UII Berkontribusi Bentuk Kekebalan Komunitas

Universitas Islam Indonesia (UII) terus berkontribusi dalam upaya mewujudkan kekebalan komunitas terhadap pandemi Covid-19. Sejumlah 1.600 dosis vaksin jenis Sinovac kembali disuntikkan kepada masyarakat umum dan mahasiswa di Auditorium K.H. Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII pada Sabtu, (16/10). Vaksinasi ini merupakan tindak lanjut dari suntikan dosis pertama satu bulan sebelumnya.

Dalam penyelenggaraannya sendiri, program vaksinasi kali ini melibatkan Kodim 0732 Sleman, Dinas Kesehatan Sleman, Puskesmas Ngemplak I, RS Jogja International Hospital (JIH), dan RS UII. Pelaksanaan vaksinasi pada pagi hari tersebut dilakukan mulai pukul 08.00-12.00 WIB yang diperuntukkan kepada peserta yang sebelumnya telah mendaftar pada link pendaftaran vaksinasi dan disarankan telah mendaftarkan diri di kanal pedulilindingi.id dan daftarvaksin.slemankab.go.id.

Nur Aisyah Jamil, M.Sc selaku Koordinator Monitoring, Observasi, dan Inputing Data Vaksinasi Covid-19 UII ketika dijumpai saat kegiatan berlangsung menyebut peserta cukup antusias pada program vaksinasi. “Cukup bagus, ketika dosis pertama kemarin peminatnya juga banyak”, ungkapnya.

Ia juga menyebut UII memiliki tanggungan untuk melakukan vaksinasi yang menyasar pada warga Sleman bagian utara. Hal ini yang kemudian membuat Fakultas Kedokteran UII membuka komunikasi di desa-desa dan menyasar warga di lereng Merapi.

Lebih lanjut, Ia juga menilai rangkaian program vaksinasi yang beberapa kali telah dilangsungkan di UII berjalan cukup baik. Indikasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) cenderung masih dapat diatasi dan berada pada batas aman. Peserta vaksinasi memang disarankan untuk menyempatkan waktu selama 30 menit di ruang tunggu observasi pasca injeksi vaksin untuk mengantisipasi gejala yang mungkin terjadi pasca vaksinasi.

Saat disinggung mengenai ketercapaian kekebalan imun kelompok, dr. Aisyah menyebut ikhtiar dan sinergi yang dilakukan oleh berbagai pihak diharapkan bisa memberikan kabar baik pada penyelesaian pandemi. “Kita sekarang fokus dulu untuk menggiatkan vaksinasi dua dosis di masyarakat, yang terpenting masyarakat tidak boleh lalai dan abai pada protokol kesehatan”, imbuhnya.

Sasaran vaksinasi di UII yang berfokus pada masyarakat luas ini tentunya diharapkan dapat mempercepat laju Herd Immunity. Seperti yang kita tahu, perlu sekitar 70%-90% ketercapaian populasi vaksinasi agar tercipta kekebalan kelompok sampai virus-virus kehilangan tempat untuk mencari inangnya yang baru. (IAA/ESP)