Peduli Lingkungan, Mahasiswa UII Ikuti Kegiatan Tanam Pohon

Memperingati hari menanam pohon Indonesia, UII bersama Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Yogyakarta melakukan kegiatan penanaman pohon. Sebanyak 30 mahasiswa UII ikut terjun dalam aktifitas lingkungan tersebut. Kegiatan yang dilakukan pada Sabtu (29/12) ini bertempat di Petak 84 Menggoran, RPH. Menggoran, BDH. Playen, Gunung Kidul, pada pukul 08.00 hingga pukul 13.30 WIB.

Penanaman pohon ini juga diikuti oleh lima universitas lainnya, seperti UGM, UNY, Atma Jaya Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, dan juga UMY. Masing-masing perwakilan universitas mendapat masing-masing 400 bibit pohon jati atau dengan keseluruhan bibit yang ditanam pada kegiatan ini berjumah 2.400 bibit pohon jati.

Kegiatan ini merupakan upaya lanjutan dari kerja sama MoU Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Yogyakarta bersama enam Universitas sejak tahun 2007. Di samping itu, kegiatan ini juga dalam rangka menyehatkan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang ada di wilayah Yogyakarta karena sudah mulai rusak dan perlu perawatan lebih lanjut.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Yogyakarta yang diwakili oleh Ir. M. Nasrudin selaku pengelola lahan. Dalam sambutannya ia menyerukan upaya program penanaman pohon agar menyehatkan DAS di beberapa tempat yang telah dipetakan.

Implementasi MoU beriringan dengan komitmen pengelolaan lahan hutan agar semakin sehat. Sebab faktor cuaca yang sudah tidak menentu mengakibatkan banyak pepohonan yang tidak berfungsi secara maksimal dan semakin berkurang.

Program ini juga sebagai bentuk menyukseskan gerakan menanam 25 pohon semasa hidup, yakni setiap satu orang masyarakat Indonesia diharapakan memiliki peran untuk minimal semasa hidupnya dapat menanam sebanyak 25 pohon.

Perwakilan UII yang dipimpin oleh Alif Lukmanul Hakim beserta jajaran kemahasiswaan UII juga berusaha untuk mengoptimalkan fungsi lahan yang telah diberikan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Yogyakarta sebagai bentuk kepedulian UII terhadap lingkungan.

Sementara Asih Yunani, selaku pelaksana tugas BPDAS mengatakan pemberian lahan ini dapat menuntaskan kemiskinan dengan pengelolaan yang baik oleh tiap-tiap universitas yang telah diberikan lahan untuk dikelola. “Jika pengelolaan lahan ini dapat dimaksimalkan, maka tiap-tiap Universitas dapat menarik hasil yang dapat dimanfaatkan sebagai anggaran dalam menuntaskan kemiskinan, serta menjaga lingkungan”, tuturnya.

Ia juga berharap adanya perkumpulan bersama setiap Universitas yang telah memiliki MoU untuk bisa memikirkan bersama pengelolaan lahan agar lebih maksimal. Diharapkan tahun-tahun berikutnya setiap Universitas memiliki sistem dan struktur yang lebih baik lagi dalam mengelola lahan ini. (GT/NIQ/ESP)