Penggunaan Gadget Semakin Marak Pada Anak Usia Dini

Dengan bertajuk “Diskusi Pawarta: Diskusi, Permainan Boneka, Warna, dan Kerajinan Tangan”, salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri Dwi Suseno Aji, Intan Praptika Darmawan, Nafa Reviana Rahmasari, Rizka Prameta Rudiasti Annisa, dan Arya Permana Putra Sakti melaksanakan kegiatan bersama anak-anak Dusun Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.

Program ini dilaksanakan selama satu bulan yakni mulai Minggu (6/5) sampai dengan Senin (2/6). Sasarannya yaitu seluruh anak-anak Dusun Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan. Program ini berisi kegiatan yang dapat diminati anak-anak. Bertempat di Balai Dusun Kopeng dan Masjid Baiturrahim Kopeng, program terbagi menjadi 4 kegiatan utama, yaitu permainan boneka tangan, diskusi film, pembuatan kerajinan tangan, dan mewarnai.

Disampaikan Dwi Suseno Aji, ide program ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya penggunaan gadget di kalangan anak-anak usia dini. Gadget tentu dapat menjadi berguna jika dimanfaatkan sesuai dengan porsinya, namun justru akan berbanding terbalik jika digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai porsinya. Salah satunya adalah mengurangi kemampuan berinteraksi sosial anak.

“Penggunaan gadget di kalangan anak usia dini pun turut terjadi pada anak-anak usia dini Dusun Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Agar hal yang lebih buruk tidak terjadi, tim berupaya untuk mengajak anak-anak Dusun Kopeng melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengalihkan anak dari gadget sehingga tidak terjadi ketergantungan gadget,” ujarnya.

Dwi Suseno Aji memaparkan, kegiatan yang pertama yaitu permainan boneka tangan. Dalam permainan boneka tangan ini para peserta diminta untuk belajar mendongeng secara berkelompok dengan menggunakan peraga boneka tangan. Di akhir sesi, para peserta diminta untuk memperagakan boneka tangan di hadapan teman-temannya. Kegiatan ini dapat melatih keberanian dan rasa percaya diri anak.

Kegiatan selanjutnya adalah diskusi film. Tim menayangkan film animasi anak-anak yang mengandung pesan moral di dalamnya. Peserta kemudian diminta untuk berdiskusi pesan moral film tersebut dan menceritakannya kembali menggunakan boneka tangan. Kegiatan ketiga adalah mebuat kerajinan tangan. Terdapat dua jenis kerajinan tangan yang diciptakan yaitu lampion dan pot. Keduanya berbahan dasar botol bekas. Perbedaannya, lampion dibuat secara berkelompok, sedangkan pot dibuat secara individu.

“Dalam kegiatan pembuatan lampion, peserta dapat melatih kekompakkan dan kerjasama tim. Sedangkan dalam pembuatan pot, peserta dapat mengasah kreativitasnya karena kerajinan tangan ini akan diwarnai dengan cat minyak sesuai kreativitas masing-masing,” ungkap Dwi Suseno Aji.

Dwi Suseno Aji menambahkan, kegiatan yang keempat adalah mewarnai desain gambar bertema islami dan adat Indonesia. Melalui kegiatan ini, para peserta diperkenalkan kepada kegiatan-kegiatan islami melalui desain gambar gerakan sholat, desain gambar idul qurban, dan kegiatan islami lainnya. Peserta pun juga diperkenalkan dengan adat-adat Indonesia seperti rumah adat, pakaian adat, dan tarian adat.

Di akhir program, tim mengadakan kegiatan perlombaan dan penayangan video selama program berlangsung sebagai hiburan bagi para peserta. Tim mahasiswa UII juga memberikan hadiah untuk semua peserta sebagai bentuk kenang-kenangan dan apresiasi atas antusiasme selama program berlangsung. “Diharapkan program ini dapat membekas dan membentuk karakter positif anak-anak melalui nilai-nilai yang ditanamkan pada setiap kegiatan, terlebih agar anak-anak tidak mengalami ketergantungan gadget dan bisa menggunakan gadget sesuai porsinya,” pungkas Dwi Suseno Aji.