,

Menjemput Ampunan Dengan Istighfar di Penghujung Ramadan

Bulan Ramadan merupakan bulan suci yang penuh ampunan, di bulan inilah kita diberikan kesempatan terbaik oleh Allah untuk menebus dosa-dosa kita. Untuk dapat menebus dosa-dosa tersebut, terdapat berbagai cara, salah satunya dengan memperbanyak istighfar di bulan Ramadan. Seperti disampaikan Ustaz Drs. Imam Mudjiono, M.Ag. dalam Pesantren Ramadan 1443 H Unit Rektorat Universitas Islam Indonesia (UII) di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito pada Senin (25/4).

Disampaikan Imam Mudjiono, bulan Ramadan adalah waktu terbaik untuk beristighfar khususnya pada waktu sahar. “Waktu yang kondusif untuk membakar dosa kita yaitu ketika sahar, waktu sahar (waktu sebelum subuh) mulai dari jam 1 sampai menjelang imsak”, ujarnya.

Menurutnya, Allah Yang Maha Pengampun akan mengampuni dosa-dosa hambanya ketika mereka tulus beristighfar karena efektivitas pahala dari istighfar sangat luar biasa. “Itu kalau kita perbanyak istighfar sangat luar biasa, itulah sebabnya kita memohon ampun kepada Allah. Dia lah Dzat yang senang mengampuni, hobi mengampuni, bahkan sangat bersedia mengampuni segala macam dosa kita. Ini sangat sangat bagus kita baca istighfar”, ungkapnya.

Selain itu, ia juga turut mengucapkan rasa syukurnya karena menjadi bagian dari UII hingga sampai pada masa purna tugas. Hal tersebut ia utarakan dalam pernyataannya, “Bersyukurlah kita semua yang menjadi keluarga besar UII, banyak orang-orang pintar di sini. Kita di UII dicari berkahnya, dengan berkah rizki, berapapun gaji di UII terimalah sebagai rezeki yang jelas-jelas halal. Mari kita jaga UII, Insya Allah ini amanat dari gusti Allah untuk mencerdaskan umat manusia”.

Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa dengan berzikir selama Ramadan, pahala akan terus mengalir meskipun kita tertidur saat melakukan zikir. Bahkan menurutnya tidur lebih baik daripada bangun namun menambah dosa. 

Terakhir, ia juga memberikan contoh saat i’tikaf dapat pula dimanfaatkan untuk membangun impian-impian hidup di masa depan. “Saat kita beritikaf, kita bisa membangun impian kita, jangan sampai kita gak punya impian. Steve Jobs terus berusaha, tidak berhenti berusaha. Kalau Bapak/Ibu ingin membangun impian, termasuk untuk UII, mari kita selalu berusaha”, pesannya. 

Ada kutipan menarik yang ia berikan di akhir kalimat. “Orang sukses atau winner selalu kelebihan satu cara, sedangkan orang bermental gagal atau loser selalu kelebihan satu alasan”, pungkasnya. (JR/ESP)