,

Program KKN UII Tingkatkan Potensi Industri Desa Wringinputih

Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah menjadi salah satu desa yang mempunyai potensi industri rumah tangga dengan memanfaatkan bahan dasar ketela. Bahkan beberapa di antaranya sudah memproduksi berbagai makanan camilan dari bahan baku ketela dan pemasarannya telah dilakukan ke berbagai daerah.

Disampaikan Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM UII, Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si., Rabu (6/9), potensi industri rumah tangga di Desa Wringinputih tersebut kenyataannya masih dihadapkan berbagai persoalan. Seperti dalam hal kepemilikan Surat Perizinan Industri Rumah Tangga (P-IRT) yang  menjadi salah satu indikator kualitas produk dan legalitas pemasaran.

“Untuk itu salah satu program kerja unit KKN PPM UII di wilayah Desa Wringin Putih ini untuk merealisasikan dan membantu dalam pengurusan P-IRT tersebut,” tuturnya.

Jaka Sriyana menjelaskan, para wirausahawan belum mendapatkan surat P-IRT dikarenakan adanya beberapa kendala seperti belum adanya mesin peniris minyak (spinner), belum adanya pelabelan, denah lokasi pembuatan produk. Sehingga dijalankan metode pengadaan barang sebagai penyelesaian masalah yang ada.

“Pemberian bantuan tiga alat Spinner kepada pengrajin oleh mahasiwa KKN PPM ini juga didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi dna Pendidikan Tinggi melalui pelaksanaan Program KKN PPM,” jelasnya.

Lebih lanjut Jaka Sriyana menuturkan, beberapa industri di Desa Wringinputih telah mencoba mengurus P-IRT namun terhambat di Dinas Kesehatan dikarenakan produk yang dihasilkan masih mengandung banyak minyak. “Oleh sebab itu kami memutuskan untuk membantu mereka dengan menyediakan alat peniris minyak (spinner) pada beberapa industri yang membutuhkannya,” ujarnya.

Selain itu menurut Jaka Sriyana, Program KKN PPM UII juga membantu dalam pembuatan lokasi produksi dan pembuatan label guna memenuhi prasyarat P-IRT. Program pembuatan surat P-IRT menggunakan metode pengumpulan data dan pengadaan barang.

“Yang dilakukan yakni dengan mendatangi warga di Desa Wringinputih yang memiliki usaha berbahan dasar singkong kemudian dilakukan pendataan,” tandasnya.