wajah,” sebut dr. Dina.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai masalah kesehatan yang mempengaruhi kecantikan. Yang pertama, mengenali empat macam kulit, yakni normal, berminyak, kombinasi, dan area lain kering. Kulit yang normal ditandai dengan skin tone rata, halus, tekstur lembut, tidak ada noda minyak, bercak, kemerahan, dan sisik. Kulit kering terlihat kusam, kasar, bersisik, gatal, dan pori-pori tidak terlihat. Kulit berminyak umumnya dialami remaja dimana pori-pori terbuka, mengkilat, komedo, dan berjerawat. Sedangkan kulit kombinasi seperti area T (dahi, hidung, dagu) berminyak, area lain kering, serta pori-pori besar.

Langkah melakukan perawatan kulit dapat dilakukan secara rutin dengan membersihkan kulit wajah dua hingga tiga kali sehari dengan mind, cleanser, atau sabun dan air. Selanjutnya memakai sunscreen minimal SPF 30. Adapun penyebab adanya jerawat adalah produksi minyak atau sebum, bakteri P. Acnes, radang, sumbatan folukuler, paparan UV, genetik, obesitas, indeks glikemik, kosmetik, diet, dan akibat dari penyakit endokrin. Cara mengatasi jerawat yang parah dengan melakukan konsultasi pada ahli, tidak mencoba-coba pengobatan atau penanganan sendiri, dan sabar sebab pengobatannya cukup lama.

Masalah selanjutnya adalah ketombe, yakni kondisi overproduksi kelenjar minyak, ditandai dengan kulit kepala bersisik, kadang disertai kemerahan dan rasa gatal. Sebab adanya ketombe karena ada pityrosporum ovale yang tinggal di area kulit seperti minyak, akibat stres, musim dingin, dan jarang keramas. Cara mengatasi dengan gunakan shampo saat keramas rutin tiga kali seminggu, tidak memakai jilbab dalam kondisi rambut basah, keramas menggunakan air hangat lalu dibilas dengan air dingin, stop hairspray dan gel.

“Yang berjilbab bersihkan ciput, pilih ciput yang menyerap keringat, hindari mengikat rambut terlalu kencang, kurangi stres dan lakukan diet sehat mulai dari vit. B, zinc, asam lemak. Jika belum membaik maka menggunakan shampo yang mengandung ketoconazole, selenium sulfidez 2% ZPT, solicylic acid, atau tar-based shampoos. Jika belum membaik juga maka periksa pada ahlinya,” jelas dr. Dina.

Lalu masalah bau badan penyebabnya seperti awal pubertas, produksi kelenjar apokrin, peranan bakteri, familial, dan penyakit penyerta. Tips menghilangkan bau badan dengan mandi setiap hari menggunakan air hangat dan sabun, pakai baju bersih setiap hari dari bahan katun atau menyerap keringat, jaga ketiak tetap kering dan bersih, potong atau cukur ketiak dan rambut kemaluan, gunakan deodorant atau antiperspirant. “Deodoran menutupi bau tidak sedap, antiperspirant untuk menghambat produksi keringat,” tambahnya.

Terakhir dr. Dina menjelaskan mengenai penyakit flek wajah atau bercak gelap yang diakibatkan oleh radang ataubiritasi, melasma, penggunaan kosmetik pemutih, kerusakan akibat paparan UV, konsumsi obat rutin. “Periksakan ke dokter untuk meminimalisir potensi penyakit lebih berat. Jangan termakan testimoni produk, sebab pengobatan sesuai dengan penyebab,” tutup dr. Dina. (SF/RS)