Ratusan Penelitian Dipresentasikan Dalam 3rd IIFAS Conference

Para peserta the 3rd International Indonesian Forum on Asian Studies Conference (3rd IIFAS Conference) tampak antusias menghadiri sesi presentasi makalah yang diselenggarakan di Gedung Dr. Soekiman Wirjosandjojo, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (FPSB UII), pada Kamis (9/2).

Lebih dari dua ratus judul yang ditulis oleh 472 peneliti dari dalam dan luar negeri dipresentasikan secara paralel dalam 5 sesi. Tercatat para peniliti di antaranya berasal dari Filipina, Jepang, India, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Belanda, Malaysia, Inggris, dan Myanmar.

Disampaikan Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA., HRM., keterlibatan Program Studi Hubungan Internasional (Prodi HI) UII sebagai penyelenggara bersama Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan IIFAS committee menunjukkannya sebagai institusi yang kredibel. Meskipun sebagai Program Studi baru di UII, Program Studi Hubungan Internasional UII mempunyai prospek kerjasama ke depan yang bagus. Upaya yang dilakukan juga menuai apresiasi dari berbagai pihak.

“Apresiasi di antaranya dari Direktur jenderal kelembagaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Dr. Totok Prasetyo, B.Eng. MT. yang secara resmi membuka penyelenggaraan konferensi pada hari seblumnya, Rabu (8/2), di Kampus UGM.

Arief Fahmi menuturkan, pemilihan sebagai penyelenggara tentunya harus memiliki kualifikasi. Dalam hal ini Prodi HI UII mempunyai keunggulan kajian di bidang Politik Asia Tenggara. Di samping itu, dosen-dosen yang terlibat di dalamnya juga menunjukkan kinerja yang optimal dalam menyelenggarakan acara tersebut. Ia berharap acara ini dapat memberikan kemanfaatan ke masayarakat yang lebih luas.

Lebih lanjut disampaikan Arief Fahmi, penyelenggaran konferensi 3rd IIFAS Conference bagi Prodi HI UII sangatlah penting, seperti kaitannya dalam hal pengajuan akreditasi. Menurutnya salah satu komponen penting dalam borang akreditasi adalah kerjasama yang harus dibangun bukan hanya dengan sesame Prodi, tetapi juga dengan pusat-pusat kajian.

Dijelaskan Arief Fahmi, langkah tersebut akan membawa efek domino bukan hanya dalam hal sisi penyelenggaraan seminar tetapi juga dapat mendukung dari sisi publikasi. Selain itu juga dari sisi networking dan pengembangan ilmu secara umum. ”Bisa ke kurikulum, juga bisa ke proses pembelajaran mahasiswa. Misalnya adanya internships, dosen tamu dan research bersama,” tandasnya.

Arief Fahmi menambahkan, penyelenggaraan 3rd IIFAS Conference bagi Prodi yang saat ini berada dibawah kepemimpinannya tersebut, lebih merupakan sebagai pintu masuk untuk mengembangkan sisi lain yang dibutuhkan dalam pengembangan program studi, yang sesuai atau disarankan dalam akreditasi.