Tumbuhkan Kepemimpinan dengan Membangun Kepercayaan
“Apa yang membuat seseorang itu menjadi pemimpin? Seseorang disebut pemimpin adalah jika dan hanya jika diikuti secara sukarela, bila anda punya pengikut, maka anda disebut pemimpin. Bila tidak ada yang ikut, tidak bisa disebut pemimpin. Jadi yang menentukan pemimpin bukan kita, bukan saya, yang menentukan anda itu pemimpin adalah orang lain. Karena itu hormati pengikutmu, hormati orang yang dipimpin,” demikian disampaikan oleh Anies Baswedan dalam Pesona Ta’aruf UII 2025 yang digelar pada Rabu (03/09) bertempat di Lapangan Utara Gedung Olahraga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kampus Terpadu UII.
Pada kesempatan itu, Anies Baswedan menjadi narasumber utama yang menyampaikan pesan tentang makna kepemimpinan kepada mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII). Anies menekankan bahwa kepemimpinan tidak lahir dari jabatan semata, tetapi muncul dari kepercayaan dan kerelaan orang lain untuk mengikuti. Pesona Ta’aruf UII ini menjadi agenda tahunan UII sebagai kegiatan penyambutan dan pengenalan kehidupan UII bagi mahasiswa baru.
Anies Baswedan di hadapan mahasiswa baru, memberikan rumus untuk mendapatkan kepercayaan yang ia terapkan dalam perjalanan karier politiknya yakni: K=K1+I+K2-KP. Rumus tersebut ia jabarkan sebagai formula yang menunjukkan bahwa K (kepercayaan) itu dibangun dengan K1 (kompeten) ditambah dengan I (integritas) yang tidak hanya dimaknai dengam kejujuran tetap juga berani untuk melakukan hal yang benar untuk kepentingan publik. Sementara itu, K2 direpresentasikan sebagai kedekatan yang menggambarkan kedekatan pemimpin dengan pengikutnya.
“Tapi ada yang membuat kepercayaan turun yaitu KP, kepentingan pribadi. Walaupun kompeten, integritas, dan dekat, tapi kepentingan pribadi yang menonjol pada akhirnya kepercayaan akan turun. Jadi kalo mau jadi pemimpin ingat-ingat 4 hal ini. Tingkatkan kompetensi, integritas, kedekatan dan kurangi kepentingan pribadi,” ungkap Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini.
Lebih lanjut, Anies menyampaikan bahwa dengan berlatih untuk terus meningkatkan kompetensi baik dalam kelas maupun luar kelas. Integritas yang dimaknai dengan keberanian mengambil sikap yang benar untuk kepentingan banyak orang, dan membangun relasi dengan banyak teman dapat menjadi bekal mahasiswa baru dalam menapaki masa depan.
“Karena anda berada di era abad 21, kuasai teknologi digital, manfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kompetensi. AI (artificial intelligence -red) dimanfaatkan jangan dijauhi. Tapi jangan gunakan AI untuk menggantikan anda dalam berpikir, jangan merendahkan diri anda kepada AI untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang jadi tugas kampus. Gunakan alat ini untuk menjadi asisten pribadi anda, asisten mencari data dan informasi. Kalau anda bisa memanfaatkan AI, maka anda bisa melakukan lompatan yang cepat sekali dalam penguasaan ilmu,” ungkap Anies.
Terakhir, Anies juga mendorong mahasiswa baru untuk menguasai bahasa internasional sebagai bahasa komunikasi antar negara. Menurutnya, kemampuan tersebut mampu membuka peluang generasi muda untuk menjadi pemimpin yang tdak hanya pada level nasional, tetapi juga level internasional.
Anies menekankan bahwa mahasiswa baru UII harus mampu berkiprah di gelanggang yang lebih besar sebagai warga dunia dengan aktivitas selama kuliah yang dapat menjadi bekal berharga untuk menapaki masa depan. (AHR/RS)